Kisah Pedalaman

4 Alasan Sulitnya Air di Daerah Pedalaman

Air adalah salah satu elemen yang paling penting bagi kehidupan makhluk hidup sehingga manusia, hewan dan tanaman sangat membutuhkan sekali air. Air juga dikatakan sebagai sumber kehidupan karena ketika tubuh seseorang kekurangan air dalam jumlah yang sangat besar, makan akan menyebabkan dehidrasi luar biasa. Akibatnya, seseorang menjadi lemas, pusing, sesak, bahkan hilang kesadaran atau pingsan.

Air dikatakan sebagai elemen terpenting kehidupan bukan berarti semua kategori air dapat digunakan terutama perihal konsumsi. Air yang dikonsumsi manusia harus memenuhi standar kebersihan dan kelayakan sehingga tidak timbul gejala-gejala penyakit yang berbahaya seperti tifus, diare, dan banyak penyakit lainnya. 

Sebagai elemen utama kehidupan manusia air bersih perlu didapatkan oleh semua orang, namun pada faktanya banyak sekali wilayah di Indonesia yang mengalami kesulitan pasokan air bersih. Sebagai contoh di Kampung Rawuk, Desa Taen Terong Satu, Kec. Riung, Kab. Ngada, NTT. Disana banyak masyarakat yang harus menempuh jarak sejauh kurang lebih 1,5 kilometer agar mendapatkan sumber air dan ternyata air ini adalah galian yang juga menjadi kubangan kerbau dan masih banyak daerah pedalaman lainnya.

Pedalaman Nusa Tenggara Timur sendiri masih menjadi daerah yang banyak mengalami kesulitan air bersih. namun sebenarnya apa sih penyebab sulitnya air di pedalaman?

Faktor Apa Saja Penyebab Krisis Air di Pedalaman ?

1. Kondisi Geografis

Kondisi geografis tentu saja mempengaruhi sumber air bersih. Sebagai contoh daerah yang dekat dengan laut akan mempengaruhi kualitas air yang tersedia pada sumbernya. Air akan menjadi lebih asin dan kadang di beberapa daerah juga airnya agak keruh sehingga tidak maksimal dalam penggunaannya terutama sebagai kebutuhan konsumsi.

Di sisi lain Indonesia memiliki 2 musim. Musim  yang pertama adalah musim hujan dan yang kedua adalah musim kemarau. Sebagian besar daerah di Indonesia,  musim hujan terjadi pada periode bulan September hingga Maret dan musim kemarau sebaliknya pada periode Maret atau Juni hingga September. Krisis air bersih banyak sekali terjadi di daerah-daerah di pedalaman pada masa kemarau. Oleh karena itu ada beberapa masyarakat yang membuat antisipasi dengan membuat wadah untuk menampung air hujan agar dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

2. Jumlah Sumber Mata Air Terbatas

Tidak semua daerah  memiliki sumber mata air yang banyak. Indonesia bagian timur banyak daerah-daerah pedalaman yang sangat sulit sekali menemukan sumber mata air bersih. Beberapa daerah di Indonesia Timur memiliki tanah yang begitu tandus dan termasuk kategori sulit menemukan sumber mata air bersih. Banyak sekali daerah-daerah yang mengalami keterbatasan mengakses air bersih seperti anak-anak di Desa Moramam, NTT. Yang selalu terlambat sekolah karena mengantri untuk mandi, banyak anak-anak kecil di Pulau Alor yang berjalan kaki demi pagi siang dan sore dengan kondisi geografis yang tidak seperti di kota dan banyak lainnya.

3. Over Populasi

Peningkatan angka penduduk diperhitungkan sebagai salah satu faktor krisisnya air bersih. Tentu saja dengan peningkatan angka populasi yang sangat besar tidak akan sebanding dengan sumber mata air yang terbatas ataupun menurun karena dengan anga populasi yang tinggi maka angka pembangunannya pun ikut tinggi sehingga perlu membebaskan lahan disana dan disini, membangun bangunan disana sini yang mempengaruhi daya resap tanah dan membuat sulit menemukan sumber air. Kemudian tak semua masyarakat mendapat kebutuhan air bersih karena kemampuan daya beli yang berbeda ataupun kemampuan fisik yang berbeda pula bila harus berjalan jauh dan memanggul beban berat seperti dirigen atau ember berisi air. Faktor over populasi lebih besar terjadi di daerah perkotaan dibandingkan dengan pedalaman yang sedikit saja, namun dapat dijadikan sebagai cerminan. Bukan berarti masyarakat tidak boleh untuk memiliki rencana kelahiran yang banyak namun setiap angka kelahiran kelak harus dibimbing agar dapat menumbuhkan kesadaran diri yang tinggi akan hal-hal yang baik atau tidak, seperti menumbuhkan kesadaran dalam penggunaan air secara hemat.

4. Penggunaan sumber air untuk pertanian

Pertanian juga terkategorikan yang menyebabkan krisis air bersih. Pada umumnya di suatu daerah seperti pedalaman atau desa yang mayoritas profesi masyarakat adalah petani dan beberapa sebagai nelayan. Penggunaan air dari sumber secara langsung adalah perilaku kurang menghemat bila di daerah tersebut sumber mata airnya terbatas. Sekitar 50-60 %  air yang terbuang begitu saja karena pengelolaan yang tak efisien dan juga bila ada sistem irigasi yang bocor. Limbah pertanian seperti pupuk dan pestisida dapat mengkontaminasi air yang bersih. Oleh karena itu beberapa petani berinisiatif menanam padi palawija agar dapat menghemat air.

Demikian informasi terkait penyebab sulitnya mendapatkan sumber air  bersih di pedalaman. Insan Bumi Mandiri juga memiliki beberapa program untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang mengalami krisis air.

Referensi:

https://www.halodoc.com/artikel/konsumsi-air-minum-yang-terkontaminasi-sebabkan-tifus
https://donasi.insanbumimandiri.org/campaign?search=air%20bersih
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hidrologi/penyebab-kelangkaan-air-bersih