Hingga saat ini masih banyak orang yang keliru dalam memahami kanker dan juga tumor. Beberapa orang menganggap bahwa tumor dan kanker itu sama.
Bahkan, tidak sedikit orang yang langsung panik ketika mendengar kata tumor karena langsung membayangkan betapa ganasnya kanker yang akan menjalar ke seluruh tubuh penderitanya. Bahkan dapat menyebabkan kematian.
Ya, sebagian besar dari mereka memang masih bingung dan tidak bisa membedakan kanker dan tumor. Padahal tidak semua tumor itu berbahaya dan ganas.
Perbedaaan Kanker dan Tumor
Daftar Isi
Secara umum, tumor muncul ketika ada pertumbuhan sel yang abnormal dalam suatu jaringan dan membentuk suatu benjolan. Menurut para ahli, tidak semua tumor itu kanker, dan begitu pun sebaliknya.
Apabila pertumbuhan sel yang abnormal tersebut bersifat ganas dan pertumbuhannya tak terkendali, maka tumor itu disebut tumor ganas atau kanker. Tumor bisa tumbuh di bagian mana pun, seperti pada kulit, otot, saraf, jaringan lemak, organ tubuh tertentu, dan tulang, termasuk tulang belakang.
Tumor sendiri dibedakan menjadi dua yaitu tumor jinak dan juga tumor ganas. Lalu, apa yang membedakan keduanya?
Tumor Jinak terjadi ketika pertumbuhan jaringan tersebut hanya tumbuh di bagian tertentu dan tidak menyebar. Akan tetapi, jika jaringan yang terbentuk menjalar ke bagian tubuh lainnya maka disebut dengan tumor ganas atau biasanya yang kita kenal dengan nama kanker.
Singkatnya, kanker merupakan sebuah tumor yang sudah ganas.
Baca Juga: Masalah Kesehatan di Indonesia Timur
Tidak semua benjolan itu kanker
Bila terdapat benjolan pada tubuh seseorang, kita tidak bisa langsung mengatakan bahwa itu adalah kanker.
Karena, bisa jadi itu adalah tumor jinak atau bahkan hanya sekedar benjolan biasa yang nanti juga akan menghilang. Akan tetapi, meremehkan juga tidak baik maka salah satu cara yang bisa dilakukan adalah memeriksakan diri ke dokter agar bisa mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Biasanya akan dilakukan pemeriksanaan pendukung berupa Photo Rontgen, USG, CT Scan, MRI dan juga Biopsi untuk memastikannya. Setelah jenis tumor diketahui, dokter akan memberikan penanganan yang sesuai.
Yaitu berupa pemantauan dan observasi, pembedahan, radioterapi dan juga kemoterapi. Biasanya penanganan tersebut disesuaikan dengan seberapa parah kondisi ukuran, ganas atau tidaknya tumor, serta stadium atau tingkat keparahannya.
Kanker merupakan penyakit mematikan terbanyak No-2 di Dunia. Biaya pengobatan untuk kanker atau tumor ganas memang terbilang sangat mahal.
Mengapa bisa dikatakan demikian? hal tersebut karena untuk biaya pengobatannya tidak bisa hanya sekali jalan. Namun, membutuhkan beberapa tahapan dan juga proses untuk sampai bisa dikatakan sembuh dan pulih bagi para penderitanya.
Apa yang dirasakan oleh penderita Tumor dan Kanker?
Ada begitu banyak cerita yang masuk melalui relawan-relawan Insan Bumi Mandiri di pedalaman. Banyak dari mereka bertemu pasien kanker yang kekurangan dana untuk melakukan pengobatan. Akbar, Dilfa, dan Pak Abdul adalah salah satunya. Bertahun-tahun mereka lawan rasa sakit tanpa berobat.
Kanker Leher (Akbar)
Pernahkah sahabat mengalami salah posisi tidur? Hal tersebut sering jadi kesimpulan jika kita merasakan sakit di leher pagi hari.
Ternyata hal tersebut tidaklah seberapa jika dibandingkan apa yang dirasakan oleh Akbar. Bayi 4 bulan ini harus berjuang melawan sakitnya kanker leher sejak lahir. Kanker tersebut harus diobati dengan operasi dengan biaya yang sangat mahal.
Hampir di setiap harinya kedua orang tua harus berpacu dengan waktu untuk mengumpulkan biaya operasi tersebut. Tepat di bulan ini, Akbar akan dioperasi dan juga diberikan kemoterapi. Mari kita doakan semoga Akbar bisa segera sembuh ya.
Bagi sahabat yang ingin memberikan cintanya dan membantu Akbar bisa di sini
Tumor Mata (Dilfa)
Nikmat melihat merupakan salah satu nikmat terbesar yang dikaruniakan Tuhan kepada manusia. Melaui nikmat ini manusia bisa melihat betapa indahnya dunia.
Tapi, bayangkan jika nikmat itu dicabut seketika. Atau justru kita diuji dengan sakit tak terperi di indera penglihatan kita.
Hal tersebut harus dialami oleh Dilfa. Balita berusia kurang dari 3 tahun ini harus menahan sakit tumor mata yang kian hari kian perih. Setiap kali Dilfa membuka matanya, rasa perih dan sakit harus ia rasakan dan membuat Dilfa menangis.
12 Januari lalu, Dilfa kecil akhirnya bisa menjalani pengobatan pertama. Cerita lengkap Dilfa bisa Anda baca di sini
Tumor Dahi (Pak Abdul)
Dari Lampung, kita menyeberang ke Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Di sana ada Pak Abdul, bapak tua yang berjuang lawan tumor di dahinya.
Sudah hampir 14 tahun Pak Abdul merasakan rasa sakit karena benjolan di kepala. Jika hanya mengandalkan profesinya sebagai seorang petani, tak cukup untuk mengobati tumor yang dialami Pak Abdul.
“selama ini beliau hanya meminum obat-obatan tradisional”
Kondisi yang sulit itu tak pernah sedikitpun menghalangi Pak Abdul untuk selalu sholat dan berjamaah di masjid. Dengan semangat Pak Abdul berjalan menyusuri jalan kampung menuju masjid setiap kali Adzan berkumandang. Padahal tumor dikepalanya semakin membesar dan terasa menyakitkan.
Semoga doa-doa Pak Abdul bisa segera terjawab dan Allah SWT mengangkat penyakitnya.
Semoga informasi tentang kanker dan tumor, juga cerita tentang para pasien kanker dan tumor dari pedalaman ini selalu membuat kita sadar untuk menjaga apa yang sekarang kita punya…