Pembangunan yang Anda bisa nikmati saat ini belum tentu bisa dirasakan oleh saudara-saudara yang tinggal di daerah 3T. Apa itu daerah 3T? Itulah singkatan dari daerah tertinggal, terdepan dan terluar.
Biasanya, daerah yang masuk ke dalam kategori 3T berada di wilayah paling pinggir Indonesia. Bisa dibilang jika wilayah yang masuk ke daftar 3T merupakan wilayah-wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Indonesia
Berbeda dengan wilayah lain di tanah air, daerah 3T tidak memiliki fasilitas yang lengkap dan modern yang dapat Anda gunakan dan nikmati saat ini.
Bisa disimpulkan jika pembangunan yang ada di daerah 3T tidak sepesat pembangunan di banyak kota-kota lain di Indonesia. Bahkan, tidak jarang orang-orang yang tinggal di daerah kategori 3T ini belum bisa menggunakan barang-barang elektronik karena belum adanya listrik.
Daftar Daerah 3T Terbaru
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, beberapa waktu lalu Presiden Jokowi baru saja merilis daftar terbaru dari daftar daerah kategori 3T untuk periode tahun 2020-2024.
Perubahan daftar daerah yang masuk ke dalam kategori tertinggal, terdepan, dan terluar Indonesia ini ditandai juga dengan ditandatanganinya Peraturan Presiden 63/2020.
Dalam Peraturan Presiden 63/2020 disebutkan bahwa daerah tertinggal merupakan daerah kabupaten di mana masyarakat dan wilayahnya kurang berkembang apabila dibandingkan dengan daerah lain dalam skala nasional.
Merujuk kepada putusan tersebut, terdapat 62 kabupaten dari seluruh wilayah Indonesia yang tercatat sebagai daerah tertinggal.
Jika sebelumnya, provinsi Aceh memiliki beberapa daerah tertinggal, tetapi kini tidak lagi. Kemudian, salah satu daerah tertinggal di ujung barat Indonesia berada di provinsi Sumatera Utara dan didominasi oleh kabupaten yang berada di Pulau Nias.
Lain halnya untuk wilayah Indonesia bagian Timur sendiri hampir seluruh kabupaten yang berada di provinsi Papua Barat dan Papua masuk ke dalam daftar daerah tertinggal. Mulai dari kabupaten Teluk Wondama hingga kabupaten Deiyai.
Pembangunan di Daerah Tertinggal
Sampai saat ini pemerintah masih menargetkan pembangunan secara merata di seluruh wilayah Indonesia, tidak terkecuali wilayah di daerah 3T.
Apalagi selama ini terjadi kesenjanagan yang sangat mencolok antara pembangunan di daerah Indonesia bagian Barat dan Timur. Kesenjangan yang terjadi dapat dilihat dari beberapa aspek.
Beberapa contoh yang bisa dilihat adalah harga kebutuhan pokok yang tinggi. Akibatnya, masyarakat setempat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pangan harian yang layak.
Bukan hanya itu, daerah yang mengalami ketertinggalan pembangunan juga menjadi penyumbang terbesar dari tingginya angka anak putus sekolah. Angka tersebut secara paralel memengaruhi penurunan peringkat indeks pembangunan manusia.
Menyikapi kondisi tersebut, beberapa tahun belakangan pemerintah makin gencar menjalankan program-program yang fokus dan menyasar daerah 3T di berbagai aspek. Mulai dari aspek ekonomi, infrastruktur, hingga pendidikan. Termasuk beberapa pembangunan berikut.Pembangunan
Jalan Tol Trans Papua
Salah satu bukti nyata adanya program untuk mewujudkan pembangunan yang merata di wilayah Indonesia, terutama di daerah tertinggal adalah pembangunan jalan tol trans Papua.
Jalan bebas hambatan yang dibangun untuk menghubungkan wilayah di Papua Barat dan Papua ini menjadi salah satu solusi dan pendukung pembangunan sekaligus memudahkan proses pendistribusian bahan-bahan kebutuhan masyarakat sekitar.
Seperti yang diketahui, harga bahan-bahan kebutuhan di wilayah Indonesia Timur, terutama di pulau Papua lebih tinggi jika dibandingkan dengan sejumlah wilayah di Indonesia seperti Pulau Jawa atau pun Sumatera.
Berbedanya harga tersebut rupanya dipengaruhi oleh sulitnya akses menuju kota dan desa yang ada di Papua. Tak hanya itu saja, pembangunan jalan trans Papua ini juga diharapkan mampu membuka isolasi masyarakat Papua dan memperkenalkan peradaban yang lebih modern dan tersentuh teknologi.
Apalagi pulau Papua memiliki banyak suku yang tinggal di pedalaman dan masih belum mendapatkan kesejahteraan yang layak.
Program Guru SM-3T
Selain berhasilnya pembangunan jalan tol trans Papua yang memberikan dampak besar di aspek ekonomi, rupanya sejak tahun 2011 pemerintah Indonesia juga fokus untuk meningkatkan pembangunan di bidang pendidikan. Lewat program SM-3T, lulusan sarjana pendidikan di Indonesia diminta untuk berpartisipasi dalam membangun negeri di daerah 3T.
Hal ini juga menjadi salah satu solusi dalam mengurangi angka anak putus sekolah di Indonesia. Apalagi mengingat angka terbanyak disumbangkan oleh anak-anak usia sekolah yang berada di daerah pedalaman. Dengan mengirimkan tenaga pendidik lulusan sarjana akan sangat membantu dalam memberikan ilmu secara lebih optimal kepada para siswa dan tidak kalah dengan pendidikan yang ada di kota-kota besar di Indonesia.
Beasiswa Khusus Siswa dari Daerah 3T
Pembangunan di bidang pendidikan untuk masyarakat yang tinggal di daerah 3T pun makin bervariasi. Salah satunya adalah dengan memberikan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di bangku kuliah kepada para siswa yang tinggal di daerah dalam kategori 3T.
Kehadiran beasiswa LPDP merupakan upaya untuk meningkatkan peluang masyarakat dari daerah pedalaman meraih pendidikan tinggi.
Hasilnya, sudah banyak generasi penerus bangsa yang berhasil menempuh pendidikan di perguruan tinggi terbaik, baik di Indonesia mau pun universitas top tier di luar negeri.
LPDP sendiri merupakan program beasiswa yang disediakan oleh Kemenkeu dan menjadi salah satu beasiswa paling banyak diincar saat ini.
Tidak hanya membiayai biaya pendidikan selama empat tahun penuh (untuk S1), program beasiswa ini juga disebut memberikan beragam tunjangan untuk membiayai kebutuhan hidup calon penerima beasiswa selama menjalani pendidikan.
Sahabat bisa ikut berpartisipasi dalam mengurangi kesenjangan yang terjadi di daerah 3T. Salah satunya adalah dengan mendukung program bantuan untuk masyarakat pelosok Indonesia Timur yang diinisiasi oleh Insan Bumi Mandiri. Klik di sini untuk membantu mereka.