Ramadhan

Ketahui Cara dan Niat Puasa Qadha Ramadhan

niat puasa ganti ramadhan

Ramadhan sebentar lagi akan tiba. Jika mengacu pada kalen Islam Hijriah tahun 2023, yang diterbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), awal Ramadhan akan diperkirakan jatuh pada tanggal 22-23 Maret. Kita harus melakukan berbagai persiapan sebelum bulan Ramadhan datang. Salah satunya adalah membayar hutang puasa Ramadhan sebelumnya.

Puasa Ramadhan pada dasarnya merupakan salah satu amalan yang hukumnya wajib dilaksanakan oleh setiap umat muslim. Namun dalam melaksanakan ibadah-ibadah yang telah diperintahkan Allah SWT seperti puasa Ramadhan, Allah telah memberikan keringanan apabila umatnya sedang dalam kondisi tertentu yang tidak memungkinkan untuk melakukan puasa tersebut.

Jika seseorang masih mampu untuk membayar puasanya dengan berpuasa, maka seseorang tersebut wajib mengganti puasanya di hari lain jika mampu. Jika tidak, maka seseorang tersebut wajib membayar fidyah seperti apa yang tertuang dalam QS. Al-Baqarah: 184 yang artinya, “… Maka barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin…” Sehubungan dengan hal ini, maka perlu bagi Sahabat mengetahui niat mengganti puasa Ramadhan.

Niat Puasa Ganti Ramadhan

Niat puasa ganti puasa Ramadhan ini dibaca ketika akan mengganti puasa yang bolong. Berikut ini bacaan niatnya:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”

Ada hal yang perlu diperhatikan bagi mereka yang hendak mengqadha puasa Ramadhan. Mereka wajib membaca niat puasa membayar hutang puasa ini di malam hari, setidaknya menurut Mazhab Syafi’i.

Baca juga : Apa Hukumnya Membatalkan Puasa dengan Sengaja di Bulan Ramadhan

Cara Mengganti Puasa Ramadhan

Setelah mengetahui niatnya, Sahabat juga perlu mengetahui tata cara membayar hutang puasa Ramadhan tersebut. Selain wajib membaca niatnya di malam hari, Sahabat juga perlu tahu jika puasa untuk membayar hutang puasa Ramadhan ini dapat dilakukan kapan saja asalkan dilakukan di hari-hari yang tidak diharamkan Allah untuk berpuasa. Misalnya pada hari raya idul fitri dan idul adha.

Sahabat juga perlu ketahui bahwa makruh hukumnya jika mendahulukan puasa sunnah daripada puasa qadha. Misalnya, memilih untuk melakukan puasa Senin-Kamis, atau puasa Syawal, dan puasa sunnah lainnya padahal belum membayar hutang puasa Ramadhan.

Selain itu, terdapat perbedaan pendapat mengenai urutan pelaksanaan puasa qadha ini. Ada pihak yang berpendapat bahwa apabila puasa yang ditinggalkan berurutan, maka wajib diganti secara berurutan juga. Namun, ada juga pihak yang berpendapat bahwa puasa qadha tidak wajib dilaksanakan secara berurutan. Sebuah hadits Rasulullah SAW menerangkan bahwa puasa qadha boleh dikerjakan terpisah atau tidak berurutan. Dari Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda:

“Qadha puasa Ramadhan itu jika ia berkehendak maka boleh melakukannya secara terpisah. Dan, jika ia berkehendak maka ia boleh juga melakukan secara berurutan.”  (HR. Daruquthini)

Cara Membayar Fidyah

Orang-orang dengan kondisi tertentu sehingga tidak mampu membayar puasa, maka diwajibkan membayar fidyah. Kondisi-kondisi tersebut di antaranya:

  • Orang tua yang sudah renta sehingga tidak mungkin untuk berpuasa
  • Orang yang sakit parah dan kecil kemungkinannya untuk sembuh
  • Ibu hamil atau menyusui yang jika berpuasa khawatir dengan kondisi diri atau bayinya (atas rekomendasi dokter)

Fidyah yang harus dibayarkan sejumlah satu mud (berupa makanan pokok) kepada orang miskin atau fakir untuk setiap hari yang ditinggalkan. Satu mud kurang lebih 675 gram beras, atau biasanya dibulatkan menjadi 7 ons.

Itulah niat dan cara mengganti puasa Ramadhan yang perlu Sahabat ketahui. Perlu diingat bahwa mengganti puasa ini hukumnya wajib. Namun, jika tidak mampu untuk menggantinya dengan berpuasa di hari lain, maka diwajibkan atasnya untuk membayar fidyah kepada orang miskin atau fakir sejumlah berapa banyak puasa yang ditinggalkan.

Sahabat, seperti yang kita ketahui bersama bahwa dalam bulan Ramadhan, kita berlomba-lomba untuk melakukan ibadah. Tidak hanya berpuasa, namun juga tarawih. Sayangnya masih banyak saudara-saudara kita di pedalaman yang tidak memiliki masjid atau mushola di kampungnya. Gabung bersama Insan Bumi Mandiri untuk membangun masjid di pedalaman dengan klik di sini.

Baca juga : Hikmah Ramadhan dan Kaitannya dengan Hidup Sederhana

Sumber artikel:
https://www.merdeka.com/jabar/niat-puasa-membayar-hutang-puasa-ramdhan-lengkap-dengan-tata-caranya-kln.html
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6066069/bacaan-niat-ganti-puasa-ramadan-karena-haid-dan-cara-menunaikannya