Inspiratif

Keutamaan Hari Asyura, Hari Lebaran Anak Yatim

manfaat sedekah di bulan muharram

Pernahkah Anda mendengar istilah “hari Lebaran Anak Yatim”? Istilah ini seringkali muncul saat mulai memasuki bulan Muharram. Tepatnya, ketika sudah mendekati hari kesepuluh pada bulan ini atau yang biasa disebut dengan hari Asyura.

Hari Asyura adalah salah satu hari yang penuh kemuliaan bagi umat Islam. Pada saat itu banyak keutamaan dan amalan sunnah yang bisa dikerjakan. Namun, bukan berarti di hari ini terdapat dalil khusus yang membuatnya menjadi momen Lebaran Anak Yatim.

Pasalnya, mengasihi dan memberikan santunan kepada anak yatim patut dilakukan setiap saat. Bahkan, tidak ada Batasan apakah yatim tersebut miskin ataukah tidak. Yang pasti, mereka yang mengasihi dan melindungi anak yatim diberikan ganjaran yang setimpal sebagaimana hadis berikut.

Saya dan mereka yang menyantuni hidup anak yatim seperti dua jari ini ketika di surga.” (Beliau memberikan isyarat dengan kedua jadi, yaitu jari telunjuk dan jari tengah, kemudian beliau memisahkannya sedikit).
Hadis riwayat Bukhari (sanad-nya sahih).

Lebaran Anak Yatim

Lantas apa boleh memberikan sedekah dan bantuan kepada anak-anak yatim di hari Asyura? Tentu saja boleh, selama Anda tidak mengkhususkan dan membatasi santunan kepada anak yatim hanya di hari itu saja. Di sisi lain, ada banyak amalan yang dapat Anda lakukan selain memberikan bantuan kepada para anak yatim. Untuk mengetahuinya, simak dahulu keutamaan Hari Asyura.

Ada beberapa keutamaan hari Asyura yang perlu Anda ketahui sehingga dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin.

1. Hari di Bulan Haram

Anda mungkin pernah mendengar bahwa ibadah terbaik adalah yang dilaksanakan di bulan Haram. Dalam hal ini, hari Asyura jatuh di bulan Muharam sehingga disebut memiliki nilai ibadah puasa yang tinggi setelah berpuasa di bulan Ramadan.

Tentu saja, puasa di hari Asyura tidaklah wajib seperti halnya berpuasa di bulan Ramadan. Akan tetapi, puasa Asyura mempunyai sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad saw. untuk dilakukan.

Bahkan, dalam salah satu hadisnya Rasulullah saw. menyebut puasa Asyura di bulan Muharram sebagai puasa yang paling afdal setelah puasa Ramadan.

“Ada seseorang yang datang menghampiri Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, lantas bertanya, ‘Setelah Ramadan, puasa di bulan apakah yang lebih afdal?’ Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Puasa di Bulan Allah al-Muharrom.” (HR Ibnu Majah)

Wajar bila puasa Asyura kemudian menjadi salah satu ibadah yang dinantikan oleh umat muslim. Sesuai dengan namanya, puasa Asyura dilakukan setiap tanggal 10 Muharam.

Namun, banyak ulama berpendapat bahwa puasa Asyura akan lebih sempurna jika dikerjakan sejak tanggal 9 Muharam.

2. Momen Penting Ketika Allah Swt. Menyelamatkan Bani Israil

Tahukah Anda, momen ketika Musa diselamatkan dari incarah musuh terjadi di hari Asyura? Nah, hal inilah yang membuat Musa kemudian berpuasa untuk menunjukkan rasa syukurnya yang lantas diikuti pula oleh umat muslim lainnya.

3. Sempat Diwajibkan

Tentu saja, ibadah yang diwajibkan menunjukkan betapa tinggi nilainya di hadapan Allah Swt. Puasa Asyura di masa lampau sempat diwajibkan sebelum akhirnya turun perintah wajibnya berpuasa Ramadan.

4. Rasulullah saw. Mengutamakan Puasa Asyura

Terdapat hadis yang menuturkan bahwa Rasulullah saw. Terlihat sangat bersemangat tatkala hari Asyura akan tiba. Maka, sebagai muslim yang baik sepatutnya pula turut bersemangat menunaikan puasa Asyura.

Puasa Asyura tak hanya dipraktikkan oleh orang-orang Yahudi sebelum ataupun pada zaman Rasulullah SAW. Sebagaimana menurut penuturan Aisyah RA, masyarakat Arab jahiliyah juga telah terbiasa berpuasa pada hari tersebut.

Ulama Muslim yang hidup pada abad ke-13, al-Qurthubi, berpendapat, kemungkinan besar alasan masyarakat jahiliyah melaksanakan puasa pada Hari Asyura adalah karena ritual tersebut memiliki dasar hukum di masa lalu. Mereka beranggapan ibadah itu berasal dari Nabi Ibrahim AS, nenek moyang bangsa Arab.

5. Dapat Menghapuskan Dosa

Sebagaimana keistimewaan yang diberikan kepada mereka yang menunaikan puasa di bulan Ramadan, jika Anda menjalani puasa Asyura, ganjarannya adalah penghapusan dosa setahun yang telah lalu.

“Puasa ‘Asyura Aku memohon kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim)

Ganjaran Menyantuni Anak Yatim

Melihat berbagai keutamaan Hari Asyura, jelaslah bahwa ibadah yang dianjurkan di momen tersebut justru adalah berpuasa. Bagaimana dengan ibadah lainnya? Tentu boleh pula dilakukan.

Salah satunya adalah bersedekah atau menyantuni anak yatim. Berikut ini beberapa ganjaran kebaikan yang akan dijanjikan Allah Swt. bagi muslimin yang membantu atau menafkahi anak yatim.

1. Akan Dimudahkan Rezekinya

Sebagai umat Islam, Anda tak perlu khawatir akan jatuh miskin karena bersedekah atau menyantuni anak yatim. Sebab, Allah Swt. telah menjanjikan kelapangan rezeki bagi hambanya yang berbaik hati pada anak yatim. Sebagaimana yang terkandung dalam firman-Nya berikut ini:

“Adapun manusia apabila Tuhan mengujinya lalu dimuliakan dan diberi kesenangan, maka dia berkata, ‘Tuhanku telah memuliakanku’. Namun jika Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata, ‘Tuhanku menghinaku’. Bukan demikian, sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim.” (Al-Fajr ayat 15-17)

Berdasarkan firman Allah Swt. di atas, alih-alih berkurang, rezeki orang yang menyantuni anak yatim justru akan bertambah. Jadi Anda tak perlu lagi merasa ragu berbagi dengan anak yatim, terutama di hari Asyura.

2. Meningkatnya Keimanan dan Ketakwaan

Ganjaran kebaikan lain yang akan didapat saat menyantuni anak yatim adalah meningkatnya keimanan dan ketakwaan.

Memberikan santunan kepada anak yatim berarti merelakan harta ke jalan Allah Swt. Rasa ikhlas yang timbul di dalam hati akan jadi salah satu bukti meningkatnya keimanan dan ketakwaan.

Hal ini juga disebutkan langsung dalam Firman Allah yang berbunyi:
“Dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim mereka itulah orang-orang yang benar (imannya) dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa” (Al Baqarah ayat 177)

3. Dijanjikan Masuk Surga

Salah satu ganjaran luar biasa dari menyantuni anak yatim adalah dijanjikan masuk surga.

Bahkan, tak hanya sampai di situ, mereka yang menafkahi anak yatim juga akan begitu dekat dengan Nabi Muhammad saw.

Itulah beberapa keutamaan hari Asyura yang populer dikenal sebagai hari Lebaran Anak Yatim. Jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan pahala sebanyak mungkin di momen spesial ini. Selain dengan berpuasa, salurkan pula sedekah terbaik Anda melalui Insan Bumi Mandiri.

anak yatim