Kesehatan

Kantong Stoma, Penyambung Hidup Bayi Lahir Tanpa Anus

Sahabat, pernahkah Anda membayangkan bayi yang terlahir tanpa anus? Di usia sekecil itu ia harus menahan rasa sakit yang teramat sangat. Bagaimana tidak, setiap hari mereka harus mengganti kantong stoma agar bisa buang air. Harga kantong stoma yang tak murah pun menjadi beban tersendiri bagi keluarga mereka. Menurut Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan, dr. Eni Gustina MPH, kasus bayi yang lahir tanpa anus atau biasa disebut juga dengan Atresia Ani tercatat sebanyak 50 kasus atau 10,1% dari total 484 kasus kelainan bawaan di Indonesia. 

Nah, apa itu atresia ani, penyebab, gejala, dan pencegahannya? Mari kita simak ulasannya.

Sekilas tentang Atresia Ani

anak bayi

Penyakit ini disebut juga dengan anus imperforate, sebuah cacat lahir yang terjadi ketika bayi masih berada di dalam kandungan. Cacat ini ditandai dengan tidak adanya anus yang berkembang dengan benar. Oleh sebab itu, ia tidak dapat buang air besar dari dubur secara normal. Agar para penyintasnya bisa bertahan hidup, maka dilakukan tindakan operasi usus besar untuk disambungkan pada kantong stoma.

Penyebab Atresia Ani

Jika kondisinya normal, saluran kemih, lubang anus, serta kelamin akan terbentuk pada usia kehamilan delapan minggu melalui proses pembelahan dan juga pemisahan dinding-dinding pencernaan janin. Namun, apabila terjadi gangguan di masa perkembangan janin, penyakit ini bisa terpicu. Hingga saat ini, penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti, tapi diduga atresia ani disebabkan karena faktor genetika atau keturunan. Asupan gizi pun menjadi faktor utama penyebab penyakit ini.

Gejala Atresia Ani

Berikut adalah gejala-gejala atresia ani yang umumnya dapat dilihat jelas setelah bayi lahir, antara lain:
•    Bayi tidak mempunyai lubang anal
•    Khsusus bayi perempuan, posisi lubang anal berada di tempat yang tidak tepat, seperti terlalu dekat dengan vagina
•    Bayi tidak buang air besar selama 24 hingga 48 jam pertama kehidupan
•    Feses keluar di tempat yang salah, seperti di vagina, uretra, skrotum, atau di pangkal penis
•    Perut membengkak

Pengobatan

Cara untuk menangani bayi yang mengalami atresia ani adalah dengan melakukan pemeriksaan dini. Jika sudah diperiksa, maka dokter nantinya akan mempertimbangkan prosedur yang akan dipilih melihat kondisi kesehatan bayi. Jika diambil tindakan operasi pembuatan anus, maka biaya yang dikeluarkan sangat tinggi.

Untuk kelangsungan hidup ke depannya, bayi-bayi yang terlahir tanpa anus membutuhkan kantong stoma untuk menampung gas serta kotoran. Caranya dengan mengoperasi usus besar (rektum) yang dibuat menembus dinding perut. Kemudian nantinya disambungkan dengan kantong stoma. Pemakaian kantong stoma sendiri harus sering diganti setiap harinya. Harganya berkisar Rp50.000 setiap kantongnya.

Sahabat, ternyata saudara-saudara kita di pedalaman Nusa Tenggara Barat (NTB) sana banyak yang mengalami atresia ani. Mereka yang rata-rata hidupnya tidak mampu menjadi sangat kesulitan dalam mendapatkan kantong stoma. Selain harganya yang mahal, keterbatasan fasilitas di pedalaman juga menjadi kendala. Padahal, dibutuhkan setidaknya 60 kantong stoma per bulan untuk anak-anak di NTB.

Mari kita bantu mereka mendapatkan kantong stoma lebih banyak lagi! Klik di sini.