Setiap tahunnya tanggal 8 maret diperingati sebagai hari perempuan sedunia. Hari perempuan sedunia ini diperingati untuk memberikan dukungan terhadap perempuan di seluruh penjuru dunia. Tema Hari Perempuan Sedunia pada tahun ini adalah “Women in Leadership: Achieving an equal future ini a COVID-19”.
Sejalan dengan tema tersebut, beberapa misi telah dilakukan untuk mendukung tujuan tersebut. Seperti, merayakan kontribusi perempuan dalam bidang teknologi dan inovasi, menghargai kesetaraan wanita dalam olahraga, mendidik wanita agar bisa memberikan keputusan dalam kesehatan, serta membangun tempat kerja yang inklusif sehingga para perempuan bisa berkembang.
Sejarah Singkat Hari Perempuan Sedunia
Daftar Isi
Awalnya pada 8 Maret 1857 sedikitnya para pekerja yang berjumlah sekitar 15 ribu perempuan melakukan kampanye dengan cara menyusuri jalanan di kota new york untuk menuntut jam kerja yang lebih manusiawi, bayaran yang pantas, serta suara hak politik. Kejadian tersebut dilatar belakang oleh karena banyaknya tekanan dan pelanggaran hak-hak perempuan dari para pelaku industri yang membuat sejumlah perempuan tergerak untuk melakukan kampanye perubahan tersebut. Tetapi, demonstrasi tersebut dibubarkan secara paksa oleh pihak kepolisian. Kemudian pada tanggal 8 maret 1907 diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional.
Memaknai Perjuangan Perempuan dari 3 Kisah di Pedalaman
Wanita di seluruh dunia pantas mendapatkan masa depan yang lebih baik serta bebas dari stigma, stereotype, serta kekerasan. Mereka juga berhak mendapat masa depan yang damai dengan hak dan kesempatan yang sama untuk setiap orang.
Perjuangan perempuan dalam kehidupan ini memang sangat besar. Salah satunya yang paling dekat dengan kita adalah perjuangan seorang ibu. Ada begitu banyak cerita tentang perempuan-perempuan hebat yang ada di Indonesia diantaranya:
Mbah Darmi (Pejuang Penyakit Kulit Menahun)
Nenek tua berumur 73 tahun ini bernama Mbah Darmi. Di masa tuanya, ia harus hidup berjuang untuk melawan penyakit kulit yang ia alami. Penyakit kulit yang dialaminya bermula sejak 20 tahun yang lalu. Saat itu, sebuah bisul kecil muncul di kaki dan telinganya. Tak ada yang menyangka ternyata bekas luka tersebut hingga kini menjadi penyakit serius yang menjalar ke sekujur tubuhnya.
Kondisi perekonomian Mbah Darmi yang serba terbatas membuatnya tak mampu untuk berobat ke dokter. Sehingga, ia hanya sempat mendapatkan pengobatan secara tradisional. Sang anak yang hanya buruh serabutan tak sanggup untuk membiayai pengobatan Mbah Darmi karena sehari-hari penghasilannya tidak seberapa.
Benjolan yang terdapat di kulitnya membuat Mbah Darmi kesulitan beraktivitas. Selain sering merasa gatal, Mbah Darmi pun kini sulit untuk menggerakkan bagian-bagian tubuhnya. Kondisi tersebut membuat ia hanya bisa terduduk lemah di ranjangnya.
Ketika ditanya apa impian Mbah Darmi di masa tua, maka ia hanya menjawab:
“ Impian Saya cuma satu. Ingin sembuh dan bisa kembali sehat supaya nggak ngerepotin anak sama keluarga”
-Kata Mbah Darmi
Klik di sini untuk membaca kisah Mbah Darmi
Ica ( Pejuang Sakit Kaki Pasca Ditabrak Truk Pasir)
Tahun 2018 menjadi tahun yang kelabu bagi ica. Sore itu, seperti biasanya, Ica pergi mengaji bersama dengan teman-temannya. Mereka semua berjalan beriringan di pinggir jalan. Dari arah yang bersamaan sebuah truk pasir melaju dengan sangat cepat tanpa diketahui Ica dan teman-temannya. Sekejap, Ica yang berada di paling pinggir jalan pun dalam langsung terkapar di tanah dan berlumuran darah
Karena penanganan yang kurang kurang tepat oleh rumah sakit setempat membuat terkena infeksi. Setelah berjuang selama bertahun-tahun untuk melawan penyakitnya kini air mata gadis berusia 13 tahun tersebut seolah mengering. Ia pun memberanikan diri untuk membersihkan lukanya seorang diri sendiri agar tidak berbau. Ia juga tidak ingin terus-terusan merepotkan sang ibu.
Hingga saat ini ica masih berjuang supaya ia bisa sembuh dari sakitnya. Dan masih menanti sebuah keajaiban, jika suatu saat ia bisa dioperasi lagi sampai sehat kembali.
Klik di sini untuk membaca kisah Ica
Bayi Arsyila (Terlahir Tanpa Anus)
Di awal Januari 2021 lalu, Bayi Arsyila lahir di rumahnya di daerah Sragen. Walau putri kedua pasangan Pak Arzani dan Bu Suwardi itu harus terlahir dengan kondisi yang berbeda, tapi kelahirannya disambut dengan bahagia oleh kedua orang tua.
Karena kendala dana, ibunda tak pernah memeriksakan kehamilannya. Betapa sedihnya sang Ibu saat Arsyila lahir dengan Atresia Ani, atau kelainan bayi lahir tanpa anus. Kondisi yang sedemikian rupa membuat Arsyila tak bisa membuang air secara normal. Ia pun harus selalu bergantung pada alat-alat rumah sakit seperti dan menjalani perawatan hingga bisa menjalani operasi.
Kondisi itu membuat Arsyila tidak bisa membuang air secara normal. Ia pun harus selalu bergantung pada alat-alat di rumah sakit dan menjalani perawatan hingga bisa menjalani operasi. Sayangnya operasi tersebut belum bisa dilakukan karena kedua orang tuanya tak memiliki biaya.
Ayah Arsyila yang hanya sebagai buruh harian lepas tak cukup untuk memenuhi biaya operasi yang mencapai ratusan juta rupiah itu. Padahal operasi tersebut harus segera dilaksanakan agar tak memperburuk kondisi tumbuh kembang Arsyila.
Klik di sini untuk membaca kisah Arsyila
Keistimewaan Kaum Perempuan dalam Al-Qur’an dan Hadits
Sahabat, tentunya wanita memiliki kedudukan yang sangat agung dalam Islam. Hal ini telah terbukti dalam banyaknya hadits bahkan ayat di dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang keistimewaan seorang wanita.
Dalam Islam, diterangkan kalau surga berada di bawah telapak kaki ibu. Hal ini juga menjelaskan bahwa betapa pentingnya berbakti dan menghormati seorang ibu.
Dari Musa bin Muhammad bin ‘Atha’, Abu Al-Malih, Maimunah, dari Ibnu ‘Abbas r.a., ia berkata Rasulullah SAW bersabda:
“Surga itu dibawah telapak kaki-kaki para ibu, siapa yang mereka kehendaki, maka mereka akan memasukkan dan siapa yang mereka kehendaki, maka mereka akan mengeluarkannya.”
Selamat Hari Perempuan Sedunia. Semoga kita bisa bersyukur menjadi seorang wanita karena memiliki kedudukan yang istimewa.