Sahabat, tahukah Anda jika hari raya idul adha kini semakin dekat. Seperti yang sahabat sudah ketahui, pada perayaan ini biasanya identik dengan penyembelihan hewan ternak. Sebagaimana anjuran berkurban dalam firman Allah SWT yaitu:
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurban lah.” (Q.S Al-Kautsar:2)
Dan juga hadits dari Rasulullah SAW yang berbunyi:
“Saya mendengar Rasulullah bersabda “Ada tiga perkara yang wajib bagiku dan sunat bagi kamu, shalat witir, menyembelih qurban, dan shalat dhuha,” (HR. Ahmad)
Namun, tahukah sahabat bahwa sekarang ini, penyakit mulut dan kuku, atau yang dikenal sebagai PMK, mulai menghantui hewan ternak?
Penyakit PMK Mulai Merebak di Indonesia
Beredar kabar bahwa penyakit ini mulai merebak di Indonesia. Hal ini menjadi fokus tersendiri bagi para pekurban, panitia yang terlibat dalam kegiatan kurban, dan orang-orang yang akan mendapatkan jatah daging kurban.
Jika pada artikel sebelumnya dibahas jenis-jenis penyakit yang sering menginfeksi hewan ternak, pada tulisan ini akan lebih dibahas khusus penyakit mulut dan kuku (PMK).
Seperti bagaimana penularannya, gejalanya, dan juga pencegahannya. Kemudian, akan dijabarkan juga bagaimana hubungan antara kurban online dan solusi untuk mencegah penularan PMK pada hewan kurban.
Mengenal Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
Penyakit yang disebut dengan foot and mouth disease (FMD) ini banyak disebabkan oleh virus yang tingkat penularannya tinggi. Infeksi virus ini mudah menular, dan penularannya terjadi diantara hewan yang berkuku genap atau berbelah.
Virus penyebab PMK ini berukuran kecil kira-kira ± 20 milimikron, tidak memiliki amplop, dan memiliki kapsid yang kuat. Keberadaan kapsid ini menyebabkan virus resisten atau tahan terhadap desinfektan. Sehingga, dibutuhkan desinfektan khusus untuk membunuh virus ini. Ada pula beberapa serotipe virus PMK yang teridentifikasi, diantaranya tipe Allemagne (A), German Strain (C), Oise (O), South African territories 1 yang terdiri atas SAT 1, SAT 2, SAT 3, dan Asia 1. Beberapa strain memiliki kerja imunologis yang berbeda satu sama lain.
Penularan antar hewan ini terjadi melalui beberapa cara seperti jalur pernafasan, pakan dan minuman, perkawinan, dan kontak antar hewan ternak. Bisa pula agen untuk lalu lintas hewan seperti kendaraan, peralatan, dan orang yang terlibat dalam lalu-lintas hewan ternak, dapat menyebabkan penularan virus PMK.
Tetapi, tidak perlu dikhawatirkan karena virus ini tidak akan menyerang manusia. Akan tetapi, penularan antar hewan ternak menjadi permasalahan yang besar. Penularan besar-besaran ini bisa saja menyebabkan kualitas hewan ternak menurun serta kerugian ekonomi yang tinggi.
Gejala penyakit PMK
Bagi hewan ternak yang terjangkit gejala penyakit PMK dapat didiagnosis melalui beberapa ciri seperti dibawah ini:
- Hewan ternak yang terinfeksi virus ini mengalami gejala depresi.
- Hewan ternak menjadi enggan bergerak. Jikalau pun melakukan pergerakan akan terlihat sedikit sempoyongan.
- Hewan ternak kehilangan nafsu makan. Kehilangan nafsu makan dapat menyebabkan turunnya produksi susu, berat badan, serta pertumbuhannya terhambat.
- Hewan ternak akan mengeluarkan cairan dari hidungnya, dan air liurnya akan diproduksi secara massive (berlebihan)
Bagaimana Pencegahan Penularan PMK
Dilansir dari artikel yang sama seperti gejala PMK, pencegahan penularan ini dapat dilakukan dengan beberapa cara. Obat dan pemberian vitamin merupakan solusi ketika hewan ternak terjangkit virus. Namun, pencegahan yang terbaik adalah tindak preventif. Pada dasarnya, penularan ini terjadi melalui lalu-lintas hewan ternak, seperti kendaraan yang mereka pakai ketika dikirim ke satu daerah kurban.
Sehingga, pembatasan zonasi berguna untuk mencegah penularan. Zonasi dibedakan menjadi beberapa zona sesuai kondisi ternak. Misalnya, zona tertular dapat diberlakukan lockdown sehingga hewan tersebut tidak akan melewati zona lainnya, dan virus tidak akan menular. Selain ini, tindak pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan memvaksin hewan ternak.
Panitia kurban juga diharapkan mengetahui asal muasal hewan kurban tersebut, dan memastikan bahwa hewan bebas dari penyakit beserta zonasi menular. Jika terdapat hewan ternak dari daerah wabah, baik sehat atau menunjukkan gejala, maka harus dipisahkan dan dilakukan pemeriksaan berkala oleh pihak yang mampu dan berkewajiban dahulu.
Bagaimana Kurban Online menjadi Solusi Cegah PMK Hewan Kurban
Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa salah satu penularan terjadi karena tingginya lalu lintas serta mobilitas dari hewan ternak.
Kurban secara online dapat mengurangi interaksi antara peternak dan pembeli. Selain itu, kurban online dapat melakukan penerapan zonasi sehingga hewan tidak perlu beredar terlalu jauh. peternak juga dapat membatasi luas penjualannya agar tidak mengirim ke luar kota. Hal ini sangat efektif untuk menurunkan tingkat laju lalu lintas hewan ternak, sehingga dapat menurunkan penularan virus.
Sahabat, itu tadi adalah penjelasan Kurban Online: Solusi Cegah PMK Hewan Kurban. Seperti yang sudah diuraikan, beribadah sambal memperhatikan keselamatan dan kesejahteraan orang di sekitar adalah hal yang mulia dan patut untuk diamalkan. Bagi sahabat yang ingin berkurban, online bisa bergabung bersama Insan Bumi Mandiri melalui link berikut: . Insha Allah, ibadah kurban sahabat akan dibalas oleh Allah SWT di kemudian hari.
Referensi:
https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2022/06/04/510/1102658/ada-wabah-pmk-transaksi-kurban-online-diperkirakan-meningkat
http://cybex.pertanian.go.id/artikel/101026/mengenali-penyakit-mulut-dan-kuku-pmk-pada-ternak-/
https://www.undip.ac.id/post/24488/penyakit-mulut-dan-kuku-pada-hewan-ternak-dalam-pandangan-pakar-fpp-undip.html
https://kumparan.com/berita-hari-ini/deretan-ayat-alquran-dan-hadits-tentang-qurban-idul-adha-1w3Pi5vUD8o/2