Kesehatan

Kenali Gejala Leukemia serta Penyebab, Cara Pencegahan, hingga Pengobatannya

leukemia

Leukemia adalah kanker pada sel pembentuk darah awal. Paling sering, leukemia adalah kanker sel darah putih, tetapi beberapa jenis leukemia dimulai pada jenis sel darah lainnya. Leukemia sebenarnya sebuah istilah umum untuk merujuk kanker darah. Ada beberapa jenis leukemia yang perbedaannya tergantung pada jenis sel darah yang menjadi kanker dan apakah tumbuh dengan cepat atau lambat. Berikut ini beberapa jenis leukemia yang paling sering terjadi.

1.Jenis-Jenis Leukemia

Leukemia limfoblastik akut

Acute lymphoblastic leukemia (ALL) atau leukemia limfoblastik akut adalah kanker darah yang terjadi ketika limfoblas (sel darah putih yang belum matang) memperbanyak diri dengan cepat dan agresif. Leukemia jenis ini lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa.

Leukemia limfositik kronis

Chronic lymphocytic leukemia (CLL) atau leukemia limfositik kronis adalah jenis kanker darah yang terjadi akibat kelainan pada sumsum tulang. Istilah ‘kronis’ pada leukemia jenis ini menandakan bahwa penyakit ini berkembang secara perlahan dalam jangka panjang.

Leukemia mieloblastik akut

Acute myeloblastic leukemia (AML) atau leukemia mieloblastik akut adalah jenis kanker darah yang mengakibatkan sumsum tulang tidak dapat menghasilkan sel darah putih jenis mieloid yang matang. Jenis kanker darah ini paling sering terjadi pada orang yang berusia di atas 65 tahun.

Leukemia mielositik kronis

Chronic myelocytic leukemia (CML) atau leukemia mielositik kronis terjadi ketika sumsum tulang tidak mampu memproduksi sel mieloid yang matang.

Leukemia paling sering terjadi pada orang dewasa berusia lebih dari 55 tahun, tetapi juga merupakan kanker yang paling umum terjadi pada anak berusia di bawah 15 tahun. Maka tidak heran jika di Sumatra Utara pada tahun 2021, leukemia menjadi jenis kanker yang paling banyak diderita pada anak-anak. Data dari RSUP Haji Adam Malik Medan menunjukkan 1.756 pasien sedang menjalani rawat jalan kerana leukemia. Sementara itu, data RS Murni Teguh Memorial Hospital Medan menunjukkan, sepanjang 2022, ada 578 kasus kanker pada anak. Dari 578 kasus tersebut, kanker yang paling banyak dialami adalah leukemia.

Melihat data tersebut, sudah sepatutnya kita waspada terhadap leukemia. Agar dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap leukemia, Sahabat perlu tahu penyebab serta gejalanya berikut ini.

2.Penyebab dan Gejala Leukemia

Penyebab leukemia

Leukemia terjadi ketika sumsum tulang memproduksi sel darah abnormal, biasanya sel darah putih, yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sel-sel abnormal ini bertahan lebih lama, kemudian menumpuk dalam jumlah banyak, dan akhirnya memasuki aliran darah. Sel-sel normal kemudian terdesak oleh sel-sel abnormal, sehingga tidak dapat bekerja dengan baik. Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan hal tersebut. Namun, para ilmuwan sepakat bahwa faktor-faktor berikut ini dapat meningkatkan risiko seseorang terkena leukemia.

  1. Genetika. Orang-orang dengan down syndrome dan kondisi genetik tertentu lainnya lebih sering terkena leukemia.
  2. Paparan radiasi. Paparan radiasi dosis tinggi (seperti pengobatan radiasi untuk jenis kanker lain) telah dikaitkan dengan perkembangan semua jenis leukemia kecuali Chronic lymphocytic leukemia (CLL).
  3. Obat-obatan. Orang-orang yang diobati menggunakan jenis obat anti kanker tertentu berisiko lebih besar untuk terkena leukemia.
  4. Paparan terhadap zat kimia tertentu. Paparan jangka panjang terhadap bahan kimia seperti benzena dan etilen oksida telah terbukti meningkatkan risiko terkena leukemia.
  5. Merokok. Para peneliti percaya bahwa hingga 20% leukemia myeloid akut (AML) dapat disebabkan oleh merokok.
  6. Virus. Jenis leukemia tertentu yang jarang terjadi, biasanya disebabkan karena virus yang langka.

Gejala leukemia

Leukemia sering kali tidak menimbulkan gejala pada saat awal-awal terjadi. Gejala baru akan muncul ketika sel kanker sudah semakin berkembang dan mulai menyerang tubuh.Jenis leukemia juga menentukan gejala yang akan timbul atau terjadi. Namun, seara umum gejala yang dialami penderita leukemia adalah sebagai berikut:

  1. Demam dan menggigil.
  2. Lelah yang tak kunjung hilang meski sudah beristirahat.
  3. Berat badan menurun drastis.
  4. Timbul gejala anemia.
  5. Timbul bintik merah di kulit.
  6. Mimisan.
  7. Tubuh menjadi mudah memar.
  8. Berkeringat berlebih (terutama pada malam hari).
  9. Mudah terkena infeksi.
  10. Muncul benjolan di leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening.
  11. Perut terasa tidak nyaman karena organ hati dan limfa yang membengkak.

Jika sel kanker sudah menyumbang pembuluh darah di organ tertentu, maka gejala yang lebih berat dapat muncul. Gejala yang dapat muncul meliputi:

  1. Sakit kepala hebat.
  2. Mual dan muntah.
  3. Otot menjadi hilang kendali.
  4. Nyeri tulang.
  5. Linglung.
  6. Kejang-kejang.

Jika Sahabat mengalami gejala-gejala serupa, maka Sahabat perlu untuk waspada dan segera memeriksakannya ke dokter. Mencegah itu selalu lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, alangkah lebih baik kita mencegah leukemia sebelum gejala-gejala yang sudah disebutkan terjadi. Memangnya, adakah cara untuk mencegah leukemia?

3.Cara Pencegahan

Sayangnya, karena penyebab yang masih belum dapat dipastikan hingga sekarang membuat cara pencegahannya pun masih belum ada yang efektif. Namun, bukan berarti tidak terdapat upaya yang dapat menurunkan risiko Sahabat terkena leukemia. Berikut beberapa upaya yang dapat Sahabat lakukan.

  1. Berolahraga secara teratur.
  2. Berhenti merokok.
  3. Selalu gunakan alat pelindung diri jika Anda bekerja di lingkungan yang rentan terpapar bahan kimia, seperti benzena dan etilen oksida yang sudah disebutkan sebelumnya.
  4. Memeriksa kesehatan secara rutin agar dapat mendeteksi kanker sejak dini, terutama jika Anda memiliki riwayat kanker dalam keluarga.

4.Cara Pengobatan

Walau cara pencegahannya masih belum ada yang efektif, leukimia sudah dapat diobati meskipun sulit untuk disembuhkan. Pengobatan leukemia ini tergantung dari jenis leukemia dan kondisi pasien. Pengobatan yang dapat dilakukan antara lain:

  1. Kemoterapi, sebuah metode pengobatan dengan menggunakan obat-obatan yang berbentuk tablet atau suntik infus untuk membunuh sel kanker.
  2. Terapi imun atau imunoterapi, pemberian obat dengan tujuan meningkatkan sistem imun tubuh agar dapat membantu tubuh melawan sel kanker.
  3. Terapi target, pengobatan yang ditujukan untuk menghambat produksi protein yang digunakan sel kanker untuk berkembang.
  4. Radioterapi, sebuah prosedur menggunakan sinar radiasi yang bertujuan untuk menghancurkan dan menghentikan pertumbuhan sel kanker.
  5. Transplantasi sumsum tulang, yaitu prosedur penggantian sumsum tulang yang rusak dengan yang sehat.

Itulah beberapa hal seputar leukemia, dari penyebab, gejala, cara pencegahan, hingga cara pengobatannya. Dengan mengetahui hal ini, semoga kita dapat menjadi lebih sadar mengenai leukemia. Meskipun belum diketahui secara pasti mengapa leukemia dapat terjadi, Sahabat dapat melakukan beberapa upaya yang sudah disebutkan di atas agar terhindar dari risiko terkena leukemia.

Sepanjang 2022, ribuan anak di Indonesia terkena kanker. Kanker yang paling banyak diderita oleh anak-anak tersebut adalah leukemia. Airah, seorang anak di Lubuk Linggau adalah satu dari sekian banyak anak-anak yang mengidap leukemia. Mari bantu kesembuhan Airah bersama Insan Bumi Mandiri!

Baca juga : Standar Kebutuhan Air Bersih untuk Tiap Orang

Sumber artikel:
https://www.alodokter.com/leukemia
https://www.cancer.gov/types/leukemi
https://www.cancer.org/cancer/leukemia.html