Kurban

Mengenali Penyakit Menular Hewan Kurban serta Cara Mencegahnya

penyakit pmk

Hari raya Idul Adha identik dengan penyembelihan hewan ternak. Hewan yang dipilih pun haruslah hewan ternak terbaik. Di artikel sebelumnya, sudah dibahas bagaimana cara memilih hewan ternak yang baik untuk dijadikan kurban. Salah satunya adalah memastikan tidak ada penyakit pada hewan ternak tersebut. 

Sahabat, pada artikel ini, mari kita mengenal lebih jauh mengenai penyakit hewan menular dan bagaimana cara mencegahnya. Hal ini agar kita bisa memilih hewan ternak yang terbaik, serta bagaimana merawat ternak agar tidak tertular penyakit tersebut.

Penyakit Kuku dan Mulut pada Ternak

Penyakit kuku dan mulut (PMK) merupakan penyakit yang sangat umum terjadi pada hewan ternak. Berbagai macam penyakit dapat saja menyerang ternak peliharaan. Salah satu diantaranya, yang sering dan sedang menghebohkan saat ini adalah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

PMK sendiri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus PMK, dan biasanya menyerang hewan ternak berkuku genap (belah dua). Misalnya pada sapi, kerbau, kambing, dan domba. Berikut akan dibahas lebih rinci penyebab, gejala, dan pencegahan yang dapat dikutip dari artikel di atas. 

1. Penyebab Penyakit PMK

Penyakit ini disebabkan oleh virus, yang dapat bertahan di luar inang hingga 2 minggu. Berbahayanya, hewan carier (pembawa virus) dapat membawa dan mengandung virus ini selama 8-24 bulan atau 2 tahun. Virus PMK terdiri atas 7 tipe dan 53 sub tipe.

2. Gejala penyakit PMK

Hewan ternak yang terinfeksi virus ini biasanya mengalami gejala depresi, enggan bergerak, dan hilang nafsu makan. Hal ini dapat menyebabkan penurunan produksi susu, berat badan, dan serta menurunnya pertumbuhan hewan ternak. Selain itu, kemungkinan hewan terinfeksi akan mengeluarkan cairan hidung dan air liur yang berlebihan. 

3. Upaya Pencegahan Penularan Penyakit

Pada dasarnya, ternak yang sakit dapat disembuhkan dengan obat dan vitamin penguat. Sementara untuk pencegahan penularan dapat melakukan pembatasan dengan zonasi. Zonasi dapat dibedakan dengan zona tertular, terancam. Setiap zona diberikan perlakuan berbeda, seperti misalnya zona tertular diberlakukan lockdown dan vaksinasi. 

Infeksi Cacing Hati Pada Hewan Ternak (Fasciolosiss)

Infeksi cacing hati pada hewan ternak ini disebabkan oleh parasit berupa cacing genus Fasciola. Penyakit ini menyebabkan penurunan berat badan dan karkas, produksi susu, gangguan reproduksi hingga kematian. Penyakit ini dapat menular ke tubuh manusia, dan menyebabkan banyak kerugian WHO.

1. Penyebab Infeksi Cacing Hati

Penyakit ini diinfeksi oleh parasit berupa cacing. Salah satu cacing ini adalah spesies Fasciola gigantica dimana cacing ini berbentuk pipih seperti daun, serta habitat utamanya di hati. Cacing ini biasa disebut juga dengan cacing hati karena host (inangnya) adalah hati. Parasit ini menginfeksi dengan cara menembus aliran darah, hingga sampai ke hati. 

2. Gejala Penyakit Cacing Hati

Hewan ternak yang terjangkit infeksi ini memiliki gejala seperti lesu, lemah, anoreksia, dan kepekatan oedema. Selain itu, gejala akut pada sapi dapat menyebabkan gangguan pencernaan, serta pertumbuhan tidak optimal. 

3. Upaya Pencegahan Penyakit Cacing Hati

Pencegahan dapat dilakukan dengan mengendalikan populasi siput yang berperan sebagai hospes intermediet. Karena siput pada dasarnya berperan sebagai pembawa cacing Ketika masih dalam bentuk serkaria.

Penyakit Anthrax (penyakit sapi gila)

Penyakit anthrax ini disebabkan oleh infeksi bakteri berupa Bacillus anthracis. Anthrax ini merupakan penyakit menular yang sedikit akut, dan bisa menyerang semua jenis ternak, bahkan manusia. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini bisa mengakibatkan  angka kematian tinggi.

1. Penyebab Penyakit Anthrax

Seperti yang sudah disebutkan di atas, penyakit ini disebabkan oleh Bacillus anthracis. Ketika di kondisi normal, bakteri akan menghasilkan spora. Spora yang dihasilkan itu dapat menjadi toksik ketika membelah secara aktif. Toksisitas ini menyebabkan penyakit sapi gila. Penyakit ini menyerang kulit, paru-paru, dan terkadang saluran pencernaan. Biasanya, penyebaran ini terjadi di daerah tropis, dan dapat menyerang baik manusia serta hewan. 

Penularan ini terjadi dari tanah yang tercemar, lalu masuk ke tubuh ternak melalui luka, dan terhirup bersama udara. Ketika menularkan kepada manusia, infeksi ini biasanya dapat terjadi melalui luka dan pernafasan. Di situasi tertentu, daging yang tidak dimasak dengan matang juga bisa menularkan. 

2. Gejala Penyakit Anthrax

Gejala hewan ternak yang terjangkit penyakit ini bisa dilihat dari kematian mendadak disertai pendarahan di lubang hidung, anus, pori, dan kulit. Selain itu, hewan ternak juga mengalami kesulitan bernapas, demam tinggi, gemetar, sempoyongan, lemah, ambruk, danTernak mengalami kesulitan bernapas, demam tinggi, gemetar, berjalan sempoyongan, kondisi lemah, dan ambruk.

3. Upaya Pencegahan Penyakit Anthrax

Beberapa upaya yang bisa mencegah penyakit anthrax seperti vaksinasi, pengawasan yang ketat terhadap lalu lintas ternak, mengasingkan ternak yang sakit, serta membakar bangkai hewan yang terjangkit. 

Sahabat, itu tadi mengenai Penyakit Menular Hewan Kurban serta Cara Mencegahnya. Semoga, artikel tersebut bisa menambah wawasan sahabat muslim mengenai penyakit hewan ternak. Karena, akan lebih baik ketika kita mengetahui pencegahan dan penyakitnya, sehingga kita bisa mengantisipasi pembelian hewan ternak. Baik itu untuk ibadah kurban, aqiqah, dan lainnya.

Referensi

http://bbppkupang.bppsdmp.pertanian.go.id/blog/post/infeksi-cacing-hati-pada-hewan-ternak-fasiolosis

http://cybex.pertanian.go.id/artikel/101026/mengenali-penyakit-mulut-dan-kuku-pmk-pada-ternak-/

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/80579/MENGENAL-PENYAKIT-ANTHRAX-PADA-TERNAK-SAPI/