Beberapa hari lalu, tepat pada tanggal 25 November 2021 diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Sebagaimana diketahui peran guru dalam kehidupan masyarakat kita memang begitu luar biasa, dedikasi yang tinggi dan didukung dengan kemampuan yang mumpuni untuk mencerdaskan kehidupan bangsa membuat guru pantas mengenyam gelar sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
Ya, memang seharusnya tujuan dari pendidikan adalah untuk membuat seseorang menjadi lebih cerdas dan tercerahkan bukan?. Agar kelak dikemudian hari ilmu yang mereka dapatkan di jenjang sekolah dapat di implementasikan di dalam kehidupan sehari-hari. Namun, sebelum kita membahas mengenai peran seorang guru, mari kita tengok terlebih dahulu bagaimana kondisi pendidikan formal di Indonesia.
Kondisi Pendidikan di Indonesia
Sebagaimana dilansir dari katadata.co.id Badan Pusat Statistik mencatat bahwa di Indonesia tingkat penyelesaian sekolah untuk jenjang pendidikan menengah atas masih terbilang kurang. Bahkan pada tahun 2019 jumlahnya menurun daripada tahun 2018.
Tingkat penyelesaian Sekolah Menengah Atas (SMA) di Indonesia hanya sebesar 63,95% pada tahun 2020. Ketika dibandingkan persentase tersebut menjadi yang terendah dibanding jenjang pendidikan dasar lainnya.
Tercatat tingkat penyelesaian Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah sebesar 87,89% pada tahun 2020 lalu. Sementara itu, untuk tingkat penyelesaian Sekolah Dasar (SD) mencapai 96%.
Apa yang membuat persentase penyelesaian pada jenjang SD dan SMP lebih banyak daripada jenjang SMA?
Tingginya penyelesaian pendidikan SD dan SMP pemerintah memang sudah mendukung dengan adanya program wajib belajar sembilan tahun. Wajib belajar sendiri adalah program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh warga negara Indonesia atas tanggung jawab pemerintah dan juga pemerintah daerah.
Terhitung hingga saat ini, program tersebut hanya mewajibkan pendidikan hingga tingkat SMP saja. Tentunya hal ini juga didukung dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2008 tentang Wajib Belajar.
Penelitian lain dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), faktor lain yang menghambat tingkat penyelesaian pendidikan adalah kemiskinan. Tidak hanya itu, masalah jarak sekolah yang jauh dari tempat tinggal, minimnya ketersediaan layanan pendidikan dan tingkat pendidikan keluarga menjadi faktor rendahnya tingkat penyelesaian pendidikan.
Baca Juga: Dampak Kemiskinan Struktural di Indonesia
Peran Guru di Indonesia
Pendidikan di Indonesia terbilang lengkap, mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi negeri serta mulai dari pendidikan formal maupun informal semuanya ada di Indonesia. Akan tetapi seperti tidak cukup jika hanya belajar di sekolah telah lahir beragam bimbingan belajar yang memberikan akses sehingga anak-anak dapat belajar dan juga mengulang kembali mata pelajaran yang diterima saat di sekolah.
Tidak hanya itu, masih di sektor informal sudah mulai bermunculan juga program-program bootcamp yang memberikan pelatihan secara intensif bagi mereka yang belum sempat mengenyam bangku pendidikan formal agar tetap memiliki kesempatan yang sama di dalam dunia kerja.
Beberapa pekerjaan yang saat dulu kita damba-dambakan bisa saja hilang dan digantikan dengan pekerjaan lain. Begitupun juga dengan sekolah formal yang perannya sudah mulai tergantikan dengan adanya berbagai fasilitas sekolah informal yang tidak hanya mengajarkan ilmu saja, melainkan juga memberikan kesempatan agar peserta didik dapat mempraktekkan ilmu yang telah dipelajari.
Ilmu yang Bermanfaat
Pernah mungkin Anda melihat beberapa video tutorial di youtube. Biasanya mereka akan membagikan pengalaman dan juga keahlian yang mereka miliki. Atau misalkan saat Sahabat sedang membaca sebuah buku maupun artikel, baik dari buku maupun artikel ada begitu banyak ilmu dan juga inspirasi yang bisa didapatkan.
Pertanyaannya, apakah mereka juga bisa dikatakan sebagai seorang guru, atau mereka yang sedang berdiri di kelas serta memberikan ilmu dan contoh kepada para muridnya untuk mengamalkan ilmu yang mereka ajarkan.Nah, Sahabat melihat dari definisi tersebut tentu kata guru saat ini bisa menjadi sangat luas. Kini manusia dapat belajar dari manapun, bahkan saat sedang berada di jalan dan bertemu dengan orang baru yang memberikan secercah ilmu uang mereka miliki. Saat itu juga orang yang kita temui tersebut adalah guru kita.