Perkembangan ilmu pengetahuan yang ada saat ini memang begitu mengagumkan. Bahkan, saat ini manusia tidak perlu repot lagi untuk mendapatkan informasi baru karena semuanya dapat dengan mudah diakses menggunakan smartphone. Beberapa teknologi seperti mesin pencari dan media sosial sudah menyediakan beragam informasi terkini yang dapat secara real-time kita gunakan.
Pertanyaannya, apakah informasi yang didapatkan di internet seperti misalnya google dan youtube itu selalu benar dan dapat diandalkan? Melalui artikel ini kita akan membahasnya, karena tidak selamanya kita harus percaya pada informasi yang berseliweran di beberapa media.
Pentingnya Berpikir Kritis Seperti Ilmuwan
Daftar Isi
Untuk mendapatkan ilmu, tidak melulu melalui lembaga formal seperti sekolah dan lainnya. Karena, saat ini ada begitu banyak online course yang menyediakan ilmu maupun informasi yang Anda butuhkan, bahkan di youtube sekalipun Anda akan dapat dengan mudah mendapatkan informasi tertentu. Tidak hanya itu, di internet juga kita masih dapat membaca begitu banyak referensi, baik dalam bentuk data maupun tulisan yang dapat menunjang bidang yang sedang kita minati.
Akan tetapi, tidak semua yang dibicarakan di internet itu selalu benar, oleh karena itu kita perlu untuk memiliki pemikiran yang kritis agar tidak mudah terjebak dalam informasi yang palsu, dan alat yang digunakan adalah dengan menggunakan metode saintifik. Namun sebelum ke sana, untuk memahami ini lebih lanjut kita perlu berkenalan terlebih dahulu bagaimana cara kerja google dan mesin pencari lainnya.
Cara Kerja Mesin Pencari (Google)
Seperti kita ketahui, pada tahun 1996 saat masih menjadi mahasiswa di Universitas Stanford, Larry Page dan Sergey Brin ingin mencoba menciptakan cara yang lebih cepat untuk mendapatkan sesuatu secara daring.
Keinginan tersebut berasal dari kesulitan mereka dalam mencari beragam hal dalam website yang ada. Saat itu prosesnya lambat dan lama, alhasil sangat sulit untuk mendapatkan informasi terbaik. Sampai pada akhirnya terciptalah Google, saat itu tampilannya masih sangat sederhana dan berbeda jauh dengan Google yang kita kenal seperti sekarang.
Algoritma google bekerja dengan cara memberikan sejumlah rekomendasi artikel dari setiap kata kunci yang kita cari di mesin pencari. Beberapa artikel maupun website yang muncul di posisi pertama, akan sangat ditentukan oleh sebuah formula terperinci yang kemudian disebut dengan PageRank. PageRank bekerja dengan memperkirakan kualitas halaman web dengan mengukur jumlah dan kualitas halaman lain yang tertaut ke sana, untuk membuat suatu website lebih baik score-nya dibandingkan halaman maupun website lainnya.
Halaman yang muncul saat kita cari juga dipengaruhi oleh data internet yang kita miliki di browser kita seperti history, cache, bahasa, dan juga demografis yang kita miliki. Beberapa alasan tersebut mengapa kita akan mendapatkan sebuah situs yang memang memiliki pengunjung yang banyak dibandingkan dari segi seberapa tepat dan terpercaya sebuah informasi yang didapatkan.
Selain itu, iklan juga turut serta mempengaruhi bagaimana suatu website dapat muncul di peringkat pertama.
Baca Juga: 3 Tips Sederhana Buat Kamu yang Ingin Bekerja Sambil Kuliah
Metode Saintifik
Ada kalanya Anda perlu untuk melakukan peninjauan ulang dari informasi dan data yang didapatkan di internet. Termasuk itu media sosial, jangan mudah terpengaruh dan juga langsung percaya dengan informasi yang baru saja didapatkan, apalagi hingga membuat sebuah keputusan. Salah satu metode yang dapat Anda lakukan yaitu menggunakan metode saintifik, berikut ulasannya:
1. Membuat sebuah Pertanyaan
Sebelum Anda mempercayai suatu informasi, maka sangat perlu untuk mempertanyakan kembali informasi tersebut. Misalnya saja Anda baru saja mendapatkan informasi yang mengatakan bahwa, kebiasaan berolahraga bagi mereka yang kurang tidur itu ternyata sangat berbahaya:
“Apa benar berolahraga bagi seseorang yang kurang tidur berbahaya untuk kesehatan?”
2. Melakukan penelitian latar belakang
Anda dapat menjabarkan dengan lebih jelas mengenai, kenapa Anda dapat memiliki pertanyaan tersebut. Mulai dari latar belakangnya, sumber data apa saja yang melatarbelakangi, hingga masuk ke jawaban apa saja yang Anda butuhkan agar dapat menjawab pertanyaan tersebut.
3. Membangun Hipotesis
Hipotesis merupakan tebakan awal bagi Anda untuk mendapatkan jawaban sementara. Hipotesis tidak selalu benar dan juga salah, namun perlu dilakukan sebuah eksperimen untuk membuktikannya, sebagai contoh.
“Jika manusia melakukan [tulis aktivitasnya] maka ia akan mengalami [tulis dampaknya]”
4. Melakukan Eksperimen/Studi Literatur
Mungkin Anda saat tidak memiliki dana dan juga sumber daya yang terbatas tidak perlu untuk melakukan sebuah eksperimen secara langsung. Melainkan bisa mengecek pendapat tersebut dengan cara mencari penelitian-penelitian sebelumnya yang mendukung dari masalah yang sedang Anda ajukan.
Baca Juga: 3 Hobi Bermanfaat yang Bisa Meningkatkan Rezeki
5. Analisa Data Serta Pembuatan Kesimpulan
Kemudian dari berbagai data yang didapatkan, Anda dapat mencantumkan referensi, misalnya dalam bentuk artikel apa saja yang mendukung argumen tersebut. Pendapat mana juga yang memang tidak mendukung argumen tersebut, dan alangkah lebih baik jika disertai dengan data.
Sampai pada akhirnya jika memang hasilnya sudah didapatkan, maka Anda dapat membuat sebuah kesimpulan dari hasil yang telah didapatkan.
6. Mengomunikasikan-nya
Ada begitu banyak cara untuk mengkomunikasikan hasil eksperimen yang Anda sudah lakukan (meskipun dengan menggunakan studi literatur). Salah satunya adalah, dengan membuat sebuah laporan maupun publikasi ilmiah. Akan tetapi, bagi Anda yang melakukan eksperimen tersebut hanya untuk membuktikan bahwa informasi tersebut benar adanya, rasanya tidak perlu juga untuk mempublikasikannya.
Seperti kata Einstein:
“Informasi bukanlah sumber pengetahuan, satu-satunya sumber pengetahuan adalah pengalaman”
Referensi: