Indonesia memiliki begitu banyak warisan budaya di setiap daerahnya. Di Nusa Tenggara Timur, warisan budaya yang amat bernilai itu adalah kain tenun. Bagi masyarakat NTT, kain tenun memiliki peranan penting dalam seluruh aspek kehidupan mereka.
Setiap motif kain tenun memiliki makna tersendiri dengan filosofi yang mendalam. Kain tenun pun selalu hadir di setiap momen penting masyarakat NTT, mulai dari pernikahan hingga penyambutan tamu kehormatan. Keahlian menenun selalu diwariskan secara turun temurun pada para wanita di NTT. Menenun telah menjadi kegiatan yang melekat pada para wanita di sana.
Namun sayangnya kehidupan yang sejahtera belum bisa dirasakan oleh para pengrajin tenun di NTT. Padahal sehelai kain tenun yang mereka hasilkan dapat memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Oleh karena itu, diperlukan sebuah wadah pemberdayaan tenun bagi para wanita pengrajin tenun di NTT ini.
Seberapa Penting Pemberdayaan Tenun Bagi Masyarakat NTT?
Melihat pentingnya kain tenun sebagai warisan budaya dan kondisi kehidupan para penenun di pedalaman NTT saat ini, sebuah wadah pemberdayaan tenun menjadi salah satu solusi untuk membuat para pengrajin kain tenun NTT semakin berdaya. Berikut penjelasannya!
1. Meningkatkan Pendapatan Para Penenun
Sehelai kain tenun memang memiliki harga yang cukup tinggi di pasaran, namun hal tersebut tidak serta-merta membuat para pengrajin tenun memiliki pendapatan yang besar. Permasalahannya, para pengrajin tenun yang didominasi oleh para mamak-mamak ini tidak memahami cara agar tenun yang mereka produksi bisa bernilai lebih tinggi.
Umumnya mereka hanya menjual kain tenun mereka di pasar-pasar lokal saja. Dengan banyaknya para penenun setempat yang juga menjual kain tenun mereka di pasar tersebut, harga jual tenun di sana pun menjadi anjlok.
Dengan adanya pemberdayaan tenun, mamak-mamak pengrajin tenun ini bisa mendapatkan edukasi mengenai cara menjual kain tenun dan membantu untuk memasarkan produk tenun lebih luas lagi.
Program pemberdayaan tenun juga berdampak pada jumlah kuantitas produksi tenun. Biasanya sehelai kain tenun yang dibuat oleh para mamak-mamak di NTT ini baru laku dibeli dalam rentang waktu satu hingga tiga bulan. Melalui program pemberdayaan, jumlah tenun yang terjual bisa meningkat.
Baca juga: Kain Tenun Suku Kui, Warisan Budaya dari Alor yang Terus Lestari
2. Melestarikan Tradisi Menenun
Meskipun menenun adalah tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi, sayangnya di era modern saat ini jumlah para penenun di NTT mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan berkurangnya minat para generasi muda terhadap profesi menenun. Banyak yang menganggap jika menenun bukanlah profesi yang menjanjikan secara ekonomi. Apabila dibiarkan terus-menerus, tradisi menenun di NTT bisa saja punah.
Pemberdayaan tenun secara tidak langsung juga bisa berperan dalam melestarikan tradisi menenun di NTT. Dengan adanya program pemberdayaan tenun yang bisa memberikan pasar lebih luas bagi kain tenun dan membuat kain tenun bisa memiliki nilai jual lebih tinggi, diharapkan minat para generasi muda pada tradisi menenun pun tidak berkurang sehingga kain tenun NTT bisa tetap lestari.
3. Memperkenalkan Kain Tenun dan NTT Lebih Luas Lagi
Tujuan dari program pemberdayaan tenun adalah untuk membuat kehidupan para pengrajin tenun lebih sejahtera. Caranya yaitu dengan memasarkan produk tenun dengan lebih luas lagi sehingga produk—produk tenun bisa bernilai lebih tinggi.
Hal ini tentunya sangat bermanfaat untuk memperkenalkan warisan budaya tenun NTT kepada masyarakat luas. Tak hanya kain tenunnya saja, nama NTT pun akan semakin dikenal sehingga diharapkan berdampak pada sektor ekonomi NTT.
4. Meningkatkan Kreativitas Para Pengrajin Tenun
Biasanya para pengrajin tenun hanya memproduksi tenun dalam bentuk kain saja. Padahal ada beragam produk yang bisa diproduksi dan dikreasikan dengan kain tenun. Program pemberdayaan tenun bisa memberikan edukasi pada para pengrajin tenun yang umumnya tinggal di wilayah pedalaman ini.
Melalui program pemberdayaan tenun, tenun NTT bisa dikreasikan menjadi berbagai produk multiguna, mulai dari tas, topi, dompet, dan produk-produk lainnya. Selain meningkatkan kreativitas para pengrajin tenun, kreasi produk ini juga bisa menambah nilai jual dari kain tenun NTT yang pada akhirnya juga berdampak pada peningkatan ekonomi para penenun.
Itulah dampak positif dari hadirnya program pemberdayaan tenun bagi perekonomian masyarakat di NTT. Sejak tahun 2018, program pemberdayaan Tenun.in hasil kerjasama Insan Bumi Mandiri dan PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) pun telah hadir di tiga wilayah NTT untuk memberdayakan para pengrajin tenun di sana agar bisa hidup lebih sejahtera melalui kain tenun yang mereka hasilkan.
Semoga program pemberdayaan tenun di NTT bisa semakin berkembang, sehingga para pengrajin tenun NTT bisa semakin berdaya dan warisan budaya kain tenun pun tetap terjaga. Sahabat juga bisa ikut berkontribusi dalam program pemberdayaan ini. Klik di sini untuk ikut ambil bagian dalam memberdayakan pedalaman.
Referensi:
https://blog.insanbumimandiri.org/pemberdayaan-pengrajin-tenun-pedalaman/
https://csr.insanbumimandiri.org/
https://www.indonesia.go.id/ragam/budaya/kebudayaan/tenun-ntt-harta-keluarga-yang-bernilai-tinggi