Pendidikan

Masalah Pendidikan di Pedalaman

cover-masalah-pendidikan-di-pedalaman


Belakangan masyarakat Indonesia dihebohkan dengan pernyataan Nadiem Makarim terkait pembelajaran secara daring. Kabarnya, kegiatan sekolah daring kabarnya akan tetap diberlakukan seusai pandemi. Padahal, banyak masalah pendidikan di Indonesia yang masih harus dibenahi.

Di antara wilayah yang menghadapi masalah pendidikan di Indonesia adalah daerah 3T. Inilah alasan mengapa daerah tersebut menjadi salah satu target utama pemerintah Indonesia selama beberapa tahun belakangan.

Calon Guru untuk Pedalaman

Setiap tahunnya, ribuan calon guru dan tenaga pendidik pun dikirimkan ke daerah pedalaman yang sampai saat ini masih dianggap masih belum mendapatkan pendidikan yang layak.

Daerah yang paling diutamakan karena kondisinya yang masih minim fasilitas dan sarana pembelajaran berada di pedalaman, tepatnya di Indonesia bagian Timur.

Seperti yang telah diketahui bersama, wilayah Indonesia Timur memang menjadi salah satu wilayah yang masih belum tersentuh sepenuhnya dengan pembangunan sebagaimana yang dirasakan di sejumlah daerah seperti Pulau Jawa, Sumatera, hingga Kalimantan.

Apalagi banyak anggota suku di pedalaman yang masih memegang teguh pada nilai hidup nenek moyang dan menolak adanya pembangunan di beberapa aspek. Hal ini rupanya juga ikut memengaruhi pembangunan di bidang pendidikan yang menjadikan tingginya angka anak putus sekolah di Indonesia.

Jumlah Anak Putus Sekolah di Indonesia

jumlah-putus-sekolah-di-indonesia

Dilansir dari laman Lokadata, jumlah anak putus sekolah di Indonesia di tahun 2018-2019 mencapai 285.404 anak.

Padahal, sebelumnya hanya terdapat 187.824 anak putus sekolah di Indonesia dalam rentang waktu 2017-2018.

Terkait hal ini, rupanya Badan Pusat Statistik Indonesia telah menyebutkan sejumlah faktor yang memengaruhi peningkatan dari jumlah anak putus sekolah di Indonesia, yaitu: Latar belakang pendidikan orang tua, lemahnya ekonomi keluarga, kurangnya minat anak untuk bersekolah, kondisi lingkungan tempat tinggal anak, dan pandangan masyarakat terhadap pendidikan.

Baca Juga : Realita Di Balik Minimnya Fasilitas Sekolah di Tanah Air

Masalah Pendidikan di Indonesia yang Kerap Dihadapi Orang Pedalaman

Tidak jauh berbeda dengan penyebab yang dipaparkan oleh Badan Pusat Statistik Indonesia, rupanya beberapa hal tambahan juga menjadi salah satu penyebab masalah pendidikan di Indonesia, khususnya di daerah pedalaman, seperti:

1. Kondisi Geografis Daerah Pedalaman yang Cukup Ekstrem

kondisi-geografis-daerah-pedalaman-yang-ekstrim

Bicara mengenai masalah pendidikan di daerah pedalaman, UNICEF mengungkap bahwa sebanyak 50% siswa SD dan 73% siswa SMP di pedalaman Papua memilih untuk tidak menyelesaikan pendidikannya.
Tingginya angka anak putus sekolah ini salah satunya disebabkan oleh kondisi geografis yang sulit untuk diakses.

Berbeda dari kebanyakan sekolah di kota-kota besar Papua yang relatif mudah dilalui, di daerah pedalaman, para siswa harus menempuh jarak yang cukup jauh.

Bahkan, tidak jarang pula siswa-siswa tersebut harus melewati daerah yang kondisi geografisnya cukup ekstrem. Mulai dari mendaki perbukitan, tebing atau pun menyeberangi sungai dengan arus yang deras dan dalam.

Tentu saja kondisi yang demikian kerap membuat banyak siswa atau bahkan orang tua siswa di pedalaman melarang anaknya untuk datang ke sekolah. Terlebih jika perjalanan ke sekolah tersebut membahayakan nyawa para siswa.

2. Kurangnya Sarana Prasarana Pendidikan

kurangnya-sarana-prasarana-pendidikan

Selain kondisi geografis, rupanya salah satu penyebab masalah tidak meratanya pendidikan di Indonesia adalah kurangnya bangunan sarana prasarana yang memadai.

Tidak semua daerah pedalaman memiliki sarana dan prasarana yang layak untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Beberapa kasus masalah pendidikan di Indonesia, khususnya di pedalaman kerap disebabkan lantaran tidak ada bangunan khusus untuk bersekolah.

Para siswa dan guru acap kali terpaksa menggelar kegiatan belajar mengajar ini di bangunan darurat atau pun menumpang pada rumah warga. Ada pula siswa dan guru yang terpaksa harus melaksanakan sekolah di tanah lapang.

Maka, tidak heran jika Insan Bumi Mandiri menitikberatkan program bantuan untuk para siswa dan tenaga pendidik di daerah pedalaman agar bisa memiliki sarana prasarana sekolah yang layak.

Bukan hanya bangunan sekolah, banyak sarana pendidikan di daerah pedalaman yang tidak dilengkapi dengan media ajar dan fasilitas lain seperti kebanyakan sekolah di kota-kota besar.

Di antaranya buku pembelajaran yang menjadi media utama para siswa untuk membaca dan mempelajari beragam ilmu atau maket untuk sarana pembelajaran.

3. Minimnya Jumlah Tenaga Pendidikan yang Berkualitas

minimnya-jumlah-tenaga-pendidikan-yang-berkualitas

Sudah menjadi hal yang umum diketahui jika sekolah di daerah pedalaman sampai saat ini masih kekurangan tenaga pendidik.

Banyak tenaga pendidik yang awalnya berniat untuk mengabdi dan mendidik para siswa di daerah pedalaman justru mengurungkan niat karena kendala transportasi dan perangkat pengajaran.

Alhasil, pemerintah akhirnya mengirimkan tenaga pendidik yang tidak memenuhi kualifikasi sebagai calon guru, umumnya para lulusan SMA/SMK.

Tentu saja ilmu yang disampaikan oleh tenaga pendidik terkadang kurang optimal dan memenuhi persyaratan pengajaran. Namun, kehadiran guru yang rela mengajar ke pelosok masih patut disyukuri.

4. Rendahnya Minat Orang Pedalaman untuk Menempuh Pendidikan

rendahnya-minat-orang-pedalaman-untuk-menempuh-pendidikan

Banyak dari orang-orang di pedalaman yang menilai bahwa menempuh pendidikan atau bersekolah bukanlah hal penting.

Para orang tua siswa di pedalaman lebih suka jika anak-anaknya menghabiskan waktu untuk bekerja di ladang atau sawah. Bahkan, tidak jarang para orang tua tersebut memilih untuk menikahkan anak-anak di usia dini.

Siapa sangka ternyata masih banyak masalah pendidikan di Indonesia yang harus segera diselesaikan.

Tidak hanya fokus dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar di tengah pandemi, pemerintah seharusnya juga berusaha lebih fokus dalam memberikan pendidikan yang layak bagi para siswa di daerah 3T.

Namun tak mesti menanti pemerintah, Sahabat pun dapat membantu memberikan solusi masalah pendidikan di Indonesia, khususnya di daerah pedalaman. Caranya, ikuti beragam program donasi diadakan oleh Insan Bumi Mandiri untuk pendidikan generasi bangsa yang berada di pedalaman. Untuk mengetahui selengkapnya klik di sini.

pendidikan untuk pedalaman indonesia