Kehadiran air bersih sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia, namun sayangnya, masih banyak daerah di dunia masih kekurangan akses terhadapnya. Menurut World Health Organization (WHO), lebih dari 2 miliar orang di dunia sulit mengakses air bersih, dan jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat karena pertumbuhan populasi dan perubahan iklim.
Masalah krisis air bersih ini sedang menjadi fokus banyak negara di dunia. Bahkan, persoalan ini sampai masuk ke dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals PBB yang telah disepakati oleh 193 negara. Lalu, mengapa masih banyak daerah yang kekurangan air bersih meskipun hal ini sudah menjadi fokus banyak negara termasuk Indonesia?
Faktor Penyebab Daerah Kekurangan Air Bersih
Setidaknya ada tiga faktor mengapa sebuah daerah kekurangan air bersih. Berikut ini faktor-faktor tersebut.
1. Tidak Adanya Infrastruktur Air yang Memadai
Salah satu alasan utama mengapa banyak daerah kekurangan air bersih adalah karena infrastruktur air di daerah tersebut kurang memadai. Pembuatan irigasi untuk distribusi air, pembangunan waduk dan sumur untuk menampung air dinilai dapat mengatasi masalah krisis air bersih. Tentunya untuk membangun dan memelihara infrastruktur air, diperlukan dana dan sumber daya yang terampil. Hal ini akan menjadi masalah, khususnya di negara berkembang, yang pemerintahnya mungkin tidak memiliki sumber daya atau dana untuk berinvestasi pada infrastruktur air.
2. Perubahan Iklim
Untuk memahami mengapa perubahan iklim berkontribusi terhadap kurangnya air bersih, kita perlu memahami presipitasi sebagai bagian dari siklus air. Presipitasi adalah sirkulasi air dari bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi yang berlangsung secara terus menerus. Ketika perubahan iklim terjadi, maka pola presipitasi menjadi berubah.
Perubahan pola presipitasi dapat membuat kekeringan dan banjir menjadi lebih sering. Tentunya, hal tersebut dapat mempersulit masyarakat untuk mengakses air bersih, karena sumber air akan mengalami kekeringan dan banjir dapat mencemarinya. Selain itu, perubahan iklim juga menyebabkan naiknya permukaan laut, yang dapat menyebabkan bercampurnya air asin ke sumber air tawar. Jika sudah tercampur seperti itu, maka air menjadi tidak layak minum.
Baca juga: Standar Kebutuhan Air Bersih untuk Tiap Orang
3. Pencemaran
Pencemaran adalah alasan lain mengapa banyak daerah kekurangan air bersih. Kontaminan seperti bakteri, virus, bahan kimia, dan polutan lain dapat menyebabkan air menjadi tak layak konsumsi. Pencemaran semacam ini dapat terjadi karena praktik sanitasi yang buruk, limbah industri, pestisida pertanian, dan aktivitas manusia lainnya. Di luar sana mungkin masih banyak daerah di mana orang tidak dapat mengakses fasilitas sanitasi yang layak sehingga dapat menyebabkan pencemaran sumber air.
4. Kondisi Geologi
Kondisi geologi menjadi faktor lain yang dapat memengaruhi ketersediaan air bersih suatu daerah. Batuan geologi berfungsi untuk menampung dan juga membawa air keluar dari tanah atau mata air. Kita ambil contoh negara Arab yang mempunyai curah hujan rendah, namun mempunyai batuan akuifer yang menjadi sumber mata air. Hal ini yang menyebabkan masyarakat Arab bisa memperoleh air bersih.
Kita perlu mengingat bahwa akses ke air bersih merupakan salah satu hak asasi manusia. Namun kenyataannya, jutaan atau bahkan miliar orang di luar sana masih kesulitan untuk mengakses air bersih. Alasannya beragam, dari masih kurangnya infrastruktur hingga kondisi geologi. Jika menengok pada faktor-faktor di atas, maka untuk mengatasi krisis air bersih kita memerlukan kombinasi investasi dalam infrastruktur air, tindakan adaptasi iklim, dan praktik sanitasi yang lebih baik.
Untuk sampai ke sana, tentunya akan membutuhkan waktu yang lama. Oleh karena itu, Sahabat dapat membantu saudara-saudara di pedalaman yang kesulitan mengakses air bersih mulai dari sekarang bersama Insan Bumi Mandiri. Semoga bantuan kecil Sahabat dapat membawa dampak besar terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat pedalaman.
Sumber artikel:
https://airkami.id/3-faktor-ini-jadi-penyebab-mengapa-banyak-daerah-kekurangan-air-bersih/#:~:text=Iklim%20menjadi%20penyebab%20daerah%20kekurangan,yang%20banyak%2C%20begitu%20juga%20sebaliknya.
https://kemendesa.go.id/berita/view/detil/1461/infrastruktur-air-desa-bisa-atasi-krisis-air
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61e7938e0473b/presipitasi-adalah-jatuhnya-hujan-pahami-proses-dan-contohnya
 
	 English
English Afrikaans
                                Afrikaans Albanian
Albanian Amharic
Amharic Arabic
Arabic Armenian
Armenian Azerbaijani
Azerbaijani Basque
Basque Belarusian
Belarusian Bengali
Bengali Bosnian
Bosnian Bulgarian
Bulgarian Catalan
Catalan Cebuano
Cebuano Chichewa
Chichewa Chinese (Simplified)
Chinese (Simplified) Chinese (Traditional)
Chinese (Traditional) Corsican
Corsican Croatian
Croatian Czech
Czech Danish
Danish Dutch
Dutch Esperanto
Esperanto Estonian
Estonian Filipino
Filipino Finnish
Finnish French
French Frisian
Frisian Galician
Galician Georgian
Georgian German
German Greek
Greek Gujarati
Gujarati Haitian Creole
Haitian Creole Hausa
Hausa Hawaiian
Hawaiian Hebrew
Hebrew Hindi
Hindi Hmong
Hmong Hungarian
Hungarian Icelandic
Icelandic Igbo
Igbo Indonesian
Indonesian Irish
Irish Italian
Italian Japanese
Japanese Javanese
Javanese Kannada
Kannada Kazakh
Kazakh Khmer
Khmer Korean
Korean Kurdish (Kurmanji)
Kurdish (Kurmanji) Kyrgyz
Kyrgyz Lao
Lao Latin
Latin Latvian
Latvian Lithuanian
Lithuanian Luxembourgish
Luxembourgish Macedonian
Macedonian Malagasy
Malagasy Malay
Malay Malayalam
Malayalam Maltese
Maltese Maori
Maori Marathi
Marathi Mongolian
Mongolian Myanmar (Burmese)
Myanmar (Burmese) Nepali
Nepali Norwegian
Norwegian Pashto
Pashto Persian
Persian Polish
Polish Portuguese
Portuguese Punjabi
Punjabi Romanian
Romanian Russian
Russian Samoan
Samoan Scottish Gaelic
Scottish Gaelic Serbian
Serbian Sesotho
Sesotho Shona
Shona Sindhi
Sindhi Sinhala
Sinhala Slovak
Slovak Slovenian
Slovenian Somali
Somali Spanish
Spanish Sudanese
Sudanese Swahili
Swahili Swedish
Swedish Tajik
Tajik Tamil
Tamil Telugu
Telugu Thai
Thai Turkish
Turkish Ukrainian
Ukrainian Urdu
Urdu Uzbek
Uzbek Vietnamese
Vietnamese Welsh
Welsh Xhosa
Xhosa Yiddish
Yiddish Yoruba
Yoruba Zulu
Zulu