Usia anak-anak merupakan usia emas yang harus amat diperhatikan. Pada usia anak-anak, seribu hari pertama kehidupan atau 1000 HPK yang juga dimulai dari usia dalam kandungan merupakan masa emas yang akan berpengaruh hingga sang anak tumbuh dewasa. Oleh karena itu, pada usia ini anak-anak harus mendapatkan asupan gizi dan nutrisi yang sesuai agar bisa tumbuh sehat, cerdas, dan kuat.
Namun sayangnya masih banyak anak-anak yang tidak mendapatkan asupan nutrisi cukup pada masa tumbuh kembangnya ini. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan 2018 menunjukkan 17,7% bayi usia di bawah 5 tahun (balita) di Indonesia masih mengalami masalah gizi. Angka tersebut terdiri atas balita yang mengalami gizi buruk sebesar 3,9% dan yang menderita gizi kurang sebesar 13,8%. Kondisi ini disebut sebagai malnutrisi.
Malnutrisi adalah kondisi ketika terjadi ketidakseimbangan, entah itu kekurangan atau kelebihan nutrisi di dalam tubuh seseorang. Kondisi ini sebenarnya dapat menyerang siapa saja di usia berapa pun. Namun kebanyakan kasus malnutrisi biasanya dialami oleh kelompok usia anak-anak.
Malnutrisi sebenarnya bisa juga diartikan sebagai nutrisi anak yang kurang cukup atau bahkan kelebihan nutrisi. Keduanya sama-sama menimbulkan masalah kesehatan dan mengganggu perkembangan si anak.
Malnutrisi terbagi menjadi 2 kelompok besar kondisi, yakni gizi kurang (undernutrition) dan gizi lebih (overnutrition). Gizi kurang di sini mencakup beberapa hal seperti stunting, wasting, underweight, dan kekurangan vitamin serta mineral pada anak. Sementara gizi lebih meliputi overweight (berat badan lebih) dan obesitas.
Apakah penyebab malnutrisi pada anak-anak ini dan seberapa bahayanya bagi tumbuh kembang mereka? Berikut pejelasannya!
Penyebab Malnutrisi pada Anak
Daftar Isi
1.Pola Makan yang Buruk
Penyebab malnutrisi yang pertama adalah dikarenakan pola makan yang buruk. Ketika asupan makanan anak terlalu sedikit atau berlebih sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi optimal harian, maka anak berisiko mengalami malnutrisi.
Pola makan yang buruk juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Mulai dari anak mengalami dysphagia (kesulitan menelan), mengalami penyakit, tidak tersedianya cukup bahan makanan, hingga keinginan untuk makan berlebih.
2.Masalah Kesehatan Mental
Masalah kesehatan mental juga menjadi penyebab malnutrisi pada anak. Beberapa pasien dengan kondisi kesehatan mental seperti depresi bisa mengalami kondisi ini. Umumnya hal seperti ini dialami pada anak dengan kondisi gizi kurang karena mengonsumsi terlalu sedikit makanan.
3.Ketidakseimbangan antara Energi yang Masuk dan Keluar dari Tubuh
Faktor penyebab malnutrisi selanjutnya adalah akibat ketidakseimbangan antara energi yang masuk dan keluar dari tubuh. Kondisi ini berkaitan dengan anak-anak yang kelebihan gizi. Anak yang mengalami gizi lebih biasanya sangat gemar makan, bahkan dalam porsi yang banyak. Akan tetapi, hal tersebut tidak dibarengi dengan aktif melakukan berbagai kegiatan.
Bukan tidak mungkin kondisi tersebut justru akan membuat sisa energi yang tidak digunakan oleh tubuh akan mengendap sehingga membentuk lemak.
4.Masalah pada Sistem Pencernaan
Malnutrisi pada anak juga bisa disebabkan karena adanya masalah pada sistem pencernaan. Beberapa orang mungkin bisa makan dengan baik, akan tetapi tubuhnya tidak memiliki kemampuan untuk menyerap zat gizi yang diperlukan.
Misalnya pada pasien dengan Chron’s disease atau ulcerative colitis, yang perlu melakukan pengangkatan usus kecil (ileostomi) atau anal dengan penyakit Celiac yang memiliki kelainan genetik, sehingga membuat mereka mengalami intoleransi terhadap gluten.
Contoh lainnya adalah anak yang memiliki penyakit Celiac sehingga berisiko lebih tinggi terhadap kerusakan pada lapisan pada usus, yang kemudian menyebabkan proses penyerapan makanan terhambat atau anak yang mengalami diare dan muntah parah dapat kehilangan nutrisi penting, dan berisiko tinggi terhadap kekurangan gizi.
5.Kurangnya Asupan ASI
Para ahli juga mengatakan bahwa kurangnya asupan air susu ibu atau ASI bisa menyebabkan malnutrisi pada bayi dan anak-anak. Hal ini karena di dalam ASI terkandung beragam nutrisi yang penting untuk menunjang tumbuh kembang anak di awal masa kehidupannya.
6.Alkoholisme
Penyebab lainnya yang juga bisa memicu malnutrisi adalah gaya hidup yang tidak sehat seperti alkoholisme atau kecanduan alkohol. Alkoholisme adalah penyakit kronis jangka panjang. Individu yang menderita alkoholisme dapat mengalami gastritis atau kerusakan pankreas. Masalah ini juga mengganggu kemampuan tubuh untuk mencerna makanan, menyerap vitamin dan menghasilkan hormon yang mengatur metabolisme.
Itulah beberapa faktor penyebab yang bisa membuat anak mengalami malnutrisi. Apabila kondisi tersebut dibiarkan, malnutrisi yang terjadi pada anak bisa membahayakan tumbuh kembangnya. Jadi, yuk kita mulai peduli akan kebutuhan nutrisi anak terutama saat anak-anak berada dalam usia emas di seribu hari pertama kehidupannya.
Di daerah pedalaman seperti Nusa Tenggara Timur, kasus malnutrisi pada anak juga masih banyak ditemui, terutama kasus malnutrisi kekurangan gizi karena keterbatasan para masyarakat pedalaman untuk mendapat asupan nutrisi yang cukup. Mari bantu akhiri kasus malnutrisi dan gizi buruk anak-anak pedalaman bersama Insan Bumi Mandiri.
Baca juga : Tampak Serupa, Kenali Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk
Sumber artikel :
https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/malnutrisi/malnutrisi/