Sahabat pasti sudah tidak asing lagi dengan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus. Sebut saja flu, batuk, cacar air, campak, polio, dan lain sebagainya. Perlu #Sahabat ketahui, virus adalah mikroba yang hanya bisa hidup jika menempel pada makhluk hidup lainnya. Virus yang menempel tersebut akan mengubah sel normal menjadi sel yang berbahaya untuk kesehatan.
Virus-virus berbahaya itu akan menyebabkan penyakit dan juga menyerang sel-sel tertentu pada bagian tubuh, seperti menyerang sel pada sistem pernapasan, darah, dan pankreas. Tidak jarang virus-virus ini mengancam kehidupan manusia dan menyebabkannya hingga meninggal. Berikut adalah 3 virus mematikan yang dapat menyebabkan kematian pada manusia :
1. Virus Corona
Daftar Isi
Akhir-akhir ini kita dihebohkan oleh kemunculan virus corona di China. Virus yang mulai tersebar di awal tahun 2020 itu telah menewaskan lebih dari 80 orang dan lebih dari 2.700 lainnya terinfeksi di seluruh dunia, sebagian besar di China. Virus corona menyebar ke 13 negara, mulai dari Thailand, Singapura, hingga Amerika Serikat (AS).
Virus ini memunculkan gejolak di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Berbagai tindakan pun dilakukan, mulai dari pemasangan thermal scanner di setiap sarana transportasi umum seperti b#Sahabatra dan pelabuhan. Pemerintah pun melarang sementara warga negara China untuk berkunjung agar terhindar dari penyebaran virus corona yang mungkin saja terjadi.
Salah satu daerah di Indonesia yang berfokus untuk melakukan pencegahan adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebagai salah satu destinasi yang banyak dikunjungi wisatawan asing, provinsi berbasis kepulauan itu melakukan langkah-langkah preventif atau pencegahan dalam menghindari masuknya virus corona yang mungkin saja dibawa oleh wisatawan asing yang datang berkunjung.
Pemerintah NTT berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) mengaktifkan sembilan alat deteksi panas tubuh manusia di pelabuhan agar dapat mengantisipasi penyebaran virus Corona.
Baca Juga : 3 Alasan Kenapa Anak Pedalaman Beresiko Terkena Virus Corona
Apa itu Virus Corona?
Nama corona diambil dari bentuknya yang mirip dengan mahkota (corona) saat dilihat dari mikroskop. Sebenarnya virus ini tidak berbahaya, haya menyebabkan sakit pernapasan sedang seperti flu biasa. Namun, beberapa jenis coronavirus dapat membawa bibit penyakit yang berbahaya dan mematikan, seperti 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) atau yang terjadi di daratan China saat ini. Dilansir dari situs resmi WHO, virus corona termasuk keluarga besar virus yang juga menyebabkan MERS dan SARS. Virus ini telah menyebabkan 800 orang meninggal di Tiongkok pada tahun 2002.
Gejala Virus Corona
Virus Corona menyebabkan gejala ringan hingga gejala berat. Mulai dari demam biasa hingga sakit pernapasan yang akut. Hal ini dibuktikan dari keluhan para pasien yang terjangkit yang merasakan demam berkelanjutan, sakit kepala, batuk, dan kesulitan bernapas.
Virus corona menyerang siapa saja, tapi berisiko lebih besar pada orang yang memiliki daya tubuh lemah, misalnya orang tua dan anak kecil. Serangan virus tersebut pada seseorang yang punya sistem imun lemah dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan bawah yang lebih serius, seperti bronchitis atau pneumonia.
Penyebab Virus Corona
Menurut kompas.com, virus corona termasuk penyakit zoonosis atau penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Penyebaran virus corona dapat terjadi di pasar-pasar yang menempatkan hewan mati atau hidup dengan manusia di tempat yang sama.
Ilmuwan yang berasal dari China, Vincent Munster mengatakan terdapat indikasi bahwa virus corona ini adalah kelelawar. Sedangkan ilmuwan lainnya menduga perantara dari kasus ini adalah kobra China. Hal ini memiliki dasar, yaitu setelah dianalisis lebih lanjut menunjukkan pembangun genetik virus corona Wuhan mirip sekali dengan ular.
Obat Virus Corona
Saat ini belum ada obat spesifik untuk virus corona. Namun, tenang saja, peneliti terus melakukan riset agar segera menemukan obatnya. Maka kita dianjurkan agar melakukan pencegahan lebih dini sebelum virus tersebut menyerang tubuh lebih parah.
Wah, melihat penjelasan di atas ngeri juga ya, #Sahabat. Mari kita doakan agar virus corona tidak masuk ke Indonesia khususnya di Nusa Tenggara Timur sana. Tetap jaga kesehatan ya, #Sahabat!
Baca Juga: 5 Manfaat Hidup Sederhana di Tengah Corona
2. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Virus selanjutnya yang berbahaya adalah DBD. #Sahabat tentu sudah tidak asing lagi dengan penyakit ini. Di beberapa kesempatan kita seringkali menemukan kasus ini baik di lingkungan kita sendiri maupun di lingkungan orang lain.
Apa itu DBD?
DBD yang merupakan singkatan dari Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang menular karena virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini disebabkan karena salah satu dari empat virus dengue.
Pada mulanya DBD menyebabkan neri otot, sendi, ruam, dan demam tinggi. Sementara untuk tahapan demam berdarah yang parah, dapat dikenal dengan demam dengue, bisa menyebabkan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, pendarahan serius, dan kematian.
Gejala-gejala DBD
Terdapat tiga jenis demam dengue, yaitu demam dengue, demam berdarah dengue, dan dengue shock syndrome.
Demam dengue diawali dengan demam tinggi selama 4-7 hari setelah digigit nyamuk. Gejalanya berupa sakit kepala parah, nyeri otot dan sendi, mual dan muntah, serta ruam pada penderita.
DBD meliputi semua gejala dari demam dengue, ditambah juga dengan muntah terus menerus, sakit perut parah, pendarahan dari gusi, hidung, dan memar berwarna keunguan.
Sedangkan dengue shock syndrome adalah fase yang paling parah. Gejala ini meliputi apa yang disebutkan di atas ditambah dengan pendarahan parah, kebocoran di luar pembuluh darah, dan juga shock (tekanan darah sangat rendah).
DBD di Nusa Tenggara Timur
Berita yang belakangan tersebar memang sebagian besar mengenai virus corona. Namun, ternyata di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) DBD menjadi wabah yang cukup serius loh. Pada Kamis (23/1) lalu korban DBD bertambah menjadi empat orang dari sebelumnya tiga orang. Sedangkan sampai saat ini korban yang menjalani perawatan di rumah sakit bertambah dari 286 menjadi 353 orang.
Menurut laporan dari Dinas Kesehatan NTT, penderita DBD tersebut tersebar di 12 dari 22 kabupaten dan kota yang ada di Provinsi NTT, yaitu Timor Tengah Selatan, Kota Kupang, Sikka, Manggarai Barat, Nagekeo, Sumba Timur, Lembata, Ende, Belu, Alor, dan Sumba Barat Daya.
Khusus di daerah Sikka, pemerintah setempat bahkan sudah mengatakan jika kasus DBD di sana sudah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Pasalnya, pada Januari 2020 ini jumlah korban di Sikka sudah mencapai 182 orang, atau tiga kali lipat dari tahun lalu yaitu sebanyak 67 orang.
Baca Juga: Dampak Corona Terhadap Kesehatan Mental di Indonesia
3. Virus Malaria
Malaria merupakan infeksi menular yang menyebar lewat gigitan nyamuk. Penderita malaria akan menggigil dan mengeluhkan gejala demam. Malaria termasuk penyakit yang sangat mudah menyebar, akan tetapi dapat sembuh total apabila ditangani dengan cepat dan total. Sebaliknya, jika tidak ditangani dapat berakibat fatal dan menyebabkan gagal ginjal, anemia berat, hingga kematian.
Malaria timbul selama 10 hingga 15 hari setelah digigit nyamuk. Tanda-tanda gejalanya muncul melalui tiga tahap selama 6-12 jam, yaitu menggigil, demam, dan sakit kepala, kemudian mengeluarkan banyak keringat serta lemas sebelum suhu tubuh kembali normal. Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes, Elizabeth Jane Soepardi, NTT termasuk daerah yang memiliki tingkat endemis malaria menengah hingga tinggi atau berisiko terkena penyakit tersebut.
Itu tadi 3 virus yang membahayakan bagi manusia. Mulai dari sekarang mari kita jaga kebersihan dan diri kita agar terhindar dari penyakit-penyakit tersebut.
Jika #Sahabat tertarik dalam membantu kesehatan saudara-saudara kita di pedalaman sana. Klik di sini ya.