Ekonomi

Kemiskinan Struktural: Pengertian, Faktor, Dampak, dan Solusi

kemiskinan struktural

Kemiskinan adalah salah satu masalah sosial di Indonesia yang hingga saat ini masih belum terselesaikan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022, tercatat sebesar 9,57% atau sebanyak 26,36 juta orang berada di bawah garis kemiskinan. Angka tersebut naik dari Maret 2022 (9,54%) tetapi lebih rendah dibanding tingkat kemiskinan pada September 2021 (9,71%).

Menurut BPS, mereka yang masuk kategori miskin adalah yang pengeluarannya di bawah Rp460 ribu per orang atau Rp2,2 juta per keluarga per bulan. Ketika pandemi COVID-19 melanda, banyak orang terkena PHK, tak dapat bansos, hingga UMKM banyak yang tutup atau gulung tikar. Sehingga tak heran jika angka kemiskinan di Indonesia mengalami kenaikan. Peneliti mengatakan bahwa upaya untuk memulihkan kondisi ini akan memerlukan waktu yang lama. 

COVID-19 adalah sebuah penyebab meningkatnya angka kemiskinan yang tidak diduga-duga. Penyebab kemiskinan sebenarnya dibedakan berdasarkan jenis kemiskinan tersebut. Jenis-jenis kemiskinan tersebut antara lain kemiskinan subjektif, kemiskinan mutlak, kemiskinan relatif, kemiskinan alamiah, kemiskinan kultural, dan kemiskinan struktural. Namun, dalam kesempatan kali ini, kita hanya akan membahas kemiskinan struktural.

Pengertian Kemiskinan Struktural

Menurut Selo Soemardjan, sosiolog, kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang dialami oleh suatu golongan masyarakat karena suatu struktur sosial masyarakat yang tidak bisa ikut menggunakan sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi mereka. Kemiskinan jenis ini dicirikan dengan tidak adanya mobilitas sosial secara vertikal (mereka yang hidup miskin akan tetap miskin) dan munculnya ketergantungan yang kuat dari kelompok masyarakat miskin terhadap kelompok masyarakat dengan kelas sosial ekonomi di atasnya.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa penyebab dari kemiskinan tergantung dari jenisnya. Lalu apa saja faktor-faktor yang dapat menyebabkan kemiskinan struktural terjadi?

Faktor Penyebab Kemiskinan Struktural

1.Terbatasinya kelompok tertentu oleh struktur sosial

Sesuai namanya, faktor penyebab dari kemiskinan struktural adalah masalah struktural. Kemiskinan struktural disebabkan karena struktur sosial yang ada membuat anggota atau kelompok masyarakat tidak menguasai sarana ekonomi dan fasilitas-

adalah struktur sosial yang ada membuat anggota atau kelompok masyarakat tidak menguasai sarana ekonomi dan fasilitas-fasilitas secara merata.

2.Kesenjangan antara kelas ekonomi atas dan bawah

Perbedaan yang tajam antara kelompok masyarakat yang berasal dari kelas ekonomi atas dengan kelompok masyarakat kelas ekonomi bawah dapat menjadi faktor munculnya kemiskinan struktural. Kesenjangan semacam ini terjadi karena kelompok masyarakat yang kaya biasanya berhasil memonopoli dan mengontrol berbagai aspek kehidupan. Terutama dalam bidang ekonomi dan politik.

Dampak Kemiskinan Struktural

Mengingat kemiskinan adalah sebuah masalah sosial, maka keberadaannya memberikan dampak negatif terhadap individu yang bersangkutan maupun masyarakat secara umum. Berikut ini beberapa dampaknya:

1.Meningkatnya angka pengangguran

Masyarakat yang miskin akan kesulitan untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak. Hal ini nantinya berdampak bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan, mereka jadi tidak mampu bersaing dengan masyarakat dari kelas ekonomi atas di bidang pekerjaan. Sehingga pada akhirnya angka pengangguran akan meningkat.

2.Banyak kasus putus sekolah

Pemerintah memang sudah memiliki program wajib belajar 12 tahun. Pendidikan juga merupakan hak dasar warga negara. Namun, angka masih banyak orang miskin yang tidak mampu bersekolah karena masalah biaya. Pasalnya, biaya sekolah tidak hanya berhenti sampai biaya pendaftaran dan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) yang pada dasarnya sudah digratiskan pemerintah, namun di samping itu banyak biaya lain yang harus ditanggung seperti biaya seragam, buku, dan transport. Maka tidak heran jika kemiskinan akan membuat angka putus sekolah tinggi.

3.Muncul berbagai masalah kesehatan di masyarakat

Menurut Bank Dunia, kemiskinan adalah penyebab utama kesehatan yang buruk dan penghalang untuk mengakses perawatan kesehatan. Hubungan ini bersifat finansial, orang miskin tidak mampu membeli barang-barang yang dibutuhkan untuk kesehatan yang baik, termasuk makanan berkualitas dan perawatan kesehatan.

Namun, hubungan tersebut juga terkait dengan faktor-faktor lain yang terkait dengan kemiskinan, seperti kurangnya informasi tentang praktik kesehatan yang tepat atau kurangnya suara yang dibutuhkan untuk membuat layanan sosial bekerja untuk mereka.

4.Meningkatnya angka kriminalitas

Kebutuhan pokok harus selalu terpenuhi bagaimanapun kondisi ekonomi seseorang. Hal ini membuat seseorang akan melakukan cara apapun untuk memenuhi kebutuhan pokoknya jika mereka tidak mempunyai uang (miskin). Tidak jarang cara yang ditempuh dengan melakukan tindakan kriminal. Misalnya, penipuan, pencurian, perampokan, bahkan pembunuhan.

5.Meningkatnya angka kematian

Faktor ini masih berhubungan dengan masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh kemiskinan struktural. Jika masyarakat miskin kesulitan untuk mendapatkan akses yang layak terhadap layanan kesehatan, maka akan membuat angka kematian suatu penduduk semakin meningkat.

6.Munculnya konflik di masyarakat

Kesenjangan yang terjadi di masyarakat akibat kemiskinan, dapat berisiko memunculkan konflik. Perasaan cemburu karena mendapat perlakukan yang berbeda dari masyarakat kaya dapat menjadi pemicunya.

Agar dampak-dampak tersebut tidak muncul, maka masalah kemiskinan struktural di Indonesia perlu untuk ditindaklanjuti. Lalu, bagaimana solusi untuk mengatasi masalah kemiskinan struktural?

Solusi Kemiskinan Struktural

1.Melakukan pembaharuan pada data penduduk

Pembaharuan data penduduk miskin dan rentan miskin perlu dilakukan agar nantinya dapat dikategorikan mana yang pantas mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah. Sehingga anggaran yang sudah dialokasikan pemerintah untuk bantuan sosial dapat tepat sasaran. Selain itu, dengan pembaharuan data, pemerintah nantinya akan lebih mudah untuk memperluas jumlah penerima bantuan sosial kepada masyarakat yang baru jatuh miskin.

2.Mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin dan hampir miskin

Pemerintah dapat menyesuaikan biaya yang sepenuhnya dikontrol oleh pemerintah agar masyarakat miskin beban pengeluarannya berkurang. beberapa harga yang dapat disesuaikan oleh pemerintah antara lain tarif air, tarif listrik, LPG, serta harga BBM.

3.Meningkatkan insentif bidang pertanian, peternakan, dan perikanan

Pemerintah dapat menaikkan insentif bagi petani, peternak, dan nelayan melalui skema pembelian produk yang dilakukan oleh pemerintah. Selain itu, pemerintah juga dapat memperbaiki jalur logistik untuk hasil-hasil sektor tersebut agar warga yang bekerja di sektor tersebut dapat meningkatkan produksinya.

Dengan memberikan insentif yang lebih pada ketiga bidang tersebut, pemerintah dapat mengamankan ketersediaan stok pangan nasional, khususnya saat stok pangan lagi sulit dan susah ditemukan. Dengan mengamankan stok, maka kenaikkan harga pokok dapat ditekan, sehingga tidak membebani masyarakat miskin atau hampir miskin.

4.Mengelola APBN dengan baik

Pengelolaan APBN harus dilakukan dengan cermat agar pemerintah dapat mengalokasikan dana khusus untuk masyarakat miskin dan hampir miskin agar dapat memenuhi kebutuhan pokoknya.

Hingga saat ini, kemiskinan masih menjadi masalah besar di berbagai negara, tak cuma di Indonesia. Khususnya kemiskinan struktural, disebabkan oleh adanya keterbatasan kelompok tertentu karena struktur sosial dan kesenjangan antara masyarakat miskin dan masyarakat kaya. Kemiskinan tersebut pada akhirnya akan memberikan dampak negatif bagi individu maupun masyarakat secara umum. Oleh karena itu, kemiskinan harus segera diatasi.

Sahabat, seperti yang sudah disebutkan bahwa banyak kasus putus sekolah akibat kemiskinan. Masih banyak teman-teman di pedalaman sana yang harus berjuang mati-matian mencari uang agar dapat sekolah. Klik di sini untuk bantu teman-teman di pedalaman agar tidak putus sekolah bersama Insan Bumi Mandiri.

Baca juga : Perbedaan Kemiskinan Struktural dan Kemiskinan Kultural

Sumber artikel:
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5817212/definisi-kemiskinan-struktural-lengkap-dengan-ciri-dan-faktor-penyebabnya
https://www.gramedia.com/literasi/kemiskinan/
https://www.kemenkeu.go.id/informasi-publik/publikasi/berita-utama/APBN-Berhasil-Menahan-Kenaikan-Angka-Kemiskinan