Sejak diturunkan untuk pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril, kita suci Alquran bukan hanya sebagai kitab suci saja, melainkan juga petunjuk bagi umat muslim agar bisa selamat dalam menjalani kehidupan di dunia.
Di dalamnya terkandung sejarah, perintah, larangan, hingga berbagai kisah dari pendahulu kita yang bisa dijadikan sebagai pelajaran maupun teladan untuk kehidupan saat ini dan masa yang akan datang.
Selain sebagai pedoman hidup, kitab suci Alquran juga dapat memberikan begitu banyak manfaat bagi yang membacanya. Salah satu manfaat yang bisa dirasakan secara langsung adalah, menentramkan hati dan juga pikiran, sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Ar-Rad ayat 28:
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tentram.”
Karena secara tidak langsung saat kita membaca Alquran, kita juga mengingat Allah SWT. Apalagi jika dengan membaca terjemahan, memahami serta mengamalkan apa yang telah kita baca.
Keutamaan Membaca Ayat Kursi
Daftar Isi
Ayat Kursi dalam Alquran berada pada Surat Al-Baqarah Ayat 255:
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
Bacaan latin: “Allahu laa ilaaha illaa Huwal Hayyul Qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa nauum, la Huu maa fis samawaati wa maa fil ardh, mann dzalladzii yasyfa’u ‘inda Huu, illa bi idznih, ya’lamu maa bayna aidiihim wa maa kholfahum, wa laa yuhiituuna bisyayim min ‘ilmi Hii illaa bi maa syaa’, wa si’a kursiyyuus samaawaati walardh, wa laa yauudlu Huu hifdzuhumaa, wa Huwal ‘aliyyul ‘adziiim”
Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al Baqoroh: 255)
Cerita bermula pada saat Ayat Kursi diturunkan, bumi dibuat gempar karena terjadi gempa di seluruh dunia. Turunnya Ayat Kursi tersebut disertai gemuruh yang begitu dahsyat. Bahkan, mahkota para raja-raja terlepas dari kepalanya hingga membuat jatuh ke tanah.
Selain manusia yang dibuat gempar, setan juga kocar-kacir berlarian menghadap iblis yang juga ketakutan. Kemudian raja iblis akhirnya memerintahkan para setan untuk mencari sumber datangnya gempa bumi atau gemuruh.
Setelah sampai ke tempat sumber datangnya gempa bumi tersebut, ternyata berasal dari Ayat Kursi yang diberikan langsung oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW beserta dengan 70 ribu malaikat lainnya, lantas hal tersebut membuat gentar dan ketakutan para setan yang ada pada saat itu.
Dengan demikian turunnya Ayat Kursi ini akan membuat kaum muslimin mendapatkan manfaat berupa perlindungan yang kuat dari Allah SWT. Hal ini secara otomatis dapat menghalangi setan untuk menggoda manusia dan mengajak dalam jalan yang sesat.
Baca Juga: Wakaf Alquran sebagai Hadiah untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal
Mendapatkan Perlindungan dari Dua Malaikat
Selain mendapatkan perlindungan dari Allah SWT, bagi mereka yang senantiasa membaca Ayat Kursi maka Allah akan memerintahkan dua malaikat untuk menjaganya selama ia tidur hingga pagi.
Abduraahman bin ‘auf menerangkan bahwa Nabi Muhammad SAW apabila masuk ke dalam rumahnya, dibacakan ayat kursi di empat penjuru rumahnya dan berharap ayat kursi tersebut dapat menjadi penghalang dan dinding bagi syaitan.
Tidak hanya itu saja, membaca Ayat Kursi juga dapat memudahkan Sahabat memahami sesuatu hal. Ketika Sahabat rutin membaca Ayat Kursi, maka akan menjadi lebih meudahkan dalam memahami pengetahuan yang baru.
Waktu yang Tepat untuk Membaca Ayat Kursi
1. Setelah salat fardhu
Bacaan ayat kursi yang dibaca setelah melaksanakan salat wajib lima waktu dan termasuk bagian dari zikir yang dibaca satu kali dibarengi dengan bacaan dari Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
“Siapa yang membaca Ayat Kursi setiap selesai salat fardu maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian.” (HR Al-Nasai)
2. Setiap pagi dan petang
Cukup dibaca sebanyak satu kali, ayat kursi yang dibaca setiap pagi dan petang ini merupakan bagian dari zikir pagi yang dilakukan setelah salat Subuh sampai terbitnya matahari. Dan dzikir petang yang dilakukan setelah shalat Ashar hingga sebelum waktu shalat Maghrib.
Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi (oleh Allah dari berbagai gangguan) hingga pagi. Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi hingga petang.” (HR Al-Hakim)
3. Sebelum tidur
Sebelum beranjak tidur, sebaiknya membaca ayat kursi terlebih dahulu sebanyak sekali dan dibarengi dengan surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas yang dibaca masing-masing sebanyak tiga kali.
“Apabila engkau beranjak ke tempat tidurmu, bacalah ayat kursi, ‘Allaahu Laa Ilaaha Illaa Huwal Hayyul Qayyum’, sampai selesai. Karena sesungguhnya kamu akan berada di bawah perlindungan Allah dan setan tidak bisa mendekatimu sampai besok pagi.” (HR Al-Bukhari).
Demikian Sahabat penjelasan mengenai manfaat yang bisa kita dapatkan dari membaca maupun mengamalkan Ayat Kursi. Semoga kita senantiasa diberikan perlindungan oleh Allah SWT dimanapun dan juga kapanpun. Aamiin.