Kisah Pedalaman

Kain Tenun Suku Kui, Warisan Budaya dari Alor yang Terus Lestari

kain tenun suku kui

Indonesia adalah negeri yang indah. Dikelilingi oleh lautan yang luas serta ribuan deret pulau-pulau yang membuatnya begitu kaya. Tak hanya kaya akan potensi alamnya, Indonesia juga memiliki beragam suku bangsa yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Keanekaragaman suku bangsa itulah yang membuat Indonesia memiliki warisan budaya yang kaya dengan berbagai macam adat istiadatnya. Salah satu warisan budaya Indonesia tersebut adalah kerajinan kain tenun.

Kain Tenun: Ciri Khas Suku Bangsa di Indonesia

Kain tenun menjadi ciri khas beberapa suku bangsa di Indonesia. Beragam prosesi acara adat pun tak lepas dari pakaian berbahan kain tenun. Fungsinya adalah untuk menambah kesakralan sebuah prosesi dalam adat istiadat tertentu. Pada pelaksanaan upacara adat misalnya, kain tenun merupakan pakaian wajib yang harus dikenakan.

Banyak hasil tenun tersohor dari berbagai suku di Indonesia, salah satu yang menarik adalah kain tenun dari Alor, Nusa Tenggara Timur. Yang membuatnya unik adalah masing-masing etnis di Alor memiliki ciri khas kain tenunnya sendiri sesuai dengan adat dan kebudayaan mereka. Masing-masing corak dan motif dari kain tenun yang dihasilkan memiliki cerita dan makna tersendiri yang terus dilestarikan secara turun temurun oleh para leluhur bahkan hingga kini.
 
Suku Kui adalah salah satu etnis di Alor yang masih mempertahankan warisan budaya berupa kain tenun. Wanita di Suku Kui masih menekuni kerajinan tenun khas suku tersebut. Suku Kui merupakan suka asli NTT yang bermukim di Desa Lerabaing, Kecamatan Alor Barat Daya, Kabupaten Alor.

Sejarah Kerajinan Tenun Kui

 
Sejarah kerajinan tenun Kui awalnya mulai dibuat pada tahun 1619 M. Kemunculan tenun Kui tak lepas dari inisiatif dan pengaruh dari 4 kelompok suku, yakni : Suku Leer, Suku Koilelan, Suku Keletawas dan Suku Malangkabat. Para wanita dari masing-masing suku mulai mengenalkan dan merintis kerajinan tenun tradisional Kui.
 
Tenun Suku Kui memiliki motif yang unik dan melambangkan ciri dari masing-masing suku yang membentuk kerajaan Suku Kui. Itulah mengapa setiap tenun dari Suku Kui memiliki nilai budaya dan sejarah yang kuat.
 
Sama halnya dengan kain tenun khas suku di Indonesia lainnya. Kain tenun Suku Kui juga menjadi pakaian wajib untuk setiap acara adat disana. Berikut adalah beberapa jenis tenun Kui beserta acara adat dimana tenun tersebut dikenakan:

1.Tenunan Suku Kui Kelewatas.

Tenunan Suku Kui Kelewatas digunakan untuk busana tradisional kaum wanita, pelengkap belis wanita, penutup jenazah wanita, dan sebagai benda denda adat.

 

2.Tenunan Suku Kui Malangkabat.

Tenunan Suku Kui Malangkabat digunakan hampir sama seperti Kelewatas seperti untuk busana tradisional kaum wanita, pelengkap belis wanita, penutup jenazah wanita, dan sebagai benda denda adat.

 

3.Tenunan Suku Kui Selimut

Tenunan Suku Kui Selimut digunakan untuk busana adat tradisional pria, pelengkap belis wanita, dan penutup jenazah.
 

 

Launcing Kain Tenun

Tidak hanya di Alor, Sumba juga terkenal akan para pengrajin-pengrajin dari kain tenun ini. Tepatnya pada bulan Desember 2020 lalu. Insan Bumi Mandiri bekerjasama dengan PT SMI (Sarana Multi Infrasturktur) Persero. Mengadakan acara launcing Tenun.in di sana.

 
Tak hanya tenun Suku Kui, tenun dari berbagai suku di Indonesia kini banyak diminati oleh banyak kalangan. Saat ini, semua orang bisa memakai kain tenun di mana pun dan kapan pun. Kain tenun sudah mengalami perkembangan yang pesat. Tak hanya digunakan untuk pakaian adat saja, akan tetapi kain tenun kini telah disulap menjadi selendang, baju, dress, dan masih banyak lagi bentuk pakaian lainnya. Memakai tenun kini menjadi terobosan dalam berbusana.
 
Nah Sahabat, dengan menggunakan kain tenun, selain membuat kita menjadi lebih percaya diri tapi kita juga berperan untuk melestarikan salah satu kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia.
donasi pedalaman bantu mereka yang membutuhkan