Kesehatan

Dunia Sedang Tidak Baik-Baik Saja! Kita Harus Bagaimana?

Pada hari senin lalu 13 Juli 2021, Indonesia tercatat sebagai negara dengan kasus harian covid-19 yang tertinggi di dunia. Mengalahkan India yang sebelumnya berada di peringkat pertama.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh worldometer penambahan kasus positif covid-19 tersebut di Indonesia menempati urutan tertinggi dengan 40.427 jiwa, disusul Inggris sebanyak 34.471 jiwa, dan India 27.404.

Sementara itu, untuk kasus kematian di Indonesia bertambah 891 kemudian disusul oleh brazil yang berada di urutan kedua dengan 765 jiwa dan rusia sebanyak 710 jiwa.

Namun, kabar baik pun datang, untuk kasus sembuh Indonesia menempati urutan ke-3 dengan 34.754 pasien setelah Brazil dan juga India di urutan pertama dan kedua. Bahkan hingga saat tulisan ini dibuat kasus covid-19 di dunia dan juga Indonesia masih terus bertambah dengan total sebesar  188.576.736 di seluruh dunia.

Dampak dari Lonjakan Covid-19 Terhadap Ekonomi

Semula, pemerintah optimis bahwa kondisi ekonomi pada Q1-2021 dan Q2-2021 akan mengalami kenaikan dan pemulihan sebesar 7% karena ditopang oleh perbaikan indikator dan juga meningkatnya mobilisasi masyarakat yang terus berlangsung hingga bulan Juni 2021.

Namun, setelah libur Idul Fitri tercatat bahwa angka penularan virus covid-19 yang terus bertambah membuat pemerintah menerapkan PPKM Darurat di sejumlah kota yang berada di pulau Jawa dan Bali.

Jika dibandingkan dengan kuartal kedua di tahun 2020, Q2-2021 sebenarnya memiliki kondisi yang lebih baik dari sebelumnya yang mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 5,3%.

Mobilitas ekonomi pun sudah mulai membaik di Triwulan 1 (Januari-Maret) dan juga Triwulan 2 (April-Juni) terlihat dari banyaknya lowongan kerja maupun dipanggilnya kembali karyawan yang sebelumnya harus dirumahkan.

grafik angka kasus corona di Indonesia

Lalu, bom waktu pun meledak. Terdata sejak pertengahan Bulan Juni hingga saat ini, kasus positif corona semakin meningkat. Bahkan secara eksponensial. 

Hal ini membuat beberapa ekonom memprediksi bahwa di Q3-2021 akan terjadi kontraksi kembali.

Pasalnya, ada begitu banyak buruh maupun karyawan yang tidak bisa bekerja dikarenakan toko mereka tutup. Beberapa pengusaha yang menjalankan bisnis non- kebutuhan pokok juga merasakan imbasnya, pada akhirnya kembali menunggu keputusan dari pemerintah.

Baca Juga: 5 Manfaat Hidup Sederhana Di Tengah Pandemi Corona

Virus Corona Varian Terbaru

Variasi virus corona yang semakin bertambah

Setelah sudah berlangsung selama 2 tahun lebih, virus corona juga mengalami beberapa mutasi. Akibatnya adanya beberapa varian corona di beberapa negara seperti:

  • Varian Alpha yang berasal dari Inggris
  • Varian Beta yang berasal dari Afrika Selatan
  • Varian Gamma yang berasal dari Brazil (P1)
  • Varian Delta yang berasal dari India
  • Varian Epsilon yang berasal dari Amerika Serikat
  • Varian Zeta yang berasal dari Brasil (P2)
  • Varian Eta yang berasal dari Inggris (B.1.525)
  • Varian Tetha yang berasal dari Filipina
  • Varian Lota yang berasal dari Amerika Serikat
  • Varian Kappa yang berasal dari India

Dari sekian banyak varian hasil mutasi di beberapa negara tersebut, salah satu yang paling cepat yaitu Varian Delta. Bahkan virus tersebut juga sudah ada di Indonesia termasuk di kota besar Jakarta.

Kondisi tersebut tentu menimbulkan kecemasan bagi beberapa orang, termasuk ada juga yang melakukan pembelian barang secara panik (panic buying) dikarenakan takut kehilangan barangan tersebut.

Namun, Sahabat tentu tidak perlu cemas secara berlebihan. Tetap waspada akan penularan virus ini serta menjaga 5M menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk saat ini.

Baca Juga: 4 Tips Rahasia Aman Virus Corona Ala Pedalaman

Persiapkan Segala Kemungkinan Terburuk

Tanpa bermaksud untuk menakut-nakuti, segala sesuatu yang ada di depan mata kita saat ini penuh dengan ketidakpastian. Bahkan kita juga sedang berperang sedang sesuatu yang tidak terlihat, yaitu virus tersebut. Maka dari itu perlu adanya upaya agar diri bisa lebih siap untuk menghadapi kemungkinan terburuk tersebut.

Melonjaknya angka pasien yang terinfeksi covid-19 membuat banyak rumah sakit mengalami overload atau meningkatnya tingkat keterisian rumah sakit (Bed Occupancy Rate) yang mencapai lebih dari 90 persen di sejumlah daerah. 

Tak hanya itu, kebutuhan akan tenaga medis dan juga obat-obatan pun meningkat. Kondisi tersebut membuat banyak tenaga medis yang kelelahan. Membuat mereka juga sakit bahkan yang terburuk hingga ada yang meninggal dunia.

Sebagai upaya preventif selain dengan menerapkan 5M penting juga untuk memberikan vaksinasi ke sejumlah masyarakat yang berada di zona merah. Termasuk bagi mereka yang begitu sering berinteraksi satu sama lain, agar bisa meningkatkan imun tubuh.

Sahabat terlepas dari itu semua, setelah do’a dan upaya terbaik sudah dilakukan. Maka sisanya tinggal kita serahkan kepada yang Maha Kuasa. Selain itu, Anda juga bisa membantu mereka yang hidupnya kurang beruntung agar bisa tetap bertahan di tengah pandemi ini.