Kesehatan

Baca Sebelum Terlambat! Kebiasaan yang Bisa Memicu Kerusakan Otak

Otak merupakan salah satu bagian dalam tubuh manusia yang memiliki peran begitu penting. Dengan adanya benda yang memiliki berat rata-rata sebesar 2,8 kg tersebut, manusia dapat melakukan berbagai aktivitas baik itu yang disadari maupun yang tidak disadari.

Akan tetapi, otak pun sama seperti organ tubuh lainnya, jika tidak dijaga maka lama kelamaan fungsi utamanya akan semakin berkurang. Bahkan, bisa mengakibatkan kerusakan otak bagi manusia seperti Demensia. Maslah tersebut tentu bisa menjadi hal yang cukup serius apabila terus dibiarkan.

Demensia sendiri merupakan salah satu penyakit yang mengakibatkan penurunan daya ingat dan cara berpikir bagi penderitanya. Kondisi ini berdampak pada gaya hidup, kemampuan bersosialisasi, hingga aktivitas sehari-hari.

Jenis demensia yang paling sering dijumpai adalah penyakit Alzheimer dan demensia vaskular. Alzheimer adalah demensia yang berhubungan dengan perubahan genetik dan perubahan protein di dalam otak. Sedangkan, demensia vaskular adalah jenis demensia yang terjadi akibat gangguan di pembuluh darah otak.

Sebelum membahas mengenai cara untuk merawat sekaligus menjaga kesehatan otak. Ada baiknya kita mengetahui berbagai kebiasaan buruk yang dapat memicu kerusakan otak maupun menurunkan fungsinya.

Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Demensi Merupakan Salah Satu Penyakit Otak
Demensia Merupakan Salah Satu Penyakit Otak.

Sebagai salah satu bagian terpenting yang dimiliki oleh manusia, otak mempunyai peran sebagai pusat pemikiran seseorang. Bahkan emosi pun juga berasal dari otak yang membuat kenapa seseorang bisa mengendalikan persepsi serta emosinya seperti senang, sedih atau bahkan marah.

Lebih lanjut berbagai pilihan dalam hidup pun didasari dari pemikiran tersebut, di mana untuk mempertimbangkan sesuatu maka seseorang akan melibatkan otak dalam prosesnya. Nyatanya ada beberapa kebiasaan yang secara tidak sadar dapat memicu kerusakan otak yaitu:

1. Kebiasaan Melamun

Menjaga otak tetap aktif tentu begitu sangat penting untuk dilakukan. Untuk bisa tetap aktif otak kita membutuhkan input dan juga informasi baru agar dapat terus membangun dan memperkuat koneksinya.

Semakin sering otak seseorang digunakan, terutama untuk belajar, maka akan semakin kuat juga koneksi yang terjalin di dalamnya. Akibatnya seseorang dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-harinya.

Namun, berbeda dengan seseorang yang terbiasa melamun. Saat melamun, ia akan kehilangan fokus dan juga tidak sadar. Kondisi tersebut membuat lama kelamaan kinerja otak mengalami penurunan.

2. Sering Begadang dan Tidur Larut Malam

Setiap orang memiliki jam biologis yang disebut sebagai siklus sirkadian. Bagi mereka yang yang terbiasa begadang tentu hal tersebut akan begitu berpengaruh bagi siklus sirkadiannya.

Biasanya mereka yang sering begadang di malam hari akan mengantuk pada waktu siang, akibatnya banyak dari mereka yang di malam harinya menjadi tetap terjaga.

Kurang tidur atau kebiasaan begadang bisa mempengaruhi kemampuan otak untuk memahami informasi baru lewat dua cara. Hal pertama seseorang menjadi tidak fokus, sehingga otak sulit untuk menerima informasi baru. Kondisi tersebut membuat seseorang tidak bisa belajar dengan efisien.

Dampak lain dari kurang tidur adalah mempengaruhi seseorang dalam kemampuan mengingat. Daya ingat yang lemah akan mempersulit untuk menyimpan informasi baru yang telah dipelajari dan didapatkan sebelumnya untuk masuk ke dalam ingatan.

Tak hanya itu, kurang tidur juga dapat membuat seseorang menjadi mudah lupa. Selain itu, saat jam tidur berkurang maka sel-sel otak yang berperan dalam menyimpan ingatan menjadi sulit untuk memperbaiki dirinya sendiri setelah digunakan begitu lama.

3. Terlalu Banyak Makanan yang Mengandung Gula

Makanan yang manis tentu sangat enak untuk dikonsumsi, apalagi pada saat momen-momen tertentu seperti perayaan maupun acara-acara tertentu. Namun, takutkah Anda bahwa mengkonsumsi terlalu banyak makanan yang mengandung gula bisa mengganggu kesehatan otak.

Selama ini mungkin yang diketahui bahwa mengkonsumsi banyak gula dapat menimbulkan obesitas. Selain itu, ternyata konsumsi gula yang terlalu banyak dalam tubuh dapat mengembangkan resistivitas terhadap insulin.

Insulin adalah hormon yang digunakan tubuh untuk mengatur kadar gula darah seseorang. Itulah alasan kenapa insulin sangat penting bagi penderita diabetes.

Sayangnya jika asupan gula dapat menyebabkan perubahan kadar insulin, maka hal tersebut dapat mengubah cara sel menggunakan dan menyimpan gula. Perubahan ini dapat mengubah sel dalam menyimpan serta menggunakan gula yang ada dalam tubuh.

Akibatnya neuron akan mengalami perubahan dalam bereaksi terhadap gula, kondisi tersebutlah yang membuat otak mengalami perubahan mekanisme sehingga membuat kinerjanya berkurang.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Olahraga Alternatif Bagi Anda yang Memimiliki Jadwal Padat

Pentingnya Menjaga Kesehatan Otak

Konsumsi Sayur dan Buah dapat Membantu Memelihara Kesehatan Otak
Konsumsi Sayur dan Buah dapat Membantu Memelihara Kesehatan Otak.

Dari sekian pembahasan tersebut, itu hanyalah beberapa kebiasaan yang dapat memicu menurunnya fungsi otak seseorang. Akan tetapi perlu diketahui juga bahwa otak manusia itu sifatnya adalah plastis, sehingga bisa berubah strukturnya dari waktu ke waktu, selama melakukan kebiasaan yang baik secara konsisten.

Setidaknya konsep growth-mindset sudah ada dan dipopulerkan oleh seorang psikolog yang berasal dari Stanford University. Tentang pola pikir berkembang (growth-mindset), namun sebelum jauh membahas hal tersebut adalah baiknya kita menjaga otak sebagai hard-ware  di mana pola berpikir akan dikembangkan (soft-ware).

Untuk itu, penting untuk menjaga kesehatan otak seseorang diantaranya seperti dengan berolahraga dan juga aktivitas fisik lainnya. 

Baca Juga: Standar Kebutuhan Air Bersih untuk Tiap Orang

Solusi untuk Tetap Menjaga Otak Agar Tetap Sehat

Ada begitu banyak cara yang bisa dilakukan agar otak senantiasa tetap sehat. Salah satunya adalah dengan cara berolahraga. Namun, ternyata olahraga juga tidak cukup Anda juga perlu untuk menambah nutrisi, tidur cukup serta mengasah otak dengan berbagai aktivitas yang menantang.

1. Nutrisi yang Baik

Sebenarnya ada banyak suplemen-suplemen yang beredar di pasaran sebagai nutrisi yang baik bagi otak seseorang. Salah satunya adalah dengan mengkonsumsi minyak ikan maupun ginkgo biloba.

Minyak ikan diyakini memiliki kandungan Omega 3 dan Omega 6 dimana merupakan asam amino yang berperan dalam proses restrukturisasi bagian otak dalam tubuh.

Akan tetapi omega 3 juga bisa didapatkan di berbagai makanan baik yang terbuat dari lauk maupun sayuran. Anda bisa mulai mengkonsumsi ikan maupun sayur dan beraneka kacang-kacangan.

2. Tidur yang Cukup

Seperti pernah dibahas di bagian sebelumnya, kurang tidur dalam jangka yang panjang dapat menimbulkan efek yang buruk bagi otak seseorang. Termasuk yaitu menurunnya daya ingat serta kehilangan fokus.

Dengan Anda tidur cukup, terutama di malam hari maka akan membuat sel-sel yang ada di dalam tubuh cepat mengalami regenerasi. Termasuk juga sel yang terdapat di dalam otak juga.

Selama tidur otak tetap akan bekerja, namun untuk memperkuat daya ingat serta kemampuan-kemampuan yang sudah dipelajari selama kita terjaga di siang hari. Saat tidur juga informasi-informasi yang kita dapatkan akan diendapkan dari memori yang sifatnya jangka pendek ke dalam memori jangka panjang.

3. Belajar dan Berolahraga Secara Teratur

Ada banyak olahraga yang bisa Anda pilih untuk. Tapi siapa sangka, olahraga-olahraga ringan tentunya bisa membuat otak Anda menjadi tetap terjaga. Begitupun dengan belajar juga dapat meningkatkan kemampuan serta daya ingat otak seseorang.

Kegiatan seperti bermain alat musik, bermain catur ataupun mengisi teka-teki silang bisa menjadi cara sederhana agar otak Anda bisa tetap berolahraga. Dengan demikian melakukan tersebut bisa meningkatkan kemampuan nalar serta daya ingat.

Selain itu, olahraga ringan seperti jalan kaki maupun melakukan aktivitas fisik juga bisa membantu agar asupan oksigen ke dalam otak menjadi lebih baik.

Sahabat demikian pembahasan mengenai kebiasaan buruk yang dapat memicu kerusakan otak. Pada dasarnya setiap orang memiliki kondisi yang berbeda-beda pada tubuhnya.

Ada yang masih bisa dicegah, ada yang bisa diobati dengan berbagai tips di atas, namun ada juga beberapa yang hidupnya kurang beruntung sehingga membutuhkan penanganan medis agar otaknya bisa sehat kembali. Sahabat bisa membantu mereka di sini.