Malnutrisi merupakan sebuah kondisi saat nutrisi di dalam tubuh tidak berada dalam kondisi yang normal. Sebab-sebab malnutrisi sangat beragam, tetapi kuncinya ada pada asupan gizi yang salah.
Perlu diketahui bahwa malnutrisi bisa terjadi kepada manusia di dalam kelompok umur berapa pun, meski lebih rentan menimpa anak-anak.
Kondisi malnutrisi tidak dapat diabaikan karena dapat mengganggu kinerja metabolisme tubuh dan dalam taraf yang serius bisa menyebabkan kematian.
Kenali beberapa hal yang perlu Anda ketahui terkait malnutrisi, mulai dari kategorinya hingga sebab-sebab malnutrisi yang diderita seseorang.
Mengenal Jenis Malnutrisi
Daftar Isi
Masyarakat kerap mengasosiasikan malnutrisi dengan gizi yang kurang dan tubuh yang amat kurus. Padahal, kelebihan gizi (overnutrition) juga merupakan jenis dari malnutrisi.
Kelebihan gizi yang terjadi kepada seseorang ditandai dengan obesitas.
Sementara itu, kekurangan gizi (undernutrition) ditandai dengan berat badan di bawah rata-rata, kekurangan asupan vitamin dan mineral, dan juga pertumbuhan tinggi badan yang sangat rendah atau yang biasa dikenal dengan nama stunting.
Malnutrisi tidak hanya berbahaya bagi kesehatan fisik, tetapi juga dapat memberikan pengaruh buruk bagi perkembangan mental. Pengidap malnutrisi dapat mengalami perkembangan kepribadian yang jauh lebih lambat daripada anak-anak seusianya.
Hal tersebut kerap terjadi pada kasus undernutrition, lantaran gizi memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan otak, terutama pada saat usia emas (1-5 tahun).
Sebab-Sebab Masalah Nutrisi
Ada berbagai macam penyebab malnutrisi, baik di dalam kasus undernutrition maupun overnutrition. Kenali sebab-sebab malnutrisi dan hindarkan hal-hal ini terjadi kepada anak Anda.
1. Pola Makan yang Berlebih
Kebanyakan orang tua cenderung terobsesi memberikan anak mereka makanan sebanyak mungkin.
Hal tersebut terjadi lantaran ketakutan mereka akan perkembangan anak yang lambat atau anggapan orang bahwa anak-anak yang kurus menandakan ketidakbecusan orang tua dalam mengurus mereka.
Pada masa pertumbuhan, anak-anak memang wajib mendapatkan asupan makanan yang melimpah.
Namun, ada batas kalori yang bisa dikonsumsi anak-anak per harinya. Anda bisa berkonsultasi kepada dokter spesialis anak atau menghitung kebutuhan kalori anak per harinya melalui kalkulator kalori.
Kondisi overnutrition pada anak akan menimbulkan banyak penyakit seiring dengan pertumbuhannya, mulai dari darah tinggi hingga penyakit gula.
2. Asupan Gizi yang Tidak Seimbang
Selain memperhatikan asupan kalori, Sahabat juga wajib memperhatikan mengenai keseimbangan nutrisi, mulai dari karbohidrat, protein, mineral, sampai dengan lemak.
Ada banyak makanan berkalori tinggi yang gizinya tidak lengkap, seperti misalnya camilan manis.
Berikanlah asupan gizi yang cukup melalui makanan empat sehat (nasi, lauk, sayur, dan buah), setiap hari. Apabila anak Sahabat adalah picky eater, penuhilah kekurangan gizi tersebut dengan susu.
3. Kurang Makan
Kondisi undernutrition kerap terjadi kepada anak-anak dengan asupan kalori yang jauh di bawah standar. Berat badan anak pun akan menurun drastis, mudah sakit, dan perkembangan mental pun akan terhambat.
Asupan makan anak-anak wajib untuk diperhatikan karena mereka tengah berada di dalam masa pertumbuhan. Masa ini tidak dapat terulang lagi dan jika pertumbuhan anak telanjur terhambat, hal tersebut tak dapat diperbaiki di masa mendatang.
Oleh sebab itu, sejak kecil biasakan anak untuk mengonsumsi kalori sesuai dengan kebutuhannya.
Kebiasaan untuk memberikan asupan kalori kurang dari kebutuhannya akan membuat anak terbiasa makan sedikit. Akibatnya, mereka pun akan sulit untuk mengonsumsi kalori dalam jumlah normal.
4. Kurang Vitamin dan Mineral
Vitamin dan mineral berfungsi untuk mengoptimalkan metabolisme di dalam tubuh dan membentuk antibodi.
Setiap makanan memiliki kandungan vitamin yang berbeda-beda. Namun, ada beberapa makanan yang memang memiliki kandungan vitamin tinggi, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.
Membuat anak menyukai buah-buahan dan sayuran memang sulit. Namun, Anda bisa memulainya dengan mengolah keduanya menjadi sesuatu yang lezat, seperti jus jeruk atau cookies wortel.
Selain itu, jika asupan buah-buahan dan sayuran anak kurang, perbaikilah dengan konsumsi vitamin. Harus diingat bahwa konsumsi vitamin sebaiknya tidak berlebihan.
5. Kekurangan Kalsium
Kalsium memiliki peran yang amat krusial untuk pertumbuhan tulang serta gigi dan menjaga keduanya agar kuat.
Kekurangan kalsium merupakan salah satu dari sebab-sebab malnutrisi yang kerap menimpa anak.
Anak-anak yang kekurangan kalsium akan terhambat pertumbuhannya dan di masa tua, akan mudah mengalami masalah tulang keropos.
Untuk itu, selagi anak masih berada di dalam masa pertumbuhan, berilah konsumsi kalsium yang cukup dari sayuran, daging, dan juga produk olahan susu.
6. Kurang Karbohidrat
Karbohidrat adalah ‘bahan bakar’ utama bagi energi. Itulah alasan mengapa sebelum beraktivitas, kita disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan karbohidrat tinggi.
Kekurangan karbohidrat akan membuat anak mudah lemas dan dalam jangka panjang akan menghambat pertumbuhan dan mengganggu metabolisme tubuhnya.
Baca Juga : Keutamaan Hari Asyura, Hari Lebaran Anak Yatim
Penyakit yang Ditimbulkan Akibat Malnutrisi Akut
Sebab-sebab malnutrisi harus dideteksi sedini mungkin karena jika berlanjut, maka hal tersebut dapat menyebabkan berbagai penyakit serius.
Beberapa penyakit yang kerap terjadi pada seseorang yang malnutrisi adalah sebagai berikut:
1. Kwashiorkor
Kwashiorkor merupakan penyakit serius yang disebabkan oleh malnutrisi. Ia ditandai dengan perut buncit, edema pada kulit, rambut yang rontok, dan juga gigi yang tidak sehat.
2. Marasmus
Penderita marasmus akan memiliki berat badan lebih kecil 80% daripada berat badan normal. Mereka juga mengalami rambut rontok, penipisan otot, dan juga kulit longgar lagi bersisik.
3. Anemia
Anemia merupakan penyakit malnutrisi ringan. Ia terutama disebabkan oleh kurangnya zat besi. Penderita anemia akan merasa letih, lesu, bahkan dalam kondisi yang lebih parah, mereka bisa pingsan.
Penderita anemia bisa mengonsumsi tablet penambah darah, banyak air putih, dan sayur-sayuran hijau.
Itulah sebab-sebab malnutrisi yang harus dipahami dan bagaimana cara untuk menghindari hal tersebut. Asupan gizi anak wajib dijaga sejak dini untuk pertumbuhan yang optimal hingga dewasa kelak.
Malnutrisi paling banyak terjadi pada keluarga yang kurang mampu, terlebih yang bermukim di wilayah pedalaman.
Penyebabnya tak lain karena keterbatasan dana untuk membeli makanan bernutrisi tinggi, hingga perkembangan yang kurang optimal sejak anak di dalam kandungan.
Sebab-sebab malnutrisi yang muncul dari kemiskinan tentu patut menjadi perhatian semua orang. Nah, sudahkah Anda membantu sesama dan mengurangi permasalahan gizi di Indonesia? Mari mulai kebaikan Sahabat di sini.