Ramadhan

3 Makna Tersembunyi Dibalik Perayaan Hari Raya Idul Fitri

Biasanya, setiap tahun perayaan Hari Raya Idul Fitri tak pernah sepi pengunjung. Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas Islam pun ikut merasakan dampaknya. Puncaknya saat lebaran tiba mereka yang selama bulan Ramadhan memaksimalkan dirinya untuk beribadah akan merayakan hari kemenangan ini dengan penuh suka cita.

Bagi kebanyakan orang, Ramadhan bukan hanya sebatas menahan lapar, haus, dan dahaga saja. Tapi, lebih dari itu untuk melatih diri agar menjadi pribadi yang taat dalam menjalankan perintah Allah SWT serta menjauhi segala larangannya.

Lalu, apa pelajaran penting di bulan Ramadhan kemarin yang bisa dipetik agar di Idul Fitri tahun ini dan seterusnya kita bisa tetap menjadi insan yang menang? Berikut penjelasannya

1. Melatih Ketakwaan

melatih-ketakwaan-idul-fitri

Allah SWT berfirman dalam Alquran:

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. (Q.S. al-A’raf: 27).

Sebulan penuh menjalani begitu banyak rutinitas ibadah khas bulan Ramadhan, mulai dari puasa, qiyamul lail, sholat tarawih, tadarus alquran, bersedekah, serta menjalankan ibadah lainnya.

Anjuran untuk memperbanyak ibadah selama Ramadhan tidak lain adalah untuk melatih ketakwaam.

Menurut tafsir Ibnu Katsir, takwa sendiri adalah menaati Allah SWT dan tidak bermaksiat kepada-Nya. Senantiasa mengingat Allah SWT serta bersyukur kepada-Nya tanpa ada pengingkaran di dalamnya.

Dikisahkan juga saat Umar bin Khattab bertanya kepada Ubay bin Ka’ab mengenai takwa. Ubay bertanya, “Pernahkah kamu berjalan di jalan yang penuh dengan duri?” Umar menjawa, “Ya.” Ubay bertanya lagi, “Apa yang engkau lakukan?” Umar menjawab, “Aku menggulung lengan bajuku dan berusaha (melintasinya).”

Ubay berkata, “inilah (makna) takwa, melindungi seseorang dari dosa dalam perjalanan kehidupan yang berbahaya sehingga ia mampu melewati jalan itu tanpa terkena dosa.”

Euforia Lebaran mungkin hanya akan terasa sehari dua  hari saja, momen-momen bahagia bertemu dengan sanak saudara, dan juga membeli pakaian baru untuk menemani Hari Raya.

Di depan akan ada ujian, tantangan dan juga cobaan yang siap mendatangi kita. Baik itu dalam bentuk kesenangan maupun penderitaan. Sebelum bertemu lagi dengan Ramadhan tahun depan.

Baca Juga: 3 Jenis Sabar yang Bisa Di Latih Jelang Bulan Ramadhan

2. Melatih Rasa Empati Terhadap Sesama

melatih-sifat-empati-idul-fitri

Puasa merupakan salah satu ibadah di dalam Islam dengan pesan sosial sangat kuat. Puasa melatih seseorang untuk menumbuhkan empati kepada orang lain, terutama bagi mereka yang hidupnya serba berkecukupan, dengan cara menunda menikmati kenikmatan yang pada dasarnya halal untuk dinikmati. Sikap empati adalah salah satu kemampuan penting dalam membangun interaksi antar individu..

Empati adalah kemampuan seseorang tidak hanya memahami perasaan orang lain, tapi menghubungkan dirinya dengan diri orang lain. Orang yang memiliki empati tidak hanya memiliki kesanggupan merasakan penderitaan orang lain, namun juga memiliki kualitas jiwa yang selalu memancarkan cinta kasih dan tindakan untuk berbagi.

Orang yang berpuasa semestinya mampu mengasah jiwanya sehingga dengan tulus mengulurkan tangannya untuk mengangkat beban orang lain, menghapus air mata mereka yang dilanda kesedihan, dan memberi ketenangan pada mereka yang ketakutan.

Baca Juga:  Jenis Sedekah Jariyah yang Pahalanya Tidak Pernah Putus

3. Mengikhlaskan Kesalahan

mengikhlaskan-kesalahan-idul-fitri

Saat bulan Ramadhan ada waktu di mana pintu ampunan dibukakan pintu yang seluas-luasnya. Terutama, bagi mereka yang sebelum bulan Ramadhan melakukan kesalahan. Baik yang disengaja maupun tidak disengaja.

Selain memohon ampunan kepada Allah SWT. Momen Idul Fitri juga bisa menjadi momen agar kita bisa memaafkan kesalahan orang lain serta memaafkan diri sendiri. Mungkin bagi Anda yang masih memiliki penyesalan di masa lalu dan cenderung terus-menerus menyalahkan diri sendiri bisa juga melakukannya.

Dengan meminta maaf dan juga saling memaafkan membuat hati seseorang menjadi lebih tenang dan tentram. Seperti kita tahu, namanya manusia memang tidak pernah lepas dari yang namanya kesalahan. Bahkan, beberapa kesalahan dilakukan tanpa adanya unsur kesengajaan.

Harapan Akan Selalu Ada

Bagi Anda yang merasa bahwa Ramadhan tahun ini belum maksimal. Karena masih ada begitu banyak peluang kebaikan yang terlewatkan. Tetap tenang, karena peluang untuk berbuat baik serta membantu sesama yang membutuhkan akan selalu ada. Semua bisa Anda mulai dengan mengklik halaman berikut