Kisah Pedalaman

4 Cara Tak Biasa Warga Pedalaman NTT Mendapatkan Air Bersih

Ketersediaan air bersih begitu sangat penting, hal tersebut dikarenakan air bersih merupakan kebutuhan dasar manusia. Pemanfaatannya pun beragam mulai dari untuk kebutuhan rumah tangga, fasilitas umum maupun kebutuhan industri agar dapat meningkatkan taraf hidup manusia baik secara ekonomi maupun sosial. Selain itu, kebutuhan air bersih ini terus meningkat seiring dengan kenaikan jumlah penduduk di Indonesia.

Adanya pertumbuhan penduduk ini membuat adanya perubahan yang tidak terduga dalam masyarakat baik dari segi pertumbuhan penduduk, ekonomi, maupun sosial, sehingga kebutuhan air bersih pun ikut meningkat.

Bagaimana Cara Masyarakat NTT Mendapatkan Air Bersih

Air bersih merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan. Di kota-kota besar, air bersih dapat dijumpai dengan mudah, bisa lewat sumur atau dari PDAM. Namun, beda halnya dengan di pedalaman NTT. Warga di sana harus menempuh berbagai rintangan untuk mendapatkan air bersih. Berikut bagaimana cara masyarakat NTT dalam mendapatkan air bersih.

1.  Menggali Lubang di Sungai yang Kering

menggali lubang yang mengalami kekeringan
(Warga harus menggali kubangan air di sungai untuk mendapatkan air bersih)


Pada musim kemarau, sungai-sungai di NTT banyak yang kering, apalagi sumur-sumur warga. Walaupun sungainya kering, warga di Kampung Noko, Kab. Timor Tengah Selatan (TTS), NTT bisa mendapatkan air bersih dengan cara menggali tanah di sana. Cukup menggali tanah dengan luas 60 x 60 cm dan dalamnya 20 cm, mereka sudah bisa mendapatkan air.

Biasanya warga Noko membuat dua kubangan air. Satu kubangan air digunakan untuk konsumsi dan yang lainnya untuk keperluan sehari-hari, seperti mandi dan mencuci. Dari sungai tersebut warga mengambil air dan menyimpannya dalam jerigen. Setelah mengambil air, tak perlu menunggu lama kubangan air tersebut pun terisi kembali.

2. Mengambil dari Sumber Mata Air

sumber amta air yang diperlukan oleh manusia
(Warga pedalaman NTT harus menaiki bukit untuk sampai di sumber mata air.)

Kekuatan kaki warga pedalaman NTT untuk berjalan sudah tidak dapat diragukan lagi. Untuk mengambil air bersih saja, mereka harus berjalan kaki berkilo-kilo meter. Ambil contoh saja di Doluwala, NTT. Mereka harus berjalan sejauh 5 km melewati bukit untuk sampai di sumber mata air.

Di sumber air tersebut, warga melakukan aktivitas bersih-bersih, seperti mandi dan mencuci pakaian. Mandi di sumber air rasanya seperti sia-sia, karena akan berkeringat dan gerah lagi setibanya di pemukiman. Selain itu, sumber air pasti dipenuhi warga karena semuanya mengambil air untuk kebutuhan sehari-hari di sumber yang sama

3. Menampung Air Hujan

air hujan yang ditampung sebagai kebutuhan
(Warga menampung air hujan untuk persediaan air bersih pada musim kemarau)


Pada musim hujan, warga di pedalaman NTT menampung air hujan dalam tangki penampungan. Untuk di daerah Pulau Pura, warga mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat berupa tangki penampungan dengan kapasitas 3.000 liter. Setiap rumah akan mendapatkan satu buah tangki.
Saat musim kemarau tiba, air dalam tangki tersebut pun digunakan. Rata-rata air di tangki akan habis dalam waktu 2 bulan. Sementara untuk memenuhi kebutuhan air bersih selama musim kemarau, warga harus berjalan kaki sejauh 3-5 km menuju sumber air terdekat.

4.  Membeli Air di “Pasar Air”

membeli air di pasar untuk konsumsi sehari-sehari
(Pembagian air bersih gratis untuk warga pedalaman NTT)


Alternatif terakhir yang akan dilakukan warga pedalaman NTT untuk mendapatkan air bersih yakni dengan cara membeli. Contohnya di pedalaman Kangge dan Mangge NTT, mereka membeli dari “pasar air” yang berupa perahu motor. Pasar air ini akan berkeliling menuju pulau-pulau yang tidak memiliki sumber air sama sekali. Uang yang harus dikeluarkan warga untuk membeli 20-30 liter air sebanyak Rp150.000 – Rp250.000. Harga tersebut tergantung jauhnya pulau yang didatangi pasar air. Warga akan berkumpul di dermaga dengan jerigen masing-masing.

Susah sekali kan warga pedalaman NTT untuk mendapatkan air? Sayangnya, air yang mereka peroleh bahkan masih jauh dari kata layak karena banyak mengandung zat kapur.

Yuk gunakan air secukupnya dan bantu mereka agar bisa mendapatkan air bersih dengan mudah!    

donasi pedalaman bantu mereka yang membutuhkan