Kisah Pedalaman Pendidikan

Mengenal Suku Boti, Sisa Kerajaan Indonesia yang Berada di Pedalaman NTT

suku boti ntt

Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan keberagaman suku. Dengan wilayah kepulauan yang begitu luas membentang dari barat ke timur, tercatat ada lebih dari 1300 suku yang tinggal di Indonesia. Di antara ribuan suku tersebut, ada satu suku yang mungkin belum banyak diketahui orang-orang karena hidup terpencil di pedalaman Indonesia timur. Mereka adalah Suku Boti yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT).

Suku Boti merupakan keturunan dari suku asli Pulau Timor, Atuni Metu. Mereka tinggal di pedalaman Timor Tengah Selatan yang berjarak sekitar 5-6 jam perjalanan dari pusat Kota Kupang. Lokasi Suku Boti yang berada di pegunungan memang membuat suku pedalaman ini sulit dijangkau. 

Yuk mengenal lebih dekat warga Suku Boti dan bagaimana keseharian mereka!

7 Fakta Unik Suku Boti dari Pedalaman NTT 

1.Satu-Satunya Kerajaan Indonesia yang Masih Tersisa 

Desa Boti di Kabupaten Timor Tengah Selatan  yang menjadi tempat tinggal dari suku pedalaman ini merupakan satu-satunya kerajaan Indonesia yang masih tersisa. Konon, wilayah Timor Tengah Selatan dulunya memang dihuni oleh beberapa kerajaan kecil. 

Seiring berjalannya waktu dan perubahan zaman, kerajaan-kerajaan kecil itu pun luntur dimakan modernisasi, hingga yang tersisa hanyalah Suku Boti saja. Bahkan hingga kini suku pedalaman ini masih menganut sistem kerajaan dan dipimpin oleh seorang raja bergelar Usif. 

Baca juga: 5 Tempat Wisata yang Wajib Dikunjungi Saat ke Labuan Bajo 

2.Satu Pekan yang Terdiri dari 9 Hari 

Suku pedalaman yang satu ini juga memiliki sistem penanggalan yang unik. Suku Boti memiliki kalender mereka sendiri dimana satu pekan terdiri dari sembilan hari. Uniknya, masing-masing hari dalam satu pekan juga memiliki filosofi masing-masing. 

Kesembilan hari tersebut adalah neon ai (hari api), neon oe (hari air), neon besi (hari besi), neon uis pah ma uis neno (hari dewa bumi dan dewa langit), neon suli (hari perselisihan), neon masikat (hari berebutan), neon naek (hari besar), neon liana (hari anak-anak), dan neon tokos (hari istirahat). 

3.Memiliki Hubungan Erat dengan Alam 

Suku Boti juga dikenal sebagai suku pedalaman yang memiliki hubungan erat dengan alam. Masyarakat Suku Boti sangat menjaga lingkungan di sekitar mereka dan hidup selaras dengan alam. Mayoritas masyarakat di sini bekerja sebagai petani dan hasil panen tersebut hanya dikonsumsi sendiri. Mereka juga patuh dengan aturan untuk tidak membuka lahan baru. 

Suku Boti juga tidak menggunakan listrik dalam aktivitas mereka sehari-hari karena beranggapan jika hal tersebut dapat merusak alam dan tidak sesuai dengan pola kehidupan mereka selama ini. Begitu pula dengan teknlogi lainnya seperti telepon seluler atau kendaraan bermotor. 

Falsafah hidup Suku Boti mempercayai jika manusia akan selamat dan sejahtera bila merawat dan melestarikan lingkungan hidup. Dalam kehidupan mereka, segala sesuatu bisa didapatkan dari alam, seperti halnya keperluan sandang yang dibuat dari benang kapas dan pewarna yang mereka dapatkan dari tumbuhan di lingkungan sekitar mereka.

4.Tidak Menghukum Pencuri 

Suku pedalaman ini juga memegang teguh prinsip untuk tidak menghukum pencuri yang tertangkap di desa mereka. Pencuri justru akan dibantu oleh masyarakat Suku Boti secara gotong royong. Suku Boti percaya jika seseorang yang mencuri dikarenakan ia hidup kekurangan atau tengah membutuhkan sesuatu. 

Oleh karena itu, mereka justru akan bergotong royong membantu pencuri untuk memenuhi kebutuhannya agar kelak ia tak perlu mencuri lagi. 

5.Sebagian Masyarakat Tidak Menempuh Pendidikan Formal 

Demi tetap menjaga nilai adat yang mereka anut, masyarakat Suku Boti hanya memperkenankan sebagian anak saja untuk menempuh pendidikan formal di sekolah. Dalam satu keluarga, anak-anak dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok adalah anak yang diizinkan sekolah dan satu kelompok adalah anak yang tidak diizinkan menempuh pendidikan formal. 

Aturan pendidikan bagi anak-anak Boti ini bertujuan agar tercipta keseimbangan antara kehidupan masa sekarang dengan kehidupan berdasarkan adat dan tradisi yang sudah diwariskan oleh leluhur mereka. Oleh karena itu, sebagian masyarakat Suku Boti juga tidak mengerti Bahasa Indonesia. Sehari-harinya, mereka menggunakan bahasa daerah Dawan untuk berkomunikasi. 

6.Memiliki Etos Kerja yang Tinggi 

Suku pedalaman Boti juga dikenal memiliki etos kerja yang tinggi. Semangat kerja keras tersebut telah diwariskan secara turun temurun pada masyarakat Suku Boti. Suku Boti bahkan tidak menerima bantuan dari pemerintah. Raja Suku Boti menyatakan bahwa pemberian bantuan justru akan melemahkan semangat kerja dari warganya. 

7.Tradisi Menenun yang Diwariskan Turun Temurun 

Seperti mayoritas penduduk NTT lainnya, suku pedalaman ini juga mewariskan tradisi menenun secara turun  temurun. Setiap pagi, Sahabat bisa menyaksikan kegiatan para mamak-mamak dan remaja putri Suku Boti yang menenun. Seluruh bahan baku seperti kapas dan pewarna yang digunakan untuk membuat kain tenun ini pun berasal dari bahan alami yang mereka kumpulkan dari ladang. 

Tenun ikat yang mereka hasilkan menjadi salah satu kerajinan Suku Boti yang begitu tersohor karena warna dan motifnya yang cantik. Selain kain tenun, Suku Boti juga dikenal dengan seni pahat, perhiasan, dan alat musiknya. 

Itulah 7 fakta unik dari Suku Boti yang merupakan suku pedalaman dari Timor Tengah Selatan, NTT. Apabila Sahabat tertarik untuk mengenal lebih dekat  masyarakat Suku Boti, Sahabat juga bisa mengunjungi langsung Desa Boti karena mereka selalu menyambut hangat para tamu yang datang berkunjung. 

Selain kekayaan suku dan tradisi, masih ada banyak hal lainnya yang bisa Sahabat temukan di pedalaman Indonesia Timur. Klik di sini untuk mengenal lebih jauh pedalaman Indonesia.

Baca juga : 8 Alat Musik Khas Nusa Tenggara Timur

Sumber artikel: 
https://www.idntimes.com/travel/destination/intan-deviana-safitri/6-fakta-unik-suku-boti-ntt-c1c2?page=all
https://kupang.tribunnews.com/2019/08/31/10-fakta-tentang-suku-boti-dalam-di-kabupaten-tts?page=3
https://katadesa.id/index.php/dari-desa-ke-desa-1/120-fakta-unik-suku-boti