Baru-baru ini kita mendengar kabar yang cukup mengejutkan mengenai banjir bandang yang memporak porandakan beberapa titik di Nusa Tenggara Timur (NTT). Tentu, hal ini menyisakan luka yang begitu mendalam terutama bagi saudara-saudara kita yang ada di sana. Bahkan, hingga kini data korban meninggal dalam banjir bandang dan puting beliung ini terus bertambah. Tak hanya itu, banyak juga warga mengalami luka-luka serta kehilangan tempat tinggal. Berikut beberapa fakta mengenai banjir bandang yang ada di NTT. Data Rabu (7/4/2021) saja jumlah korban yang ada di NTT mencapai 138 jiwa.
Baca Juga: Kisah Guru Mengajar di Pedalaman Indonesia Timur
Banjir Bandang Terbesar di NTT
Memangnya seberapa besar sih banjir bandang yang terjadi di NTT ini? Jika melihat dari sejarah yang ada, banjir bandang yang dimulai menghantam Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur pada Minggu (4/4) pukul 01.00 WITA, merupakan yang terbesar dari sisi korban jiwa.
Dalam 1 dekade terakhir, setidaknya ada 2 bencana banjir cukup besar yang pernah melanda Nusa Tenggara Timur. Pertama terjadi di Kabupaten Timor Tengah Selatan pada tahun 2020. Sementara itu untuk banjir kedua terjadi pada 11 April 2011. Tak hanya korban meninggal setidaknya ada juga orang hilang dan sisanya luka-luka.
Penyebab Banjir Bandang di NTT
Seperti kita ketahui bahwa yang menyebabkan banjir bandang di NTT adalah angin siklon tropis seroja. Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah memperingatkan bahwa akan ada potensi gelombang tinggi karena Siklon Tropis Seroja yang berlaku dari tanggal 5-6 April.
Menurut BMKG, siklon tropis merupakan badai dengan kekuatan yang besar. Radius rata-rata kekuatan siklon tropis mencapai 150 hingga 200 km. Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat, lebih dari 26,5 derajat celcius. Angin kencang yang berputar di dekat pusatnya mempunyai kecepatan angin lebih dari 63 km/jam.
Daerah yang diterjang banjir, meliputi Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur (banjir bandang), Kabupaten Malaka Tengah, Kabupaten Lembata, Kabupaten Ngada, Kabupaten Alor, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Kabupaten Ende.
Baca Juga: Realitas Daerah 3T: Antara Kesenjangan Pendidikan dan Ekonomi di Papua
Dampak Banjir Bandang di NTT
Banjir bandang yang teramat parah yang melanda kawasan NTT terutama daerah Sumba masih menyisakan luka. Hingga kini ada begitu banyak jalan maupun fasilitas di sana yang rusak. Bahkan, hewan ternak milik warga pun ikut terseret arus dan mati bergelimpangan di jalanan.
Tak hanya itu, kerusakan yang parah pun membuat sulitnya akses. Tak terbayangkan betapa pedihnya apa yang dirasakan oleh saudara-saudara kita di sana.
Banjir bandang pun telah mengisolir mereka karena banyaknya akses jalan yang terputus. Jembatan runtuh terbawa arus, jalanan pun rusak diterpa air bah yang begitu derasnya. Tiang-tiang listrik juga menjadi korban hingga padam dan sinyal menjadi sulit untuk didapatkan. Tak cukup sampai disitu, bahan bakar yang tersedia pun habis hingga tak ada yang bisa menjemput bala bantuan selain menunggu bantuan yang mendatangi mereka. Bahkan baru-baru ini sudah diberitakan bendungan di sumba timur rusak akibat banjir bandang.
Di posko-posko pengungsian, warga terancam kedinginan, kelaparan, dan tak mendapatkan sanitasi karena air bersih juga sudah habis. Padahal posko pengungsian merupakan salah satu tempat yang sangat vital bagi pemulihan para korban pasca bencana.
Upaya yang Sejauh ini Sudah Dilakukan
Insan Bumi Mandiri yang menjadi tempat penyaluran donasi terpercaya akan terus berkomitmen menyalurkan kebaikan dari Sahabat hingga ke para korban banjir bandang. Diantara beberapa bantuan yang sudah disalurkan mulai dari bantuan air bersih bagi para korban, bahan makanan yang disalurkan ke posko pengungsian.
Selain itu, kami juga siap menampung jika ada dari Sahabat yang ingin memberikan bantuan secara langsung diluar program yang ada. Semoga bencana ini bisa segera mereda dan saudara kita yang ada di NTT bisa tersenyum kembali.