Membantu dan menolong sesama yang berada dalam kesulitan menjadi amalan yang begtiu mulia dan amat dianjurkan. Sebagai umat muslim, Allah SWT pun telah memerintahkan kita untuk membantu para kaum dhuafa yang membutuhkan bantuan kita.
Kaum dhuafa adalah golongan orang-orang yang hidupnya berada dalam keadaan miskin, tertindas, tidak berdaya, serta mengalami penderitaan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kaum dhuafa atau kaum duafa adalah orang-orang lemah (ekonomi dan sebagainya). Sementara secara istilah, kaum dhuafa dapat digunakan untuk merujuk kepada golongan orang-orang yang hidupnya berada dalam keadaan miskin, tertindas, tidak berdaya serta mengalami penderitaan.
Perintah untuk menyantuni kaum dhuafa bahkan tertulis dalam sejumlah ayat Al-Quran, diantaranya dalam surat Al Isra ayat 26-27 dan juga surat Al Baqarah ayat 177.
Apa Saja Keutamaan Menyantuni Kaum Dhuafa?
Daftar Isi
Selain berbagi kebahagiaan dan membantu mereka yang tengah mengalami kesulitan, ada banyak keutamaan menyantuni kaum dhuafa sehingga amalan ini begitu dianjurkan
1. Meraih Ridha Allah SWT
Keutamaan menyantuni kaum dhuafa yang pertama adalah untuk meraih ridha Allah SWT. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadist berikut :
Dari Abu Darda’ ia berkata: Rasulullah saw bersabda: “Carilah keridhaanku dengan berbuat baik kepada orang-orang lemah, karena kalian diberi rezeki dan ditolong disebabkan orang-orang lemah di antara kalian.” (HR. Abu Dawud).
2. Memperoleh Kemudahan Rezeki dan Pertolongan Allah SWT
Menyantuni kaum dhuafa juga bisa menjadi jalan bagi kita untuk memperoleh kemudahan rezeki dan pertolongan Allah SWT.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang berbunyi: “Kalian hanyalah mendapat pertolongan dan rezeki dengan sebab adanya orang-orang lemah dari kalangan kalian” (HR. Bukhari no. 2896)
3. Diselamatkan dari kesulitan di Hari Kiamat
Salah satu janji Allah SWT untuk orang-orang yang menyantuni kaum dhuafa adalah akan diselamatkan dari kesulitan di hari kiamat kelak. Hal ini tertera dalam Al-Quran surat Al Insan ayat 8-11 yang artinya sebagai berikut :
“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan……. Sesungguhnya kami takut akan siksa Tuhan kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan, Maka Allah memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati”
4. Tinggal Bersama Rasulullah SAW di Surga
Salah satu golongan yang termasuk dalam kaum dhuafa adalah anak yatim. Pahala dari menyantuni anak-anak yatim ini juga amatlah besar.
Bahkan Rasulullah SAW bersabda bahwa beliau dan orang-orang yang menyayangi anak yatim di surga kelak amatlah dekat, ibaratkan jarak antara jari telunjuk dengan jari kelingking.
Hal ini berdasarkan sebuah hadits yang artinya : “Aku dan yang mengurus anak yatim di surga seperti ini, beliau memberikan isyarat dengan kedua jarinya yaitu jari telunjuk dan jari kelingking” (HR. At Tirmidzi)
5. Melembutkan Hati yang Keras
Selain dijanjikan akan berdekatan dengan Rasulullah SAW di surga kelak, menyantuni anak yatim yang termasuk dalam golongan kaum dhuafa ini juga bermanfaat untuk kondisi kesehatan jiwa.
Dalam sebuah hadits, disebutkan jika menyantuni anak yatim dan membantu orang-orang miskin mampu melembutkan hati yang keras.
“Sesungguhnya seseorang datang mengadu kepada Rasulullah atas keras hati yang dialaminya, beliau bersabda: Usaplah kepala anak yatim dan beri makanlah orang-orang miskin”. (HR. Ahmad)
6. Menambah Keberkahan dan Melipat Gandakan Rezeki
Berbagi pada orang-orang yang membutuhkan tak akan membuat seseorang kehabisan harta yang dimiliki. Sebaliknya, harta yang dibagikan pada fakir miskin dan kaum dhuafa justru akan bertambah keberkahannya dan dilipat gandakan.
Hal tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang artinya : Dari Annas R.a : “Nabi Muhammad SAW bersabda : “Pintu rizqi akan terbuka sampai ‘Arsy. Allah menurunkan kepada Hamban-Nya bagian rizqi mereka sesuai dengan banyaknya shodaqoh mereka. Barangsiapa yang sedikit mengeluarkan shodaqoh, maka Allah akan memberinya sedikit rizqi, dan barang siapa yang banyak mengeluarkan shodaqoh, maka Allah akan memberinya rizqi yang banyak” (H.R. Dailami)
7. Menyucikan Jiwa
Sifat kikir dan terlalu mencintai harta duniawi merupakan salah satu sifat tercela yang mampu mengotori jiwa seorang Muslim. Oleh karena itu, kita diperintahkan untuk mengeluarkan sebagian harta kita dan memberikannya untuk kaum dhuafa yang membutuhkan untuk senantiasa mensucikan jiwa.
Allah SWT juga telah memberikan peringatan mengenai hal ini dalam Al-Quran surat Al-Humazah ayat ke 1-2 yang artinya : “Celakalah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya”
Berbagi Kebaikan dengan Kaum Dhuafa di Pedalaman
Begitu besarnya pahala dan kemuliaan yang diberikan oleh Allah SWT kepada umatnya yang senantiasa membantu dan menyantuni kaum dhuafa yang membutuhkan. Dengan banyaknya keutamaan tersebut, berbagi kebaikan untuk kaum dhuafa adalah kesempatan besar bagi kita untuk meraih pahala dan kemuliaan dari Allah SWT.
Sahabat bisa mulai berbagi dengan kaum dhuafa yang ada di sekitar Sekecil apapun yang Sahabat berikan tentu amat berarti bagi mereka yang membutuhkannya.
Selain berbagi dengan dhuafa di sekitar, Sahabat juga bisa berbagi kebaikan untuk kaum dhuafa melalui Insan Bumi Mandiri yang akan disalurkan untuk saudara-saudara dhuafa yang tinggal di pedalaman. Klik di sini untuk kirimkan kebaikanmu untuk dhuafa di pedalaman.
Referensi
http://multiinsanmandiri.org/keutamaan-menyantuni-kaum-dhuafa/
https://blog.aksiamal.com/keistimewaan-kaum-dhuafa-sebagai-penolong-umat-di-akhirat/
https://nur-afiat.com/?pg=artikel&detail=NA==-keutamaan.menyantuni.anak-anak.yatim.dan.fakir.miskin#:~:text=Menyantuni%20anak%2Danak%20yatim%20dan%20mengasihi%20fakir%20miskin%20akan%20mempermudah,orang%20yang%20kekurangan%20menjadi%20tercukupi
https://nur-afiat.com/?pg=artikel&detail=NA==-keutamaan.menyantuni.anak-anak.yatim.dan.fakir.miskin#:~:text=Menyantuni%20anak%2Danak%20yatim%20dan%20mengasihi%20fakir%20miskin%20akan%20mempermudah,orang%20yang%20kekurangan%20menjadi%20tercukupi