Kemiskinan perkotaan kini menjadi isu yang kian relevan dan mendesak untuk ditangani seiring dengan pertumbuhan pembangunan di wilayah perkotaan di Indonesia. Sebagai ilustrasi, sepanjang tahun 1980 hingga 2010 pertumbuhan populasi perkotaan di Indonesia mencapai 3,85% dan ini membuat proporsi penduduk di wilayah perkotaan meningkat dari 22,10% pada tahun 1980 menjadi 44,28% pada tahun 2020.
Berdasarkan hasil riset dari SMERU Institute menunjukan bahwa proporsi penduduk miskin yang tinggal di wilayah perkotaan meningkat pesat dari 18,45% pada 1976 menjadi 36,61% pada 2009.
Baca Juga: Dampak Kemiskinan Struktural di Indonesia
Data tersebut memperlihatkan bahwa kecenderungan urbanisasi kependudukan di Indonesia juga diikuti dengan urbanisasi kemiskinan. Bahkan, lebih lanjut lagi berdampak juga pada masalah lain seperti pada aspek fisik (berkaitan dengan ketersediaan infrastruktur dan sarana transportasi), aspek non-fisik seperti kondisi sosial-ekonomi (keterbatasan lapangan pekerjaan, kesenjangan, dan ketidakadilan) maupun aspek ekologis (banjir dan pencemaran lingkungan).
Apalagi saat ini ditengah pandemi COVID-19 mengakibatkan dampak yang cukup serius di sektor ketenagakerjaan di Indonesia. Selama pandemi tercatat ada sekitar 1.792.108 juta buruh di Indonesia dirumahkan atau terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Mengatasi Ketimpangan Sosial
Daftar Isi
Pemerintah sendiri sudah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan guna mengurangi ketimpangan sosial. Seperti dengan cara menyediakan lapangan pekerjaan serta memberikan peluang bagi para investor asing yang berminat untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Jika sahabat pernah mengikuti berita tentang pengesahan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker) yang disahkan oleh Dewan Perewakilan Rakyat (DPR) 5 Oktober 2020 lalu. Tujuan dari disahkannya undang-undang ini seperti yang termaktub dalam pasal 3 sendiri ada dua.
Pertama adalah untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan yang kedua bertujuan untuk meningkatkan investasi, baik oleh Penanam Modal Asing (PMA) maupun oleh Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN). Terdengar bagus bukan?
Hasilnya? Bisnis-bisnis baru pun bermunculan, sebagai contoh pada beberapa bisnis startup dalam negeri yang berhasil mendapatkan pendanaan. Baik itu pendanaan awal (pre-series) maupun pendanaan lanjutan yang berdampak pada meluasnya lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di Indonesia.
Sumber: BKPM 2015-2020
Perhatikanlah grafik tersebut yang memperlihatkan realisasi dan target investasi dari tahun ke tahun. Data tersebut menujukkan bahwa investasi di Indonesia pada tahun 2020 mengalami penurunan. Penurunan tersebut merupakan yang terendah sejak 5 tahun terakhir.
Data ini tentu dapat menjadi bahan evaluasi bagi kita bersama untuk dapat meningkatkan kembali investasi di Indonesia. Meski demikian sejak pemberlakuan kembali pembukaan mall dan fasilitas umum, besar kemungkinan investasi bagi Indonesia bisa meningkat lagi.
Penyebab Sulitnya Investasi Masuk ke Indonesia
Sejauh ini ada beberapa hal yang bisa menghambat investasi di Indonesia. Faktor tertinggi yang dapat menghambat investasi di Indonesia yaitu korupsi (menurut Badan Ekonomi Dunia). Yang bisa dilihat melalui infografis berikut:
Sumber: Katadata.co.id
Hal senada juga disampaikan oleh Faisal Basri ekonom asal Indonesia. Beliau mengatakan bahwa yang membuat pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja begitu lambat adalah karena masalah korupsi. Biasanya uang hasil korupsi lari ke luar negeri dan digunakan untuk tujuan yang kontraproduktif dengan pembangunan ekonomi di Indonesia.
Baca Juga: Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan di Indonesia Beserta Dampaknya
Cara Kurangi Lonjakan Pengangguran
Berdasarkan persoalan di atas setidaknya ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. Yaitu:
1. Menciptakan Lapangan Pekerjaan Baru
Seiring dengan berkembangnya revolusi industri dan juga teknologi informasi membuat munculnya beberapa jenis pekerjaan baru dan juga membuat beberapa pekerjaan lama mulai menghilang. Terutama untuk beberapa pekerjaan yang sifatnya repetitif dan bisa digantikan oleh mesin.
Ya, sudah pasti masyarakat Indonesia saat ini sebenarnya sedang membutuhkan pekerjaan. Mulai dari yang tidak pernah mengenyam bangku sekolah hingga mereka yang memiliki gelar dari perguruan tinggi.
2. Meningkatkan Investasi di Indonesia
Investasi sendiri merupakan salah satu bentuk penanaman modal yang ada di Indonesia. Setidaknya ada 5 cara yang bisa dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan investasi di Indonesia menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani yaitu :
a. Mengecek kebijakan negara-negara maju dalam pertemuan di Dunia;
b. Mendorong motor penggerak roda perekonomian;
c. Optimisme karena pertumbuhan ekonomi stabil
d. Infrastruktur yang oke, tinggal kemudahan izin investasi
e. Pembangunan zona ekonomi.
Bagaimana? Apakah Sahabat tertarik untuk berinvestasi di Indonesia atau bahkan membuka bisnis untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru. Atau ingin memberikan donasi bagi mereka yang ingin berdaya ? misalnya seperti Kek Mustafa yang ingin berhenti dari pekerjaannya sebagai tukang gali tanah dan beralih menjadi peternak kambing
3. Membuat Sarana Pelatihan Bagi Masyarakat di Indonesia
Sebenarnya pemerintah sudah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan daya saing dari sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Contohnya dengan mengadakan program Kartu Prakerja.
Sebuah program kompetensi kerja dan kewirausahaan yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja, dan/atau pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil. Tentunya dengan adanya program ini diharapkan akan semakin banyak penduduk Indonesia yang kompeten dan mampu bersaing di tengah arus globalisasi.
Apakah Pendidikan Masih Penting?
Sudah pasti bahwa pendidikan adalah salah satu instrumen yang bisa digunakan untuk membangun sumber daya manusia. Dengan pendidikan yang baik dan berkualitas akan membuat generasi penerus bangsa memiliki masa depan yang lebih cerah.
Diharapkan dengan adanya beberapa upaya tersebut bisa mengatasi pengangguran di Indonesia serta membuat angka kemiskinan menjadi turun.
Selain itu, kita juga bisa mendorong masyarakat Indonesia agar memiliki pendidikan layak dan kualitas kesehatan yang baik agar bisa semakin produktif.
Terlepas dari berbagai hal tersebut upaya untuk mengatasi pengangguran maupun kemiskinan di tanah air tidak cukup hanya mengandalkan dari pemerintah saja. Butuh upaya dari berbagai lapisan masyarakat terutama bagi mereka yang hidupnya berkecukupan untuk membantu saudara lainnya. Sahabat bisa memberikan donasi terbaiknya bagi saudara kita yang hidupnya kurang beruntung melalui link berikut