Ekonomi

Cari Tahu! Kenapa Orang Sulit Keluar dari Jerat Kemiskinan

penyebab adanya jerat kemiskinan

Saat kecil, beberapa dari kita mungkin sering mendengar orang tua bilang “belajarlah yang rajin, supaya kelak jadi orang sukses”. Pertanyananya apakah pernyataan tersebut sepenuhnya benar?

Secara umum ini memang terlihat benar. Namun, saat tiba-tiba realita menampar hal tersebut tidaklah selalu benar. Ada individu yang lahir dalam keluarga miskin lalu kemudian memperoleh pekerjaan yang cukup baik. Akan tetapi ia masih belum sepenuhnya dapat dikatakan berhasil keluar dari jerat kemiskinan.

Jika gaji yang diperoleh hanya cukup untuk makan saja, belum lagi masih memiliki tanggungan yang perlu untuk diberi nafkah. Kondisi tersebut membuat mereka tidak sanggup untuk menyimpan uang yang mereka dapatkan. Jangankan untuk membeli keinginan, untuk membeli kebutuhan saja mereka begitu kesulitan.

Penyebab Jerat Kemiskinan

Lebih buruk bahkan penghasilan yang didapatkan bisa jadi lebih sedikit daripada biaya pengeluaran sehari-hari. Inilah yang disebut sebagai “jerat kemiskinan”. Kondisi ini membuat mereka tidak dapat melepaskan ‘kemiskinan’ untuk jangka waktu yang cukup lama.

Hal terburuk dari perangkap kemiskinan ini bukan hanya berdampak pada seorang individu saja, melainkan juga suatu negara. Jika masyarakatnya miskin, maka tak ada yang berinvestasi, kondisi tersebut membuat negara menjadi sulit berkembang dan bahkan lebih buruk akan semakin banyak yang korupsi. Agar lebih jelas bisa dideskripsikan melalui ilustrasi berikut:

lingkaran jerat kemiskinan
Proses Terjadinya Jerat Kemiskinan

Jerat Kemiskinan vs Kemiskinan Sementara

Jerat kemiskinan berbeda dengan kemiskinan sementara. Sebagai contoh kemiskinan sementara misal ada seorang pengusaha yang awalnya kaya raya. Namun, saat itu diceritakan sedang krisis ekonomi sehingga usahanya tiba-tiba menjadi bangkrut. Setelah itu, ia pun jatuh miskin.

Akan tetapi, karena ia memandang bahwa kemiskinan yang sedang ia alami hanyalah kondisi sementara yang bisa berubah sewaktu-waktu. Maka ia pun membangun usahanya lagi atau bekerja, kemudian bisa bangkit lagi untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

Berbeda ceritanya dengan orang-orang yang terjebak dalam jerat kemiskinan. Perputaran kemiskinan terus berputar, mereka pun sulit keluar dari sana.

Penyebab dari Jerat Kemiskinan

Seseorang yang berada di dalam jerat kemiskinan akan begitu sulit untuk keluar dari lingkaran kemiskinan tersebut. Penyebabnya cukup beragam. Bagi mereka yang pendidikan dan pendapatannya begitu rendah, tentu akan membuat mereka kesulitan untuk menabung.

Baca Juga: Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan Di Indonesia Beserta Dampaknya


Kisah Semut dan Belalang

semut dan belalang memiliki filosofi tersendiri
Kisah Semut dan Belalang


Sekelompok semut yang bekerja keras tidak akan selamanya ia bekerja. Ia hanya bekerja pada musim panas dan kemudian beristirahat selama beberapa bulan pada saat musim dingin. Sebaliknya, belalang tidak menyimpan makanannya pada saat musim panas. Maka saat kondisi alam semakin buruk pada saat musim dingin, ia akan sulit untuk bertahan hidup.

Dari cerita hewan tersebut kita bisa mengambil hikmah dan juga pelajaran. Tentang kerja keras dan juga kerja cerdas. Bayangkan saja, saat musim dingin tiba, belalang tak memiliki cadangan makanan. Berbeda dengan semut. Ia tak perlu khawatir  karena memiliki cadangan makanan. Akan tetapi berbeda dengan belalang yang besar kemungkinan akan mati kelaparan.

Semut memiliki cadangan makanan yang tinggi dan juga konsumsi makanan yang rendah (pada musim panas), cadangan makanan tersebut akan disimpan di kemudian hari pada saat musim dingin tiba.Disisi lain belalang tidak memiliki simpanan atau aset. Sehingga ia akan terus mengalami kemiskinan (tidak memiliki makanan) tanpa sokongan dari luar.

Baca Juga: Tips Mengelola Keuangan Pribadi Agar Bisa Berdonasi

Apa Pelajaran yang Bisa Diperoleh Dari Kisah Ini?

seseorang yang sedang berdoa

Dengan kita menyimpan maka akan memberikan kelonggaran bagi kita saat menghadapi situasi yang buruk di kemudian hari. Apakah Anda tahu kenapa kita harus menyimpan?

Selain berfungsi sebagai penyelamat pada saat kondisi sedang krisis (dana darurat), kita juga bisa menggunakan uang simpanan tersebut untuk keperluan lain. Misalnya seperti berinvestasi agar hidup bisa semakin berkembang. 

Mengapa Seseorang Bisa Terjerat Dalam Kemiskinan ?

Mengapa orang yang memiliki pendapatan rendah tidak pernah cukup uangnya untuk menabung?

Ada banyak faktor yang membuat kondisi tersebut, salah satunya adalah kemampuan seseorang dalam memperoleh pendapatan, terutama dalam menghadapi kemiskinan. Kemiskinan meletakan seseorang individu pada resiko yang lebih tinggi, misalnya saat mengalami masalah kesehatan.

Untuk itu perlu adanya dorongan dari luar untuk mengubah keadaan maupun kondisi seseorang tersebut. Salah satunya adalah tak hanya memberi saja, tapi juga memberdayakan. Seperti halnya dengan pepatah berikut:

Give a Man a Fish, and You Feed Him for a Day. Teach a Man To Fish, and You Feed Him for a Lifetime

Cerita pemberdayaan ini juga terjadi di pedalaman. Seorang kakek yang tinggal seorang diri bernama Kek Mustafa hidup dalam belenggu kemiskinan. Di usia tuanya tak banyak yang bisa ia lakukan, hingga seribu kebaikan hadir dan membantunya bangkit. Ia pun kini memiliki hewan ternak untuk masa tua.

kaker mustafa hidup dalam kemiskinan

Juga 21 penenun di Alor dan Sumba yang terkumpul dalam sentra Tenun.in. Mamak-mamak penenun itu kini mendapatkan beragam pelatihan untuk bekal mereka. Di sentra tenun itu, produk mereka juga dipasarkan ke pasar yang lebih luas.

Bagi Sahabat yang ingin memberdayakan saudara kita yang lain bisa mengklik link berikut:

bantu saudara yang membutuhkan