Pendidikan

3 Jenis Sabar yang Bisa Dilatih di Bulan Ramadhan

Sahabat, sebentar lagi Ramadhan yang ditunggu-tunggu akan tiba. Bulan suci yang penuh dengan keberkahan, bulan di mana diturunkannya Al Quran. Di bulan Ramadhan seperti biasanya kita akan menjalani rutinitas yang tidak biasa. Rutinitas yang berbeda dari bulan-bulan sebelumnya. Salah satunya kita bisa belajar untuk menahan diri melalui puasa.

Banyak orang beranggapan konteks menahan diri hanyalah menahan diri dari lapar dan haus. Lebih dari itu, bulan puasa mengajarkan kita menahan diri dari banyak emosi negatif.

Belajar Mengontrol Diri di Bulan Ramadhan 

Pernahkah Sahabat merasa iri ketika melihat orang yang memiliki pencapaian yang lebih baik? Atau merasa insecure dengan saudara kita karena ia dirasa lebih baik daripada kita dalam beberapa aspek?

Di bulan yang suci, mari manfaatkan momen ini untuk sama-sama melatih diri agar bisa menahan diri dari hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT.

Baca Juga: 8 Jejak Kebaikan Untuk Pedalaman


3 Jenis Kesabaran

Bagi mereka yang beriman, sabar bukan hal yang sulit dilakukan. Walaupun terkadang banyak yang mengatakan bahwa sabar ada batasnya, padahal sebenarnya sabar itu tak berbatas.

 Sabar ialah tahan menghadapi segala macam cobaan. Dengan tidak mudah marah misalnya, atau tidak mudah tersinggung, tidak terburu nafsu, dan tidak mudah berputus asa.

Selain itu, sabar juga berarti tidak mengambil tindakan yang tergesa-gesa. Bersabar adalah bersikap tenang terutama dalam mengambil keputusan. Sabar sendiri di bagi menjadi 3 macam yaitu

1. Sabar dalam Menghadapi Musibah dan Bencana

sabar-menghadapi-musibah

Tahun ini, menjadi tahun yang cukup berat bagi kita semua. Runtutan musibah dan bencana menghantui negeri kita tercinta. Tak jarang juga yang menelan korban jiwa. 

Di tengah kondisi seperti ini, pasti sulit rasanya untuk bisa bersabar. Tapi, justru sabar itu pada saat ujian datang.

Sebab bisa jadi Tuhan  memberikan cobaan dengan tujuan agar manusia senantiasa tetap mengingat dan tidak melupakan Tuhan-nya. Sebuah ujian di berikan bisa jadi merupakan sebuah panggilan bagi kita untuk memanjatkan doa dan memohon kepadanya supaya kita dapat melalui segala ujian yang diberikan kepada kita. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah Ayat;286 yang artinya

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”

(QS. Al-Baqarah: 286)

Jika kebahagiaan itu tidak kita peroleh di dunia, maka insya Allah kelak di akhirat kita akan mendapatkan keadilan dan kebahagiaan dari-Nya. Juga akan ditinggikan derajat seseorang yang memiliki sifat sabar oleh tuhannya.

2. Sabar dalam Ketaatan 

sabar-dalam-ketaatan

Sabar dalam ketaatan adalah saat kita berusaha dan berupaya untuk memenuhi segala perintah dari Allah SWT. Misalnya dengan cara melaksanakan sholat 5 waktu, berpuasa, membayar zakat, dan juga melaksanakan haji bagi yang mampu.

Untuk sabar yang kedua ini memang berat jika kita tidak terbiasa mengerjakannya. Namun, jika sudah terbiasa melaksanakan kewajiban-kewajiban, pasti tidak akan sulit rasanya. Misalnya saat seseorang sudah terbiasa untuk pergi ke masjid setiap adzan berkumandang, maka dalam kondisi apa pun ia akan langsung berangkat. 

Jika ketaatan dilakukan dalam bentuk keterpaksaan, maka akan berat melaksanakannya. Namun, jika ketatan dilakukan sebagai bentuk bahwa kita yang membutuhkan maka akan terasa ringan dalam menjalaninya. Sebagaimana diperintahkan oleh Allah SWT dalam Surat Al-Imran Ayat 200

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (QS. Ali Imron [3] : 200).  

Baca Juga: Jenis Sedekah Jariah yang Pahalanya Tidak Pernah Putus

3. Sabar dalam Menjauhi Larangannya 

menjauhi-larangan-Allah

Tidak ada toleransi dalam hal kemaksiatan, jika telah ada perintah larangan bagi kita untuk meninggalkan sebuah kemaksiatan, maka wajib bagi kita untuk tidak mengerjakan segala larangan tersebut. Contohnya sabar dalam menghadapi godaan duniawi yang bertujuan untuk hura-hura dan kesenangan sesaat yang tidak bermanfaat.

Lebih baik kita melakukan perbuatan yang mendatangkan kebaikan dan pahala guna menambah timbangan amal kebaikan seperti memperbanyak dzikir, membaca aAlquran, dan lain sebagainya.

Sabar dalam menjauhi maksiat tidak hanya pada anggota badan tapi juga pada lisan. Sabar memiliki banyak keutamaa. Di antaranya adalah Allah akan selalu bersama dengan orang-orang yang sabar, orang yang sabar termasuk golongan orang-orang yang bertaqwa, diberikan balasan yang besar oleh Allah SWT,  orang yang sabar akan mendapat ampunan dari Allah SWT, orang yang sabar akan dicintai Allah, sabar itu lebih utama dari bersyukur, mendapatkan derajat dan penghormatan yang tinggi didalam surga.

Kabar baiknya, pada saat Bulan Ramadhan Allah SWT membuka seluas-luasnya pintu keberkahan bagi mereka yang berusaha untuk mencapainya.

berdayakan-mereka-yang-ada-di-pedalaman