Tubuh manusia sebagian besar tersusun atas air. Manusia dapat bertahan selama berminggu-minggu tanpa makanan, namun hanya beberapa hari saja tanpa air. Oleh karena itu, air mempunyai peranan penting bagi kehidupan. Maka tak heran jika air disebut sebagai sumber kehidupan.
Lebih dari 70% permukaan bumi ditutupi oleh air. Dari fakta ini, tentu rasanya air di bumi sangat berlimpah. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua air di bumi adalah air bersih. Buktinya, secara global ada 771 juta orang tidak memiliki akses ke air bersih dan hampir 1 juta orang meninggal setiap tahun karena sebab yang berhubungan dengan air, sanitasi, dan penyakit terkait kebersihan yang dapat dikurangi dengan akses ke air bersih atau sanitasi.
Oleh karena itu, bagi kita yang masih memiliki akses air bersih, alangkah lebih baik untuk kita menghematnya. Kita harus tetap menjaga ketersediaan air bersih agar kehidupan tetap terjaga. Anda dapat melakukan beberapa cara berikut ini untuk menghemat air bersih.
Berbagai cara Menghemat Air
Daftar Isi
1. Bijak dalam mencuci pakaian
Jika Anda biasa mencuci pakaian setiap hari, coba pikirkan kembali. Semakin sering mencuci, maka akan semakin banyak juga air yang terbuang. Coba tunggu pakaian kotor banyak dulu, baru Anda mencucinya. Anda bisa memberikan jarak dua atau tiga hari. Bagi yang menggunakan mesin cuci, selain dapat menghemat air, dengan cara ini Anda juga dapat menghemat listrik, lho!
2. Jangan biarkan keran terbuka
Biasakan untuk mematikan keran saat tidak dipakai. Jika Anda mendengar suara keran menetes padahal tidak ada yang memakai, Anda harus segera menutupnya. Buka keran secukupnya agar air yang mengalir tidak berlebihan. Walau sederhana, cara ini bisa menghemat air dengan efektif.
3. Hindari mandi berlama-lama
Semakin lama kita mandi, kemungkinan besar kita semakin banyak juga menggunakan air. Kebiasaan ini bisa menjadi pemborosan air di rumah. Cobalah mengurangi waktu mandi agar upaya menghemat air dapat terealisasikan.
4. Segera memperbaiki pipa yang bocor
Anda melihat pipa yang bocor di sekitar rumah? Segera perbaiki, ya! Jika dibiarkan terlalu lama, banyak air yang akan terbuang sia-sia. Jika Anda belum mempunyai waktu untuk memperbaikinya, Anda bisa menampung air yang menetes dari pipa dengan ember agar dapat digunakan untuk keperluan lain.
5. Siram tanaman di pagi hari
Nyatanya, menyiram tanaman di pagi hari itu lebih efektif karena beberapa hal. Pertama, hal ini bisa memberikan tanaman simpanan air yang dapat digunakan untuk mengatasi panasnya hari. Kedua, menyiram di pagi hari akan memberikan waktu bagi daun dan batang untuk mengering sebelum malam tiba. Ini akan mencegah tanaman terkena berbagai jenis penyakit karena bakteri dan jamur cenderung tumbuh subur dalam kondisi basah. Terakhir, dengan menyiram tanaman di pagi hari, air akan lebih mudah menyerap ke akar karena belum ada panas yang menyebabkan air cepat menguap.
Dengan begitu, air yang dibutuhkan untuk menyiram tanaman pada pagi hari akan lebih sedikit dibandingkan pada malam hari. Kita jadi bisa menghemat air dengan melakukan kebiasaan ini.
6. Menampung air hujan
Indonesia adalah negara dengan curah hujan yang cukup baik. Anda bisa memanfaatkan hal ini dengan menampung air hujan menggunakan bak penampungan. Air hujan ini nantinya dapat digunakan untuk kepentingan di luar mandi, cuci, kakus, dan konsumsi. Contohnya, digunakan untuk menyiram tanaman.
7. Gunakan gayung untuk menyiram
Volume air yang keluar ketika Anda menekan tombol flush tidak dapat diatur. Seringkali, air yang keluar melebihi dari jumlah yang kita butuhkan. Oleh karena itu, ketika Anda sedang BAB, gunakanlah gayung untuk menghemat air dengan mengatur seberapa banyak air yang Anda butuhkan untuk menyiram.
8. Masak air secukupnya
Jika Anda sering membuang begitu saja air yang sudah dimasak karena ketel sudah penuh, Anda harus mulai menakar seberapa banyak harus memasak air. Selain menghemat air, Anda juga bisa menghemat gas dengan cara ini.
9. Tampung air bekas mencuci sayur dan buah
Membersihkan sayur dan buah dengan air mengalir akan membuat air banyak terbuang. Oleh sebab itu, Anda bisa membiasakan diri untuk menampung air bekas cucian sayur dan buah. Anda juga bisa mengubah metode mencuci sayur dan buah dengan mencucinya di dalam wadah yang berisi air. Metode ini dapat membantu Anda untuk menghemat air lebih banyak.
10. Gunakan sabun secukupnya
Semakin banyak menggunakan sabun saat mencuci piring maupun pakaian akan menyebabkan busa yang dihasilkan juga semakin banyak. Busa yang semakin banyak akan membutuhkan air yang semakin banyak juga untuk membilasnya. Jadi, gunakan sabun secukupnya saja agar tidak perlu menggunakan banyak air.
Setelah mengetahui cara untuk menghemat air, Sahabat bisa memulai untuk mempraktikkannya. Sahabat dapat mempraktikkan cara-cara yang paling sederhana dulu seperti tidak membiarkan keran terbuka, mempersingkat mandi, dan menggunakan sabun secukupnya. Mungkin, Sahabat tidak akan merasakan manfaatnya secara instan. Namun, perlu diingat bahwa perubahan besar berawal dari langkah-langkah kecil. Yakinlah bahwa suatu saat apa yang Sahabat lakukan dapat bermanfaat.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa masih banyak orang yang tidak memiliki akses ke air bersih. Tak terkecuali saudara-saudara kita di pedalaman Indonesia. Tak jarang mereka harus berjalan sangat jauh hanya untuk mendapatkan air bersih. Klik di sini untuk bantu teman-teman di pedalaman lebih mudah mengakses air bersih bersama Insan Bumi Mandiri.
Baca juga : Standar Kebutuhan Air Bersih untuk Tiap Orang
Sumber artikel:
https://www.bbc.com/future/article/20201016-why-we-cant-survive-without-water
https://www.usgs.gov/special-topics/water-science-school/science/how-much-water-there-earth#overview
https://water.org/our-impact/water-crisis/health-crisis/
 
	
 English
English Afrikaans
                                Afrikaans Albanian
Albanian Amharic
Amharic Arabic
Arabic Armenian
Armenian Azerbaijani
Azerbaijani Basque
Basque Belarusian
Belarusian Bengali
Bengali Bosnian
Bosnian Bulgarian
Bulgarian Catalan
Catalan Cebuano
Cebuano Chichewa
Chichewa Chinese (Simplified)
Chinese (Simplified) Chinese (Traditional)
Chinese (Traditional) Corsican
Corsican Croatian
Croatian Czech
Czech Danish
Danish Dutch
Dutch Esperanto
Esperanto Estonian
Estonian Filipino
Filipino Finnish
Finnish French
French Frisian
Frisian Galician
Galician Georgian
Georgian German
German Greek
Greek Gujarati
Gujarati Haitian Creole
Haitian Creole Hausa
Hausa Hawaiian
Hawaiian Hebrew
Hebrew Hindi
Hindi Hmong
Hmong Hungarian
Hungarian Icelandic
Icelandic Igbo
Igbo Indonesian
Indonesian Irish
Irish Italian
Italian Japanese
Japanese Javanese
Javanese Kannada
Kannada Kazakh
Kazakh Khmer
Khmer Korean
Korean Kurdish (Kurmanji)
Kurdish (Kurmanji) Kyrgyz
Kyrgyz Lao
Lao Latin
Latin Latvian
Latvian Lithuanian
Lithuanian Luxembourgish
Luxembourgish Macedonian
Macedonian Malagasy
Malagasy Malay
Malay Malayalam
Malayalam Maltese
Maltese Maori
Maori Marathi
Marathi Mongolian
Mongolian Myanmar (Burmese)
Myanmar (Burmese) Nepali
Nepali Norwegian
Norwegian Pashto
Pashto Persian
Persian Polish
Polish Portuguese
Portuguese Punjabi
Punjabi Romanian
Romanian Russian
Russian Samoan
Samoan Scottish Gaelic
Scottish Gaelic Serbian
Serbian Sesotho
Sesotho Shona
Shona Sindhi
Sindhi Sinhala
Sinhala Slovak
Slovak Slovenian
Slovenian Somali
Somali Spanish
Spanish Sudanese
Sudanese Swahili
Swahili Swedish
Swedish Tajik
Tajik Tamil
Tamil Telugu
Telugu Thai
Thai Turkish
Turkish Ukrainian
Ukrainian Urdu
Urdu Uzbek
Uzbek Vietnamese
Vietnamese Welsh
Welsh Xhosa
Xhosa Yiddish
Yiddish Yoruba
Yoruba Zulu
Zulu