Pada artikel sebelumnya dibahas mengenai beberapa golongan yang berhak untuk menerima zakat, maka pada artikel ini akan dikupas siapakah yang wajib membayar zakat. Perlu diketahui bahwa tidak semua muslim wajib membayar zakat. Terdapat syarat-syarat yang membuat jatuhnya hukum wajib kepada seorang muslim.
Adapun seorang muslim yang wajib membayar zakat disebut dengan Muzakki (Iqbal, 2019). Seorang Muzakki wajib menunaikan zakat, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 43:
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat,”
Mengambil harta dan mengeluarkan harta tersebut kepada seseorang menjadi kewajiban, dan tindakan yang dapat membersihkan kita. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah At-Taubah ayat 103:
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mengalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”
4 Jenis zakat yang Harus Ditunaikan
Daftar Isi
Pada umumnya, zakat fitrah dan zakat mal adalah dua jenis zakat yang sering kita dengar. Namun, ada dua zakat lagi yang kita perlu kita ketahui juga, yaitu zakat perniagaan dan zakat rikaz.
1. Zakat Fitrah
Menurut Zulhendra (2017), kata ‘fitrah’ mengacu pada kata ‘fitri’ yang artinya adalah makanan. Sehingga, dinamai dengan zakat fitri karena bentuk harta yang diberikan kepada penerimanya berupa makanan. Penjelasan lain menyebutkan bahwa ‘fitri’ juga berkaitan dengan Hari Raya Fitri, yang merupakan puncak ibadah puasa Ramadhan. Ketika seorang muslim yang berpuasa mengeluarkan zakat ini, maka dia akan mensucikan dirinya dari dosa-dosa. Adapun syarat wajib untuk membayar zakat fitrah adalah:
- Islam
- Lahir sebelum terbenam matahari di penghujung Ramadhan
- Mempunyai harta yang berlebih dari keperluan pokok dirinya sendiri.
Dikutip dari Iqbal (2019), zakat fitrah yang dikeluarkan sebesar jumlah makanan pokok. Hal ini juga dilandasi oleh H. R. Muslim yang berunyi, ‘Dari Ibnu Umar, sesungguhnya Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitrah pada bulan Ramadhan atas orang-orang sebesar 1 sha’ kurma, atau 1 sha’ gandum, wajib atas orang merdeka, hamba sahaya, laki-laki dan perempuan, dari kaum muslimin.”
2. Zakat Mal
Dikutip dari Zakaria (2014), zakat maal adalah zakat yang dikeluarkan untuk membersihkan harta apabila harta tersebut sudah sampai kepada nisab dan haul-nya. Barang-barang yang dapat dikeluarkan untuk berzakat meliputi: emas, perak, binatang, dan tumbuh-tumbuhan. Adapun syarat wajib untuk mengeluarkan zakat Mal adalah:
- Memiliki kuasa penuh atas harta tersebut
- Harta yang dimiliki berlebih dari kebutuhan biasa
- Golongan pemberi zakat harus bebas dari Hutang
Terdapat pula empat manfaat dari zakat Mal dalam kehidupan, yaitu (Zakaria, 2014):
- Sebagai pembersihan harta
- Membantu memberantas kemiskinan
- Sebagai sarana berbagi kepada sesama muslim
- Sebagai sarana bantuan dan usaha sesama muslim.
3. Zakat Perniagaan
Dikutip dari Badruddin (2011), zakat perniagaan merupakan zakat yang wajib dikeluarkan, berupa barang perniagaan. Pakar fiqih menyebut barang berniaga ini sebagai “’Urudh al-Tijarah”, dimana harta perniagaan ini adalah sesuatu yang dipersiapkan untuk mendapatkan keuntungan. Terdapat lima syarat wajib yang harus dipenuhi sebelum zakat perniagaan dikeluarkan, yaitu:
- Islam
- Harta perdagangan haruslah milik hak kepemilikan sendiri
- Niat dalam menjalankan perniagaan
Ketika suatu aset diniatkan untuk perniagaan, maka zakat yang dikeluarkan adalah zakat perniagaan
- Sudah sampai kepada masa haul
Masa haul yang dimaksud haruslah 12 Bulan Qamariah atau satu tahun dalam perkiraan bulan islam.
- Sudah cukup nisabnya.
Nisab yang menjadi acuan pada umumnya adalah nilai semasa emas 20 misqal (85 gr).
4. Zakat Rikaz
Dikutip dari BAZNAS, zakat rikaz merupakan zakat dari harta yang terpendam, misalnya harta peninggalan bangsa-bangsa kuno. Jika kaum muslim menemukan harta tersebut, maka harus dikeluarkan zakatnya sebesar 20%. Namun, benda penemuan yang dapat dikeluarkan untuk zakat ialah benda-benda seperti emas, perak, timah, tembaga, dan benda lainnya yang memiliki nilai ekonomis.
Syarat Wajib Zakat
Sebelumnya sudah dibahas syarat-syarat wajib pada tiap jenis zakat. Namun, ada beberapa syarat wajib zakat yang harus dipenuhi oleh muslim yang ingin membayar zakat. Golongan orang-orang yang wajib membayar zakat (Muzakki) pada umumnya harus memenuhi syarat berikut (Iqbal, 2019):
- Islam
Seorang Muzakki haruslah beragama islam. Orang-orang yang bukan islam tidak wajib membayar zakat.
- Merdeka- Muslim yang hendak membayar zakat harus bebas dari perbudakan, dan memiliki harta sendiri.
- Orang yang akan berzakat tidak boleh terlilit hutang piutang.
- Kebutuhan pokok yang dimiliki orang yang hendak berzakat harus berlebih.
- Sudah dewasa dan memiliki akal.
Anak kecil yang belum dewasa, beserta orang gila, tidak memiliki kewajiban untuk membayar zakat.
- Harta yang hendak dikeluarkan memenuhi syarat daripada harta yang bisa dikeluarkan untuk berzakat.
- Muzakki harus memiliki kendali dan kuasa penuh terhadap harta miliknya.
Baca Juga: 8 Golongan Penerima Zakat dalam Islam
Jenis harta yang wajib dikenakan zakat
Tidak semua harta dapat keluarkan sebagai zakat. Ada beberapa jenis harta yang akan dikenakan zakat.Secara umum, jenis harta yang wajib dikenakan zakat apabila sudah memenuhi syarat berikut (Zulhendra, 2017):
- Harta meliputi hewan ternak seperti unta, sapi dan kambing.
- Tumbuhan dan tanaman, buah-buahan, makanan pokok
- Naqd seperti emas dan perak.
Namun, beberapa jenis zakat ini mengharuskan benda-bendanya sampai kepada nisab dan haul-nya. Sehingga, bagi muslimin yang ingin membayar zakat hendaklah menentukan jenis zakat apa yang akan dikeluarkan. Sehingga setelah semua syarat sudah terpenuhi, maka seorang Muzakki sudah dapat membayarkan zakatnya.
Sahabat, itu tadi penjelasan seputar golongan orang yang berhak membayar zakat, serta jenis-jenis zakat dan syarat wajibnya. Semoga kita senantiasa diberikan rezeki agar kita termasuk orang-orang Muzakki, dan selalu mendapatkan rahmat dari Allah SWT. Klik di sini.
Reference
Badruddin, M. 2011. Reorientasi Tentang Zakat Perniagaan: Pengalaman Malaysia. Media Syariah. Vol 13. No 2. Bazanas. Zakat Barang Tambang dan RikazIqbal, M. 2019. Hukum Zakat Dalam Perspektif Hukum Nasional. Jurnal Asy- Syukriyyah Vol 20. No 1.Zakaria, S. 2014. Pemahaman Muzakki Tentang Zakat Maal (Studi Kasus Masjid Al-Magfirah Kelurahan Karame Kecamatan Singkil Kota Manado). Jurnal Ilmiah Al-Syi’ah. Vol 12. No 1.Zulhendra, J. 2017. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Zakat Fitrah dalam Bentuk Uang. Jurnal Normative. Vol 5. No 2.