Ramadhan Zakat

Zakat Fitrah: Niat,Keutamaan dan Tata Caranya

shalat idul fitri

Menjelang hari raya Idul Fitri biasanya kita akan disibukkan dengan berbagai keperluan yang berkaitan dengan hari raya. Tapi, sudah tahukah Anda soal zakat fitrah? Ya. Selain berpuasa, zakat fitrah adalah amalan yang harus ditunaikan di Bulan Ramadhan. Selain berinat zakat fitrah, penting juga untuk mengetahui tentang keutamaan yang akan didapatkan pada saat seseorang melakukan zakat fitrah.

Hukum Zakat Fitrah adalah fardhu ‘ain yang dikeluarkan oleh umat muslim yang memiliki kemampuan harta. Melalui artikel ini akan dibahas hal-hal yang berkaitan dengan Zakat Fitrah.

Apa saja keutamaan zakat fitrah?

Meskipun merupakan ibadah wajib yang ada satu tahun sekali, zakat fitrah tentu memiliki banyak keutamaan. Keutamaan yang paling sering diketahui adalah disucikannya harta yang kita miliki berapapun jumlahnya. Beberapa keutamaan lain yang bisa didapatkan diantaranya”

1. Meningkatkan Keimanan

Iman manusia memang bisa naik dan juga turun. Kita juga tidak tahu kapan akan turun jika tidak senantiasa menjaganya. Maka dari itu penting untuk menjaga keimanan dengan senantiasa beribadah kepada Allah SWT sebagai wujud keimanan kita pada sang pencipta.

Salah satunya dengan mengimani bahwa dalam setiap harta yang dimiliki oleh seorang muslim itu ada hak orang lain juga. Maka dengan adanya pemahaman tersebut membuat kita jadi semakin termotivasi untuk berbagi kepada orang lain.

Semua kebaikan yang dilakukan tersebut semata-mata hanya mengharapkan ridho Allah SWT bukan untuk mendapatkan pujian dari orang lain.

2. Semakin dekat dengan Allah SWT

Berzakat tidak akan membuat rugi bagi mereka yang melaksanakannya. Memberi asalkan dengan ikhlas dari harta yang kita miliki bukannya mengurangi kebahagiaan kita melainkan menambah kebahagiaan yang dimiliki.Ya, hal tersebut benar justru Allah SWT yang akan memberi keberkahan dalam hidup iat baik di dunia maupun di akhirat.

3. Membantu Orang lain

Zakat Fitrah yang Sahabat titipkan kepada Amilin tentu akan disalurkan sesuai dengan hukum Alquran bagi mereka. Jika dilakukan dengan ikhlas dan tanpa adanya paksaan maupun pamrih, maka insyaAllah zakat yang telah dikeluarkan dapat membantu membantu mereka yang mengalami kesulitan ekonomi.

4. Menambah ketenangan hati

Jika harapan yang kita sandarkan hanya kepada Allah SWT, maka zakat fitrah tentu dapat menjadi salah satu media untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Harapannya melalui hal tersebut akan menambah juga ketenangan kita.

Baca Juga: 3 Makna Tersembunyi di Balik Perayaan Hari Raya Idul Fitri

Apa tujuan mengeluarkan zakat fitrah?

berbagi kebahagiaan
Dokumentasi Insan Bumi Mandiri

Tujuan mengeluarkan zakat fitrah adalah menyucikan orang yang menunaikannya, serta memberi makan orang miskin. Hal ini telah dijelaskan Rasulullah SAW melalui haditsnya yang diceritakan Ibnu Abbas RA yang artinya:

Ibnu Abbas RA mengatakan, “Rasulullah SAW memerintahkan zakat fitrah sebagai penyucian bagi orang yang berpuasa dari omong kosong dan kata-kata kotor, serta untuk memberi makan orang miskin. Barangsiapa yang menunaikannya sebelum sholat (Idul Fitri), maka zakatnya diterima, dan barangsiapa yang menunaikannya setelah sholat, maka itu adalah sedekah (biasa).” (HR Ibnu Majah).

Apa saja ketentuan membayar zakat fitrah?

Cara membayar zakat fitrah tentu memiliki tata caranya. Di Indonesia sendiri biasanya dilakukan melalui Lembaga Amil Zakat Indonesia. Membayar zakat fitrah juga akan berbeda di setiap daerah di Indonesia.
Berdasarkan SK Ketua Baznas No. 7 Tahun 2021 tentang Zakat Fitrah dan Fidyah untuk wilayah Ibukota DKI Jakarta Raya dan Sekitarnya, ditetapkan bahwa nilai zakat fitrah setara dengan uang sebesar Rp 40.000,-/hari/jiwa. Jumlah ini (bisa jadi) tidak akan jauh berbeda dengan di tahun 2022 karena menurut data pada tahun 2020 juga Zakat Fitrah di Jakarta sebesar Rp 40.000 juga.
Zakat Fitrah ini ditunaikan sejak awal bulan Ramadhan dan paling lambat dilakukan sebelum pelaksanaan Shalat Idul Fitri. Sementara itu, penyalurannya kepada mustahik (penerima zakat) paling lambat dilakukan sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri.

Apa saja ketentuan membayar zakat fitrah?

Cara membayar zakat fitrah tentu memiliki tata caranya. Di Indonesia sendiri biasanya dilakukan melalui Lembaga Amil Zakat Indonesia. Membayar zakat fitrah juga akan berbeda di setiap daerah di Indonesia.

Berdasarkan SK Ketua Baznas No. 7 Tahun 2021 tentang Zakat Fitrah dan Fidyah untuk wilayah Ibukota DKI Jakarta Raya dan Sekitarnya, ditetapkan bahwa nilai zakat fitrah setara dengan uang sebesar Rp 40.000,-/hari/jiwa. Jumlah ini (bisa jadi) tidak akan jauh berbeda dengan di tahun 2022 karena menurut data pada tahun 2020 juga Zakat Fitrah di Jakarta sebesar Rp 40.000 juga.

Zakat Fitrah ini ditunaikan sejak awal bulan Ramadhan dan paling lambat dilakukan sebelum pelaksanaan Shalat Idul Fitri. Sementara itu, penyalurannya kepada mustahik (penerima zakat) paling lambat dilakukan sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri.

Baca Juga: 8 Keutamaan Memberi Makan Orang Berpuasa

Apa perbedaan antara zakat fitrah dan mal?

Mengutip dari buku Fikih Sunnah, zakat berasal dari bentuk kata “zaka” yang berarti suci, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang. Kenapa dinamakan zakat? Karena di dalamnya terkandung harapan untuk memperoleh berkah, membersihkan jiwa serta memupunya dengan berbagai kebaikan.

Jika zakat fitrah wajib dikeluarkan bagi setiap muslim untuk membersihkan puasanya. Tujuan membayar zakat fitrah adalah untuk memperbaiki perbuatan buruk yang dilakukan di sepanjang bulan Ramadhan, selain itu juga sebagai bentuk berbagi kebahagiaan di momen Idul Fitri bagi fakir miskin.

Sementara itu, Zakat Mal merupakan zakat yang dikenakan atas segala jensi harta, yang secara zat maupun substansi perolehannya, tidak bertentangan dengan ketentuan agama manapun. Sebagai contoh Zakat Mal ini terdiri dari berbagai 

Bagaimana Niat Zakat Fitrah?

1. Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri

“Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an nafsi fardhan lillahi ta’ala”

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardhu karena Allah Ta’ala“

2. Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga

“Nawaitu an ukhrija zakaata al-fitri anni wa an jami’il ma yalzimuniy nafaqatuhum syar’an fardhan lillahi ta’ala”

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku fardhu karena Allah Ta’ala“

3. Niat Zakat Fitrah untuk Istri

“Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an zaujati fardhan lillahi ta’ala”

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku fardhu karena Allah Ta’ala“

4. Niat Zakat Fitrah untuk Anak Perempuan

“Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an binti fardhan lillahi ta’ala”

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku (sebutkan nama), fardhu karena Allah Ta’ala“

5. Niat Zakat Fitrah untuk Anak Laki-laki

“Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an waladi fardhan lillahi ta’ala”

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku (sebutkan nama), fardhu karena Allah Ta’ala“

6. Niat Zakat Fitrah apabila mewakilkan orang

“Nawaitu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an (……) fardhan lillahi ta’ala”

“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk (sebutkan nama spesifik), fardhu karena Allah Ta’ala“

Sahabat demikian beberapa penjelasan mengenai keutamaan mengamalkan zakat fitrah.