Inspiratif

Keutamaan dan Keistimewaan Surah Ad-Dhuha

keutamaan shalat dhuha

Surah Ad-Dhuha adalah surah ke-93 di dalam Al-Quran dan terdiri dari 11 ayat. merupakan surah Makkiyah. Surah yang diturunkan di Mekah ini memiliki arti waktu matahari sepenggal naik. Layaknya waktu Dhuha yang sunnahnya didirikan di waktu sejak matahari terbit hingga sebelum memasuki Dhuhur.

Surah Ad-Dhuha turun untuk menjawab kegelisahan Rasulullah SAW ketika wahyu dari Allah SWT lama tidak datang. Surah ini untuk menepis anggapan kaum kafir Quraisy yang menuduh Rasulullah telah ditinggalkan oleh Tuhannya. Di dalamnya juga terkandung perintah untuk menyantuni anak yatim, perintah untuk selalu bersyukur, dan selalu tidak mudah putus asa.

Sahabat, ada begitu banyak keutamaan dibalik surah Ad-Dhuha. Selain menyantuni anak yatim, berikut ini keutaman-keutamaan lainnya yang perlu Sahabat ketahui agar semakin semangat mengamalkan surah Ad-Dhuha.

Mengingatkan Manusia Agar Jangan Berputus Asa

Tercantum dalam ayat 4–5 dengan arti ayat: “Dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan. Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.”

Melalui ayat-ayat itu, Allah Swt mendorong manusia untuk tidak berputus asa. Seperti terang dan gelap di siang dan malam hari, maka nasib manusia juga akan terus berganti. Dalam hidup, manusia akan mengalami kebahagiaan, keberuntungan, rezeki, begitu pula dengan kesedihan, kegagalan, dan kemunduran. 

Dalam menghadapi berbagai macam persoalan, ada kalanya manusia merasa lelah dan putus asa. Namun sebagai muslim, kita memiliki kewajiban untuk senantiasa berprasangka baik kepada Allah SWT. Tidak ada masalah yang datang dengan sia-sia, justru ia datang dengan pembelajaran 

Pengingat Agar Senantiasa Bersyukur

Sebagai manusia, Sahabat tentu pernah menghadapi berbagai macam masalah. Namun ternyata kesulitan dalam suatu masalah lebih banyak ditentukan oleh hati dan pikiran kita sendiri. Maka Allah Swt memerintahkan hamba-Nya untuk selalu bersyukur 

Dalam surah Ad-Dhuha, Allah Swt menyampaikan perintahnya untuk senantiasa bersyukur. Seperti yang terkandung dalam ayat 11, perintah tersebut tertuang dengan bunyi “Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur)”.

Maka dari itu, tetaplah bersyukur dan jangan iri dengan pencapaian orang lain. Salah satunya dengan mengamalkan surah Ad-Dhuha, Allah akan menghindarkan kita dari rasa iri dengki dan justru menggantinya dengan pikiran yang tenang dan kelapangan hati.

Baca Juga: Keutamaan dan Cara Taubat Nasuha di Bulan Ramadhan

Mengajarkan untuk Selalu Menyantuni Anak Yatim

Dalam surah Ad-Dhuha, perihal menyantuni anak yatim disebutkan dalam ayat 9 dengan arti “Terhadap anak yatim, janganlah engkau berlaku sewenang-wenang”. Sewenang-wenang di sini bisa berwujud perlakuan kasar terhadap anak-anak yatim, mendustai, menzalimi, atau mengambil harta hingga merampas hak-haknya.

Melalui satu ayat tersebut kita diingatkan kembali agar berperilaku baik sesama manusia. Jangan pernah menyepelekan siapa pun, termasuk mereka yang tidak memiliki orang tua.

Sebaliknya, Allah Swt menyukai hamba-Nya yang menyantuni anak yatim dan memperlakukan mereka dengan lembut dan penuh kasih. Didiklah anak yatim agar tumbuh menjadi manusia yang berakhlak mulia, menjadi orang yang cerdas, berguna bagi dirinya sendiri dan lingkungan sekitar, serta menghindarkannya dari pergaulan yang bisa merusak akhlak.

Mengingatkan Manusia untuk Berempati

Ayat ke-10 surah Ad-Dhuha memiliki nilai penting yang berkaitan dengan interaksi sesama manusia. Ayat itu memiliki arti “Terhadap orang yang meminta-minta, janganlah engkau menghardik”.

Tak sedikit manusia melakukan khilaf dengan caranya memperlakukan orang lain dengan buruk. Misalnya dilakukan kepada orang yang meminta-minta, baik itu meminta materi secara fisik atau meminta hal lain seperti ilmu. Sama halnya dengan perintah menyantuni anak yatim, ayat ini juga mengingatkan kita selaku manusia untuk senantiasa berlaku lembut terhadap orang lain.

Baca Juga: Niat dan Keutamaan Shalat Tahajud

Bernilai Sedekah dan Mendatangkan Rezeki

Baik itu mendirikan sholat dhuha maupun membaca surah Ad-Dhuha, keduanya mengandung keberkahan jika dilakukan dengan ikhlas mengharapkan ridho Allah Swt. Tak tanggung-tanggung, mengamalkannya diibaratkan dengan melakukan 360 sedekah.

Sahabat pernah bertanya, “Di dalam tubuh manusia terdapat tiga ratus enam puluh sendi, yang seluruhnya harus dikeluarkan sedekahnya. “Siapakah yang mampu melakukan itu wahai Nabiyullah?”.

Maka Rasulullah Saw menjawab “Engkau membersihkan dahak yang ada di dalam masjid adalah sedekah, engkau menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan adalah sedekah. Maka jika engkau tidak menemukannya (sedekah sebanyak itu), maka dua rakaat Dhuha sudah mencukupimu.” (HR Abu Dawud).

Luar biasa, bagaimana Allah Swt memberikan kita begitu banyak kesempatan untuk beramal sholeh. Tak hanya itu, ibadah sholat Dhuha dan mengamalkan surahnya merupakan salah satu cara untuk mendatangkan rezeki atas kuasa Allah Swt.

Sahabat, akan ada begitu banyak manfaat dan keistimewaan dari mengamalkan surah Ad-Dhuha, lebih dari keterangan yang disebutkan di atas. Dengan pandai bersyukur, menyantuni anak yatim, dan tidak berputus asa, maka kebaikan lainnya bisa terwujud selama kita mampu mengamalkannya dengan tulus dan ikhlas karena Allah Swt. Semoga Sahabat senantiasa diberikan semangat dalam beribadah.

Referensi:

https://attaqwaputri.sch.id/2020/01/13/telaah-qs-ad-dhuha-mensyukuri-nikmat-jalan-menuju-kebahagiaan/
https://www.islampos.com/surat-ad-dhuha-243931/