Setiap tahun, warga Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan yang jatuh pada tanggal 17 Agustus. Kemerdekaan yang tidak didapat dengan mudah, ada keringat dan juga air mata dari para pahlawan yang bercucuran untuk mempertahankan kedaulatan tanah air.
Tahun ini Indonesia kembali memperingati hari kemerdekaanya lagi tepatnya pada 17 Agustus 2021. Namun, ada yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kemeriahan yang biasanya sering hadir harus absen terlebih dahulu, dikarenakan pandemi yang masih belum mereda.
Tahun ini tidak ada lagi perlombaan yang biasanya bisa kita tonton maupun ikuti. Begitu pun dengan berbagai festival yang biasanya menjadi peramai dari keheningan jalanan yang ada di depan rumah. Ya, tahun ini semua berubah kebiasaan yang lama kita jalani sudah tidak ada lagi.
Makna di Balik Kemerdekaan
Jika kita melihat kembali sejarah, nenek moyang kita tentu untuk mencapai kemerdekaan tidak semudah membalik telapak tangan. Jika sebelumnya perjuangan untuk mengusir penjajah dilakukan masing-masing di tiap daerah lain halnya ketika semangat persatuan sudah mulai digaungkan.
Pada saat itu, perjuangan untuk mengusir penjajah sudah tidak dilakukan secara kedaerahan lagi melainkan dilakukan secara terpusat dan dilakukan dengan tujuan yang sama, yaitu untuk mencapai Indonesia. Jika sebelumnya perjuangan kemerdekaan dilakukan dengan menggunakan otot, semenjak semangat persatuan telah tumbuh, perjuangan justru dilakukan dengan melalui jalan diplomasi.
Sebut saja beberapa tokoh seperti Ir. Soekarno, Mohammad Hatta hingga sang arsitek kemerdekaan Sutan Syahrir. Dengan semangat persatuan dan diplomasi melalui perundingan yang dilakukan oleh para pahlawan kemerdekaan Indonesia.
Pada saat itu, rakyat pun tidak tinggal diam, di lapangan perjuangan masih terus berlanjut dengan jalan perang melawan para tentara kolonial. Demi mempertahankan kedaulatan tanah air para pahlawan rela mengorbankan nyawanya.
Baca Juga: Peran Gotong Royong dalam Mengatasi Pengangguran di Indonesia
Pentingnya Gotong Royong
Jika kita melihat dengan seksama negara Indonesia bisa merdeka dikarenakan rakyatnya sadar betapa pentingnya semangat persatuan. Dengan adanya semangat persatuan tersebut, kekuatan rakyat dalam mengusir penjajah pun semakin bertambah.
Hal tersebut bisa dilakukan pada saat kita menghadapi pandemi corona, semangat persatuan dan juga gotong-royong bisa menjadi salah satu solusi untuk mengurangi dampak dari pandemi yang terasa nyata. Dampak tersebut mulai dari ekonomi, sosial hingga kultural.
Dalam konteks menghadapi pandemi, gotong royong di Indonesia lebih dari sekedar solidaritas sosial. Ada dua alasan utamanya. Pertama, saat melihat sejarah Pada Pidato Ir. Soekarno yang menandai kelahiran pancasila menegaskan gotong-royong sebagai karakter utama negara Indonesia.
Pidato tersebut dilakukan beberapa minggu sebelum proklamasi kemerdekaan, Pada saat itu Ir. Soekarno menjelaskan gotong-royong sebagai sebuah usaha, amal dan pekerjaan yang dilakukan untuk kepentingan semua mencapai kebahagiaan.
Selain itu, cara kerja. Ya, gotong-royong menjadi dasar operasi bagi Indonesia sebagai negara bangsa (nation state) dideklarasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Itulah mengapa, kita mengenali warga Indonesia ain sebagai saudara sebangsa dan setanah air melalui simbol-simbol tertentu seperti bahasa, lagu kebangsaan dan sebagainya.
Bersama dengan gotong-royong maka kita dapat mewujudkan semangat untuk saling berempati satu sama lain dalam mengatasi bencana ini. Dalam situasi yang terancam tentu, sebuah komunitas akan bersama-sama saling melindungi satu sama lain.
Tercatat hingga saat ini, beberapa kebijakan yang dilakukan oleh negara Indonesia masih terlalu mengandalkan strategi Top Down. Yaitu menunggu pemerintah dalam memutuskan kebijakan untuk mengurangi maupun mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia.
Baca Juga: 14 Manfaat Gotong Royong Secara Online
Memulai dari Lingkungan Sekitar
Jika kita berbicara mengenai gotong-royong tentu saja tidak mudah untuk menyamakan visi dan juga misi dari seluruh warga negara Indonesia. Terlebih lagi dengan adanya perbedaan pendapat jika tidak ditangani dengan tepat malah akan memunculkan masalah yang baru hingga berakhir dengan perpecahan.
Sahabat bisa mulai bergotong-royong dari hal yang terkecil seperti membantu tetangga yang membutuhkan bantuan kita untuk mengatasi permasalahan mereka. Hingga melakukan kerja bakti bersama dengan warga lain. Tidak hanya itu dengan bergotong-royong juga kita bisa saling kenal satu sama lain.
Dalam Islam pun mengajarkan gotong-royong dan juga ukhuwah. Seperti halnya pada saat tetangga kita ada yang meninggal dunia, maka mendengar kondisi demikian kita pun pada akhirnya akan membantunya juga kan. Mulai dari memandikan, mengkain-kafani, menyolatkan dan juga menguburkan jenazah.
Sahabat gotong-royong memiliki begitu banyak manfaat, salah satunya bisa membantu dalam mengatasi berbagai permasalahan hingga mencapai tujuan besar seperti kemerdekaan. Jika kemerdekaan saja bisa diraih apalagi untuk hal lainnya, mari bersama-sama bergotong-royong dalam membangun negeri.