Kesehatan

Dampak Mengkonsumsi Air yang Tidak Memenuhi Syarat Kesehatan

dampak mengkonsumsi air tidak bersih

Air menjadi elemen mendasar yang dibutuhkan dalam kehidupan. Bahkan 70% dari tubuh manusia terdiri dari air. Hal ini menunjukan bahwa kebutuhan air bersih haruslah dipenuhi karena tubuh manusia membutuhkan air untuk bisa menjalankan sistem-sistem organ dan fungsi tubuh lainnya. 

Tak hanya sekedar memenuhi kebutuhan air bersih, namun perlu diperhatikan juga kualitas air yang kita konsumsi sehari-hari. Apabila air yang dikonsumsi tersebut ternyata sudah tercemar atau memiliki kandungan berbahaya, air tersebut justru bisa membahayakan kesehatan. Terlebih lagi jika air tercemar tersebut dikonsumsi dalam jangka waktu panjang. 

Beberapa syarat air bersih yang layak dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan air bersih diantaranya adalah tidak berwarna, tidak memiliki bau, tidak memiliki rasa, dan tidak terasa lengket setelah digunakan, Apabila air tidak memenuhi persyaratan tersebut, maka bisa disimpulkan jika air tersebut tidak layak untuk dikonsumsi. 

Faktanya, masih banyak masyarakat yang hingga saat ini tak memiliki akses untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehingga mereka hanya bisa menggunakan air tak layak konsumsi untuk kebutuhan sehari-hari, seperti masyarakat di pedalaman NTT. 

Bahkan menurut data PBB, setiap tahunnya sekitar 297.000 anak balita meninggal karena penyakit yang terkait dengan sanitasi yang buruk, kebersihan yang buruk, atau air minum yang tidak aman. Ini membuktikan bahwa masih banyak orang-orang yang tidak memiliki akses terhadap air bersih dalam kehidupan sehari-hari.

Lantas apa saja dampak berbahaya yang ditimbulkan apabila air yang tidak memenuhi syarat kesehatan ini? Berikut pejelasannya! 

Dampak Buruk Mengkonsumsi Air Tercemar 

1.Kolera

Tidak terpenuhi kebutuhan air bersih bisa membuat seseorang mengalami kolera. Kolera merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Bakteri penyebab kolera ini biasanya muncul dari air atau makanan yang terkontaminasi oleh feses orang yang menderita penyakit ini atau dalam kata lain kolera ini merupakan penyakit menular. 

.Beberapa gejala umum kolera adalah diare, kram perut, muntah dan sakit kepala. Orang yang terkena kolera akan mengalami diare parah berkali-kali hingga cairan tubuhnya hilang dengan cepat. Selain karena mengkonsumsi langsung air tercemar, seseorang juga bisa mengalami kolera jika mencuci makanan menggunakan air yang terkontaminasi

2. Disentri

Disentri merupakan peradangan dan infeksi pada usus yang mengakibatkan penderitanya mengalami diare bercampur darah dan lendir. Penyakit disentri umumnya juga disertai nyeri atau kram perut. 

Disentri merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang masuk ke mulut melalui air atau makanan yang tercemar. Spesies yang sering menyebabkan disentri adalah Shigella (disentri basiler) atau Entamoeba histolytica (disentri amuba). Beberapa gejala disentri lainnya antara lain demam, muntah, sakit perut, dan diare parah.

3. Diare

Diare adalah sebuah kondisi ketika pengidapnya buang air besar (BAB) lebih sering dari biasanya. Seseorang bisa dikatakan mengalami diare bila ia buang air besar sebanyak tiga kali atau lebih dalam satu hari. Selain itu, feses yang dikeluarkan juga lebih encer.

Diare merupakan salah satu penyakit yang umum terjadi karena kasus pencemaran air. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri dan parasit yang ada di air yang tercemar. Beberapa jenis agen infeksi bakteri yang dapat menyebabkan diare adalah: Salmonella, Shigella, Vibrio, Campylobacter, dan Yersinia.

4. Hepatitis A

Hepatitis A merupakan penyakit yang menyerang hati dan disebabkan oleh virus. Penyakit ini biasanya menyebar melalui air atau makanan yang terkontaminasi feses, atau melalui kontak langsung dengan feses dari pengidap hepatitis A.

Gejala hepatitis A umumnya  muncul beberapa minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh. Keluhan yang timbul akibat hepatitis A antara lain penyakit kuning, demam, lemas, serta mual dan muntah. 

Hepatitis A akan sembuh dengan sendirinya karena sistem kekebalan tubuh penderita akan membunuh virus tersebut. Namun sebaiknya tetap diperhatikan kebersihan lingkungan dan sumber air agar gejala Hepatitis A tidak semakin parah. 

5. Keracunan Timbal

Timbal merupakan salah satu polutan yang biasa ditemukan di air yang tercemar. Jika terpapar timbal dalam dosis berlebih dapat menyebabkan penyakit serius, seperti kerusakan organ, gangguan sistem saraf dan penyakit ginjal.

Potensi utama keracunan timbal berasal dari konsumsi air keran yang tersambung dengan pipa atau tangki air logam. Kandungan timbal pada keran, pipa, atau tangki tersebut menyebabkan air terkontaminasi. Jika air tercemar ini dikonsumsi dalam jangka panjang, timbal akan mengendap di dalam tubuh dan menyebabkan keracunan

6. Trachoma

Penyakit lainnya yang bisa muncul akibat tidak terpenuhinya kebutuhan air bersih adalah trachoma atau infeksi mata. Penyakit ini bisa disebabkan oleh kontak dengan air yang tercemar, terutama kontak terhadap area mata yang cukup sensitive. 

7.Stunting 

Selain gizi buruk, kondisi air dan sanitasi yang buruk turut menyebabkan tingginya angka stunting terhadap anak di Indonesia. Menurut riset Kementrian Kesehatan, 40% kasus stunting pada anak terjadi akibat gizi buruk, sementara 60%nya disebabkan oleh sanitasi yang buruk atau tidak terpenuhinya kebutuhan air bersih untuk di lingkungan anak-anak tersebut. 

Itulah penyakit-penyakit berbahaya yang bisa timbul akibat mengkonsumsi air yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Mirisnya, masih banyak saudara-saudara kita di pedalaman Nusa Tenggara Timur yang hingga kini tidak bisa memenuhi kebutuhan air bersih dalam kehidupan mereka.

Dengan mengkonsumsi air tak layak dalam jangka waktu panjang, berbagai gangguan kesehatan pun terus mengancam warga NTT. Yuk buat perubahan dengan kirimkan air bersih ke pedalaman NTT dan penuhi kebutuhan air bersih mereka lewat link berikut ini

Baca juga : Syarat Air Bersih: Ciri-Ciri, Kegunaan, dan Dampaknya

Sumber artikel : 
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4631584/7-dampak-buruk-pencemaran-air-terhadap-kesehatan
http://lipi.go.id/lipimedia/kondisi-air-dan-sanitasi-buruk-jadi-penyebab-stunting/20660#:~:text=Menurut%20Ignasius%2C%20dalam%20riset%20Kementerian,buruk%20seperti%20terbuang%20begitu%20saja.