Kisah Pedalaman

8 Jejak Kebaikan Untuk Pedalaman

jejak kebaikan untuk pedalaman

Di penghujung tahun, jejak-jejak kebaikan dari Sahabat telah menebarkan manfaat untuk banyak orang di pedalaman Indonesia. Meskipun jarak kita dengan mereka beribu-ribu kilometer jauhnya, tapi kebaikan kita telah berlayar dan sampai hingga ke sana. Berikut adalah 8 jejak-jejak kebaikan untuk pedalaman :

1. Memberdayakan Tenun Sumba

tenun sumba

Bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT), tenun tidak hanya dianggap sebagai kerajinan tangan semata, tapi juga budaya turun temurun yang bernilai tinggi. Untuk membuat satu kain tenun diperlukan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun lamanya. Hal ini tak terlepas dari tingkat kesulitan dan bahan pembuatnya.

Sayangnya, pemberdayaan tenun di kalangan masyarakat masih sangat minim. Mereka menenun secara mandiri di rumah masing-masing tanpa ada yang mengelola dan memasarkan. Hal ini membuat tenun Sumba masih belum banyak dikenal orang dan terancam putus karena tidak ada generasi yang meneruskan.

Oleh karena itu, berkat kebaikan dari Sahabat. Kami menginisiasi program Tenun.in sebagai upaya memberdayakan kelompok tenun di sana. Harapannya, tenun sumba bisa lebih dikenal dan menjadi penggerak roda ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya : Launching Tenun.in, Hidupkan Tradisi Masyarakat Sumba

2. Aidil, Pejuang Facial Cleft dari Sumatera Selatan

facial cleft

Sejak lahir, Aidil diberikan keistimewaan oleh Tuhan berupa wajah yang tidak sempurna atau biasa disebut dengan facial cleft. Aidil berasal dari Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan. Ingin sekali ia bisa mendapat penanganan untuk wajahnya. Namun apa daya, orangtuanya yang memiliki keterbatasan ekonomi tak punya cukup dana untuk itu.

Berkat kebaikan Sahabat, Aidil telah menjalani operasi rekonstruksi wajah serta langit-langit wajah. Kini ia bisa tersenyum ceria dan bermain dengan kawan-kawannya yang lain.

3. Rava, Luka Bakar Di Sekujur Tubuhnya

anak terbakar

Tidak ada yang tahu kapan musibah datang menimpa seseorang. Sama yang terjadi pada Rava, gadis kecil berusia 4 tahun asal Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Suatu hari di Bulan Juli, Reva tak sengaja terjatuh ke dalam wajan panas bekas ibunya memasak.

Seluruh tubuhnya pun penuh dengan luka yang melepuh, lalu ia segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Sang ibu yang hanya berprofesi sebagai penjual gorengan tak sanggup membayar biaya pengobatan Reva yang mencapai puluhan hingga jutaan rupiah.

Kebaikanhttps://blog.insanbumimandiri.org/mengajak-berbuat-baik/ Sahabat telah menjadi jalan bagi Reva untuk sembuh. Setelah berkali-kali menjalani pengobatan, kini luka di kulit Reva sudah hampir sepenuhnya pulih. Ia bisa kembali ceria setelah sebelumnya hanya bisa berbaring dan terus menangis menahan sakit yang ia rasakan.

4. Anisa, Perut Membesar karena Gangguan Pencernaan

gangguan perut

Sejak berusia 1 tahun, Anisa mengalami kesulitan dalam proses pencernaannya sehingga perutnya makin membesar sampai bagian dada. Bahkan, urat-uratnya pun sampai terlihat. Gadis kecil asal Kabupaten Pali, Sumatera Selatan ini kadang juga merasa kepanasan dan kesulitan bernafas.

Ayahnya yang bekerja sebagai penggesek kayu tak bisa berbuat banyak. Ia hanya bisa berdoa dan berharap ada orang-orang baik yang membantunya. Beruntung doa dan harapan ayah Anisa terwujud, perlahan tapi pasti donasi untuk Anisa terkumpul dan ia bisa segera mendapatkan perawatan. Setelah melakukan tiga kali operasi, kondisi Anisa sudah jauh lebih baik dan bisa tersenyum ceria.

5. Ramadin, Yatim yang Tinggal di Kandang Kambing

penjaga kambing

Ramadin, remaja asal Kabupaten Bima, NTB bisa dibilang sebagai seseorang yang Tangguh. Bayangkan saja, sedari kecil ia sudah harus kehilangan orangtuanya. Ramadin tinggal bersama kakek-neneknya dan membantu mereka menggembalakan kambing.

Sedihnya, Rumah yang ditempati Ramadin juga menjadi kendang bagi kambing-kambingnya. Meskipun baunya tidak sedap, Ramadin tetap bertahan karena tidak punya pilihan lain. Kisah pilu Ramadin terdengar ke telinga orang-orang baik di seluruh Indonesia. Hati mereka tergerak untuk membantu Ramadin yang begitu kesulitan hidupnya.

Akhirnya, berkat doa dan dukungan semua orang, Ramadin dan kakek-neneknya kini sudah memiliki rumah sendiri dan tak lagi harus tidur bersama kambing-kambing mereka. Karena kebaikan mereka juga Ramadin bisa melanjutkan pendidikannya di STIKES Yahya Bima mengambil jurusan S1 Keperawatan.

6. Sekolah Untuk Anak-anak di Kampung Lemes, NTT

sekolah di ntt

MI Al Ikhtiar Mburak adalah salah satu sekolah yang berada di Kampung Lemes, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. Untuk menuju sekolah ini butuh waktu sekitar 2 jam perjalanan atau berjarak sekitar 35 km.

Kondisi sekolah ini sudah tidak layak pakai. Dinding-dindingnya terbuat dari bilah-bilah bambu dan sudah mulai lapuk dimakan usia, Lantainya juga hanya berupa tanah yang sudah mulai retak di sana sini.

Berkat doa dan dukungan dari Sahabat, 7 bulan kemudian MI Al Ikhtiar Mburak dapat dibangun kembali dan sudah lebih layak digunakan oleh 55 anak dan 8 orang guru di sana. Kini lantainya tak lagi berupa tanah melainkan sudah diplester, dindingnya pun sudah disemen dan beberapa fasilitas sekolah seperti toilet ikut dibangun.

7. Air Bersih Untuk Warga Pulau Pura

air bersih untuk pulau pura

Pulau Alor dikenal sebagai salah satu pulau yang eksotis karena memiliki bentang alam yang indah. Namun, dibalik keindahan itu tersimpan keadaan yang sulit bagi masyarakatnya. 5.400 warga di Pulau Pura, salah satu gugusan pulau di sana masih kesulitan mendapatkan air bersih.

Masyarakat harus berjalan jauh melewati perbukitan hingga bisa mencapai sumber air. Itupun mereka masih harus menunggu air yang merembes dari celah-celah batu yang volume airnya tidak banyak. Jika musim kemarau tiba, kondisinya jauh lebih sulit lagi.

Kisah sulitnya warga Pulau Pura ini menggugah banyak orang untuk membantu. Berkat bantuan mereka, warga kini sudah memiliki sumur sendiri yang mengeluarkan iar lebih banyak.

8. 2.500 Kurban Untuk Pedalaman

kurban di pedalaman

Kurban menjadi momen yang ditunggu-tunggu banyak orang. Di pedalaman, momen ini juga menjadi peristiwa yang membahagiakan warga di sana. Karena pada saat itu mereka bisa merasakan nikmatnya daging kambing dan sapi.

Pada tahun ini kebaikan dari Sahabat telah berhasil melayarkan 2.500 hewan kurban ke pedalaman. Mengantarkan kebahagiaan bagi masyarakat di sana.

Sahabat, meski tahun ini sudah berakhir, Sahabat masih bisa membuat jejak-jejak kebaikan baru di tahun depan. Yuk klik di sini.

bantu saudara di pedalaman Indonesia