Kesehatan

Obesitas: Bahaya, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Di artikel yang lalu, kita sudah membahas bagaimana proses metabolisme yang ada dalam tubuh manusia. Tepatnya ada bahasan mengenai beberapa penyakit yang berkaitan dengan terganggunya metabolisme tubuh, mulai dari diabetes hingga alzheimer.

Nah, masih berkaitan dengan permasalahan tersebut, kali ini kita akan membahas mengenai salah satu penyakit lain. Penyakit tersebut disebabkan karena adanya sindrom metabolik. Salah satunya adalah obesitas, berikut ulasannya.

Mengenal Obesitas

Obesitas sendiri merupakan sebuah kondisi dalam tubuh manusia yang membuat pasiennya memiliki berat badan yang berlebih, kondisi tersebut biasanya disebabkan adanya penumpukan lemak yang berlebih dalam tubuh. Penumpukan lemak berlebih dikarenakan adanya asupan kalori yang berlebih namun tidak dibarengi dengan jumlah kalori yang terbakar. Proses ini juga berkaitan dengan anabolisme, kelebihan energi yang tidak terbakar akan tersimpan dalam bentuk energi cadangan berupa jaringan lemak (lipid).

Hingga saat ini permasalahan obesitas masih menjadi permasalahan yang belum mendapatkan solusi yang tepat. Kondisi tersebut lantas menjadi tantangan yang besar bagi masyarakat dunia dalam mencegah pertumbuhan penyakit kronis. Selain dipengaruhi oleh gaya hidup, obesitas juga dipicu oleh pertumbuhan dari sektor industri dan ekonomi, tidak hanya itu asupan nutrisi yang semakin banyak dari makanan olahan dan diet dengan kalori tinggi turut ikut andil menjadi penyebab obesitas di beberapa negara.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memperkirakan setidaknya terdapat 2,3 miliar orang dewasa yang memiliki berat badan berlebih di dunia. Bahkan, pada tahun 2015 7000 juta diantaranya tergolong mengalami obesitas. Fakta tersebut tentu menjadi ancaman bagi kita, bahwa ternyata obesitas itu nyata.

Baca Juga: 5 Rahasia Nutrisi Daging Segar untuk Kesehatan

Efek Domino dari Obesitas 

Masalah obesitas ini juga seringkali dikaitkan dengan peningkatan jumlah kematian dari berbagai penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung, kerusakan pada pembuluh darah, diabetes serta beberapa penyakit kanker. Jumlah kematian pada orang dengan obesitas dibanding dengan yang memiliki berat rata-rata pun lebih banyak.

Sebenarnya bagaimana sih seseorang dapat dikatakan telah mengalami obesitas? Menurut para ahli, seseorang dewasa dapat dikatakan telah mengalami obesitas, jika indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 25. Perhitungan tersebut dengan mudah dapat dilakukan dengan cara membandingkan berat badan dengan tinggi badan. Nantinya nilai IMT ini dapat digunakan sebagai parameter mengidentifikasi apakah berat badan seseorang itu normal, kurang atau justru berlebih.

Penyebab Obesitas

Selama beberapa dekade terakhir, banyak penelitian yang difokuskan pada penyebab obesitas dan bagaimana hal tersebut dapat dicegah atau diobati. Banyak orang yang berpikir bahwa penambahan berat badan dan obesitas disebabkan karena kurang adanya kemauan. Akan tetapi, hal tersebut tidaklah sepenuhnya dapat dibenarkan, meskipun sebagian besar kenaikan berat badan disebabkan oleh adanya perilaku makan dan gaya hidup, beberapa orang yang berada pada posisi yang sulit untuk mengontrol kebiasaan makannya.

Konsumsi gula berlebih yang berasal dari makanan dan minuman juga turut serta dalam meningkat risiko obesitas. Beberapa jenis gula seperti glukosa, fruktosa dan sukrosa justru dapat meningkatkan risiko mengalami obesitas. Selain itu, sukrosa juga disinyalir merupakan salah satu penyebab dari beberapa kasus di Indonesia.

Jika dilihat dari sisi biologis makan berlebihan juga bisa dipicu karena adanya pengaruh dari hormon dan juga genetik. Cara kerjanya hormon memicu nafsu makan yang kemudian membuat seseorang sulit untuk mengontrol pola makanannya. Namun sulit bukan berarti tidak bisa bukan? Tentu saja, mereka yang sedang berjuang untuk diet dapat mengatasi kekurangan genetiknya dengan cara mengubah gaya hidup dan perilakunya. Perubahan gaya hidup ini membutuhkan kemauan, dedikasi serta ketekunan pada diri individu.

Solusi untuk Mengatasi Obesitas

Di amerika 2 dari 3 orang mengalami obesitas, bahkan sudah bisa disebut sebagai wabah. Hal ini terjadi dikarenakan adanya situasi lingkungan yang cukup kompleks, dimana makanan cepat saji semakin mudah didapatkan, sementara kesempatan untuk melakukan latihan fisik semakin berkurang. Bahkan menurut beberapa ahli konsumsi nutrisi yang menekankan bahwa karbohidrat sebagai yang utama tidak selamanya dapat dibenarkan. 

Menarik untuk dibahas justru saat ini kita sedang menghadapi kondisi dimana makanan cepat saji begitu sangat mudah untuk ditemukan, konsumsi gula yang berlebih dari jajanan yang menggunakan label sehat dan sebagai macamnya. Untuk itu, solusinya adalah Sahabat bisa mulai untuk melakukan beberapa aktivitas fisik yang dapat membakar banyak kalori. Selain itu, mengontrol pola makan dan kebiasaan hidup dapat membantu Anda dalam mencegah dari bahaya obesitas dan juga penyakit lain yang mengikutinya.

bantu pengobatan saudara di pedalaman Indonesia