Kurban

Di Tengah Keterbatasan Ribuan Anak di Somalia Tetap Menghafal Alquran

rubuan penghafal alquran dari somalia

Selama ini mungkin Anda sering mendengar kabar maupun berita mengenai negara miskin yang ada di dunia. Banyak sekali organisasi yang berdedikasi untuk membantu negara tersebut. Hal tersebut dilakukan guna meringankan beban mereka serta membantu bertahan hidup.


Salah satu negara miskin tersebut adalah Somalia, negara yang berada di Tanduk Afrika itu kini tercatat sebagai salah satu negara termiskin di dunia. Jika melihat dari penyebabnya tentu sangat banyak.

Kemiskinan itu tentu memiliki dampak yang cukup serius, mulai dari kondisi kesehatan yang buruk, munculnya konflik berkepanjangan hingga kurangnya ketersediaan pendidikan yang layak bagi anak-anak.

Kemiskinan Pada Anak-Anak

Anak-anak pun merasakan dampak dari adanya kemiskinan ini, bagi mereka yang orang tuanya harus mengungsi tentu harus pergi dan meninggalkan lingkungannya. Akan tetapi, tidak jarang juga yang bermigrasi ke wilayah lain secara berbarengan.

Menurut statistik dari UNDP (United Nation Development Program), Somalia memiliki tingkat kemiskinan sebesar 73%. Ditambah 70% dari penduduk mereka yang berusia dibawah 30 tahun pun turut merasakan dampaknya. Berbagai tantangan dihadapi, baik itu di bidang sosial, ekonomi maupun politik. Tak hanya itu angka pengangguran yang tinggi yaitu sebesar 67% (salah satu yang tertinggi di dunia) membuat sulitnya untuk mencari pekerjaan.

Ribuan Penghafal Alquran

Mari sejenak untuk mengalihkan pandangan kita pada sisi lain. Meskipun secara ekonomi Somalia tergolong sebagai negara yang miskin, hal tersebut tidak menjadikan mereka melupakan agama yang dianutnya, agama Islam.

Di somalia terdapat sebuah pesantren yang dinamai dengan Duksi. Sedikit flashback ke belakang, alasan utama mengapa negara ini mayoritas pendudukan merupakan muslim bermula pada abad 7 Masehi.

Pada saat itu, banyak masyarakat yang berasal dari Arab mulai bermigrasi secara masif ke berbagai belahan dunia. Termasuk Afrika juga yang menjadi salah satu destinasi mereka. Wilayah yang didatangi salah satunya Somalia.

Mereka pun akhirnya tinggal di Somalia dan juga berbaur dengan masyarakat setempat hingga akhirnya melahirkan sebuah bangsa besar. Tak heran memang jika status keyakinan penduduk di negara tersebut nyaris semuanya adalah Islam.

anak-anak di somalia terus belajar meski di tengah keterbatasan.

Tak ada yang menyangka negara yang dikenal sebagai salah satu yang termiskin di dunia tersebut merupakan pencetak ribuan para penghadal Alquran. Tentu, sangat membanggakan di tengah keterbatasan justru mereka semakin dekat dengan ayat-ayat Allah SWT tersebut.

Sebagai sebuah pesantren, duksi tidak menganut sistem pada umumnya, melainkan masih bertahan dengan cara tradisional yang sudah bertahun-tahun mereka lakukan. Pada dasarnya siapapun bisa mengikuti kegiatan yang ada di Duksi, tanpa peduli usia mereka.

Bahkan menurut tradisi yang ada di Somalia, orang tua akan menitipkan anaknya pada saat sudah menginjak usia 4 atau 5 tahun untuk menjadi santri sekaligus penghafal Alquran. 

Kurban Untuk Penghafal Alquran

Tidak terasa sebentar lagi Hari Raya Idul Adha akan segera datang. Demi menyambut hari bahagia tersebut, banyak dari kita yang melaksanakan ibadah kurban, berhubung karena di tahun ini juga masih belum diperbolehkan untuk menunaikan ibadah haji.

Selain dengan menyambut momen tersebut, tentu Anda juga bisa berbagi kebahagiaan dengan para penghafal Alquran di Somalia melalui link berikut.