Ekonomi

Cara Bagi Paket Bantuan Sembako tanpa Berkerumun

Beberapa hari yang lalu, WHO menyatakan covid-19 kemungkinan tidak akan pernah hilang dan terus ada dalam waktu yang lama. Hal itu disampaikan oleh Direktur Kedaruratan WHO, Michael Ryan dalam jumpa pers virtual di Jenewa, Swiss. Sampai bulan ini, kasus positif corona di dunia telah mencapai 4,3 juta kasus dengan tingkat kematian sebanyak 296.252 orang.

Berita tersebut sekaligus juga menambah panjang deretan kabar-kabar buruk yang kita terima selama tiga bulan belakangan ini. Setiap hari, kita hampir selalu mendengar, membaca, maupun menonton informasi yang tidak mengenakan tentang kasus covid-19, sehingga membuat kita merasa tidak nyaman.

Salah satu yang begitu mengusik kita adalah pembagian paket bantuan sembako yang telah dilaksanakan di beberapa daerah. Pembagian paket sembako tersebut diberikan secara langsung kepada masyarakat di tempat-tempat umum, seperti lapangan atau halaman gedung. 

Niat Baik Saja Tidak Cukup

Namun, niat baik seperti ini terkadang dilakukan dengan cara yang kurang tepat. Akhirnya, banyak protokol kesehatan yang terabaikan atau justru melanggar aturan pemerintah terkait dengan physical distancing dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Tak hanya itu, membludaknya masyarakat yang merasa butuh dengan paket bantuan sembako ini membuat proses kegiatannya berujung ricuh karena masyarakat berebutan ketika pembagian dilakukan. Misalnya saja kasus kericuhan pembagian paket bantuan sembako yang terjadi di Medan, Kaltim, Bogor, dan lain-lain. 

Jika program pembagian paket bantuan sembako ini tidak direncanakan dengan sistem yang baik, maka akan banyak masyarakat kita yang akan terdzolimi karena haknya diambil oleh pihak lain. Beberapa permasalahan lain pun muncul saat program ini berlangsung, misalnya pembagian yang tidak merata dan tidak tepat sasaran. Di mana yang seharusnya menerima paket bantuan sembako ini adalah masyarakat dengan ekonomi menengah bawah, tapi ternyata masih ada saja masyarakat mampu ikut serta menjadi penerima manfaat program ini.

Polemik lainnya adalah pembagian paket bantuan sembako yang tidak merata. Terlalu masifnya masyarakat datang hingga berkerumun, membuat panitia jadi sulit mendata siapa saja yang sudah menerima paket bantuan sembako, dan siapa yang belum. Momentum ini kerap dimanfaatkan oleh pihak yang tak bertanggung jawab dengan mengambil paket bantuan lebih banyak daripada yang sudah ditentukan. Alhasil, pembagian pun menjadi tidak merata.

Lantas, bagaimana cara kita menjalankan program pembagian paket sembako agar tetap adil dan sesuai dengan peraturan protokol kesehatan yang berlaku?

IBM Mart, Solusi Pembagian Sembako di Tengah Corona

ibm mart menjadi solusi di tengah pandemi

Insan Bumi Mandiri memiliki cara yang berbeda dalam membagikan paket bantuan sembako kepada masyarakat yang terdampak covid-19, yaitu dengan membuat IBM Mart. Bentuknya seperti sebuah minimarket berisi bahan-bahan kebutuhan rumah tangga yang bisa didapatkan secara gratis. Nantinya masyarakat datang sendiri untuk mengambil sembako yang telah disediakan. Supaya menghindari berkerumun, ada sistem yang dilakukan sebelum pembagian paket bantuan sembako, yaitu dengan cara kupon.

Baca Selengkapnya: Toko Kaget IBM untuk Membantu Sesama

Aman dari Virus Covid-19

aman dari virus corona

Program pembagian sembako menggunakan sistem IBM Mart ini terbukti aman dari virus. Masyarakat tidak perlu berdesak-desakan dan bersinggungan dengan yang lain demi mendapatkan sembako. Pembagian dilakukan secara tertib dan teratur, masyarakat yang sudah mendapatkan kupon akan datang sesuai dengan jadwal yang sudah tertera. Sistem protokol kesehatan seperti penggunaan masker dan jarak antre pun dilakuakn oleh para penerima paket bantuan sembako ini. Dengan begitu, penumpukan masyarakat yang hadir pun bisa diatasi karena jadwal dibuat per jam dan dibatasi jumlahnya dalam satu hari.

Tepat Sasaran

tepat sasaran

Sebelum dibagikan, terlebih dahulu tim Insan Bumi Mandiri melakukan survei untuk mencari tahu siapa saja masyarakat yang membutuhkan bantuan, khususnya bagi para pejuang keluarga yang kehilangan pekerjaannya karena virus Covid-19. Setelah didata, masing-masing keluarga akan diberikan kupon pengambilan paket bantuan sembako beserta waktu kedatangannya . Dengan begitu, pembagian bantuan pun bisa lebih merata dan tepat sasaran. Tak ada lagi oknum-oknum licik yang memanfaatkan momentum kebaikan Anda.

Baca juga: 1000 Sembako untuk Pejuang Keluarga

Nah, bagaimana Sahabat? Mudah kan ide IBM Mart ini? Semoga Sahabat bisa terinspirasi atau membuat hal yang sama di daerah Anda. Apapun itu, mari jadikan Ramadhan dan pandemi ini sebagai momen untuk berbagi kepada sesama.

Mari, bantu para pejuang keluarga lainnya yang membutuhkan bantuan. Klik di sini ya untuk bantu mereka. 

donasi pedalaman bantu mereka yang membutuhkan