Selain pesona keindahan alamnya yang sudah dikenal hingga mancanegara, kawasan Nusa Tenggara Timur juga memiliiki warisan budaya yang tak kalah mengagumkan. Salah satu wujud warisan budaya yang bisa Sahabat kunjungi saat berada di NTT adalah Musalaki, rumah adat NTT yang memiliki bentuk tak biasa.
Lantas seperti apa keunikan dari rumah adat NTT Musalaki yang menjadi lambang dari provinsi Nusa Tenggara Timur ini? Yuk cari tahu hal menari seputar rumah adat NTT yang dikenal dengan nama Musalaki ini!
Keunikan Rumah Adat NTT Musalaki
1.Pengertian dan Fungsi Rumah Adat Musalaki
Rumah adat NTT ini memang memiliki nama yang cukup unik, Musalaki. Apabila menilik dari asal katanya, Musalaki terdiri dari kata ‘Mosa’ dan ‘Laki”. Dalam bahasa Ende Lio, mosa memiliki arti ketua atau kepala, sementara laki memiliki arti kata adat atau suku. Maka rumah adat Musalaki bisa diartikan sebagai rumah bagi ketua adat.
Bagi Suku Ende Lio yang merupakan salah satu suku asli NTT, rumah adat Musalaki ini memang difungsikan sebagai tempat tinggal ketua adat atau kepala suku mereka. Namun selain menjadi tempat tinggal kepala suku, rumah adat NTT ini juga biasa difungsikan sebagai tempat untuk melaksanakan upacara adat, musyawarah adat, serta ritual-ritual tertentu yang berkaitan dengan adat dari Suku Ende Lio.
Hingga saat ini, bentuk dari Musalaki juga masih terus digunakan sebagai salah satu acuan desain utama untuk bangunan-bangunan pemerintahan, mulai dari kantor kelurahan, kecamatan, hingga kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
2.Bentuk Bangunan Rumah Musalaki
Apabila dicermati, rumah adat NTT ini memiliki bentuk rumah persegi empat dengan atap yang menjulang tinggi. Atap menjulang ini memiliki filosofi simbol kesatuan dengan sang pencipta. Bangunan ini ditopang dengan tiang yang rendah, sekitar 40-80 sentimeter dari tanah.
Untuk bisa masuk ke bagian dalam rumah ini, Sahabat perlu menaiki tangga yang hanya terdapat di bagian pintu masuk saja. Setelah masuk, Sahabat akan sampai di ruang penerima tamu yang disebut balai. Sementara di halaman rumah biasanya terdapat makam-makam para leluhur.
Baca juga : 7 Pakaian Adat NTT yang Memiliki Keunikan dan Khas Masing-Masing
3.Struktur Bagian Bawah Rumah Adat Musalaki
Keunikan lainnya dari rumah adat NTT ini adalah gaya arsitektur dan struktur bangunannya. Keunikan yang paling tampak dari bangunan ini adalah bagian fondasinya yang tidak tertanam ke dalam tanah seperti bangunan pada umumnya.
Fondasi untuk rumah adat NTT ini menggunakan material batu yang berbentuk lonjong dan disusun dengan posisi vertikal. Batu lonjong ini akan diletakkan di atas batuan besar lain di permukaan yang sudah datar. Kolom batuan ini disebut Leke Lewu, yang artinya tiang kolom. Konon menurut warga Suku Ende Lio, permukaan datar ini tidak dibuat oleh manusia melainkan terbentuk secara alami.
Struktur bagian bawah ini dinamakan “struktur kuwu lewa rumah musalaki”. Bagian bawahnya menggunakan konsep rumah panggung, akan tetapi ketinggian tiangnya tidak terlalu tinggi dengan tujuan agar lantai dari rumah panggung tidak terlalu lembap. Dengan model seperti ini, sirkulasi di bagian bawah rumah pun bisa berjalan dengan baik.
Bagian fondasi yang terbuat dari material batu juga membuat rumah adat NTT ini memiliki ketahanan yang kokoh semisal terkena guncangan seperti gempa bumi. Bahkan bangunan rumah adat NTT ini disebut-sebut tidak akan mengalami retakan apabila diguncang gempa.
Pada struktur bagian lantai, rumah adat NTT ini memiliki dua bagian, yaitu teras gantung dan lantai bagian dalam rumah. Masing-masing bagian lantai ini juga memiliki ketinggian yang berbeda dan terbuat dari papan kayu yang dipasang sejajar dengan posisi satu arah. Penggunaan papan kayu untuk lantai rumah adat NTT ini juga berfungsi untuk membuat sirkulasi udara dari bagian bawah ke bagian atas rumah tetap stabil.
4.Struktur Bagian Atas Rumah Adat Musalaki
Sama seperti struktur bagian bawahnya, struktur bagian atas rumah adat NTT ini juga terdiri dari dua bagian, yaitu lantai dan atap. Suku Ende Lio menyebut struktur lantai atas sebagai wisu. Bagian wisu ini ditopang oleh balok kayu atas dan balok kayu bawah.
Bagian atap rumah adat NTT ini terbuat dari ijuk yang diikat menggunakan alang-alang. Ijuk tersebut disusun dengan pola bersilang dari bawah ke atas. Sementara bagian puncak dari Musalaki disebut Ate Ubu dan menyerupai perahu. Bentuk perahu ini melambangkan keseharian nenek moyang dari Suku Ende Lio yang terbiasa menggunakan perahu untuk melakukan pekerjaan sehari-hari sebagai nelayan.
Itulah keunikan dari Musalaki, rumah adat NTT yang juga menjadi lambang dari Provinsi Nusa Tenggara Timur. Apabila Sahabat berkunjung ke NTT, jangan lupa untuk mengunjungi rumah adat NTT yang unik ini ya!
Baca juga : 8 Alat Musik Khas Nusa Tenggara Timur
Selain keunikan budayanya, masih ada banyak hal lainnya yang bisa Sahabat temukan di pedalaman Indonesia Timur. Klik di sini untuk mengenal lebih jauh pedalaman Indonesia.
Sumber artikel :
https://indonesiatraveler.id/rumah-musalaki-salah-satu-rumah-adat-di-ntt/
https://pariwisataindonesia.id/budaya-dan-sejarah/pariwisata-indonesia-rumah-musalaki-tertarik-untuk-mengenal-rumah-adat-dari-provinsi-ntt/