Tepat hari ini, 22 Juli 2021, Idul Adha sudah memasuki hari keduanya. Di tanggal ini juga bertepatan dengan hari tasyrik ke-2 (12 Dzulhijjah 1442 H). Hari tasyrik sendiri adalah 3 hari di Bulan Dzulhijjah, yaitu tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah.
Pada hari tersebut umat muslim begitu bahagia karena dianjurkan untuk menikmati berbagai hidangan yang disediakan. Termasuk dari daging kurban dan berbagai masakan olahan lainnya.
Tak hanya itu, di Saudi, para jamaah haji diwajibkan untuk bermalam di Mina pada hari-hari tasyrik. Bagi yang terburu-buru bisa dengan hanya melaksanakan di tanggal 11 dan 12 saja, akan tetapi bagi mereka yang memiliki cukup banyak waktu bisa melaksanakan hingga tanggal 13 Dzulhijjah.
Kegiatan di Hari Tasyrik
Tak hanya itu, para jamaah juga akan melakukan ritual lempar jumrah, yaitu dengan melempar batu kerikil sebanyak 7 kali pada setiap tiang yang dinamakan dengan jumrah. Di kompleks tersebut terdapat 3 tiang yaitu (ula, wustha dan juga aqabah).
Dengan demikian batu kerikil yang dilempar berjumlah 21 batu kerikil. Para jamaah melempar seraya mengucap takbir hingga sore hari atau saat matahari sudah mulai terbenam.
Akan tetapi sebagian juga berpendapat melempar jumrah ini bisa juga dilakukan pada malam hari apabila memang diperlukan,sebagaimana tertulis dalam hadist berikut:
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Penggembala melempar (jumrah) pada malam hari dan menggembala (ternaknya) di siang hari.” [Hadits hasan, As-Silsilah Ash-Shahihah, 2477].
1. Diharamkan menjalankan ibadah puasa
Berbeda dengan hari arafah di hari-hari tasyrik umat muslim tidak diperbolehkan untuk berpuasa (baca: diharamkan). Malah justru di hari tersebut sangat dianjurkan untuk menikmati hidangan termasuk daging kurban, sebagaimana sabda Nabi:
Dari Nubaisyah Al Hudzali, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
“Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim no. 1141)
Kenapa disebut tasyik? Karena artinya sendiri itu adalah mendendeng atau menjemur daging kurban dalam terik matahari. Dengan demikian sangat dianjurkan bagi sahabat untuk menikmati daging kurban bersama dengan menu hidangan spesial lainnya.
2. Dianjurkan untuk melaksanakan ibadah kurban
Bagi mereka yang mampu secara ekonomi, masih ada kesempatan untuk melaksanakan ibadah kurban. Tak hanya pada tanggal 10 Dzulhijjah saja, pada hari-hari tasyrik pun Sahabat masih bisa untuk melaksanakan ibadah kurban.
Berbagi kurban dengan sesama sangat dianjurkan bagi mereka yang mampu secara ekonomi serta memiliki kelebihan rezeki. Dengan demikian saudara kita yang sepanjang tahun ini belum pernah merasakan nikmatnya daging kurban bisa merasakannya.
Seperti halnya berpuasa yang mengajarkan kita untuk empati dengan sesama. Maka melalui ibadah kurban kita bisa belajar tentang keikhlasan dan juga menolong mereka yang tidak seberuntung kita.
3. Meski pandemi, tak jadikan penghalang ibadah kurban
Memang tidak dapat dipungkiri lagi pandemi corona saat ini masih belum berlalu. Bahkan pemerintah juga masih memperpanjang masa PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) sampai akhir Juli ini, tepatnya tanggal 25 Juli.
Kondisi tersebut membuat pergerakan kita menjadi serba terbatas. Tak hanya itu juga, kerumunan yang melibatkan banyak orang pun harus dihindari karena bisa memperbesar potensi dari penularan virus corona tersebut.
Tak heran jika kurban yang dilakukan secara online bisa menjadi solusi alternatif. Agar kita tetap bisa tunaikan kurban tanpa harus takut akan tertular oleh virus corona. Selain itu, distribusi yang tepat juga bisa menjadi alasan untuk berkurban secara virtual agar bisa menjangkau mereka yang berada di ujung Indonesia.