Tentang IBM

MAA International dan IBM Hadirkan Bantuan Kebutuhan Dasar bagi 100 Anak Yatim di Desa Giri Madia

Lombok Barat, 22 November 2025 – Sebanyak 100 anak yatim di Desa Giri Madia, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, menerima bantuan kemanusiaan melalui program kolaboratif antara MAA International dan Insan Bumi Mandiri (IBM). Kegiatan yang dipusatkan di TPQ Asy-Syifa tersebut menghadirkan rangkaian dukungan terpadu yang meliputi pembagian food package, hygiene pack, sepasang pakaian, alat tulis, mainan anak, hingga pemeriksaan kesehatan gratis.

Penyaluran ini dilakukan sebagai bagian dari upaya kedua lembaga untuk menguatkan perlindungan sosial bagi anak-anak yatim di wilayah yang masih memiliki keterbatasan layanan dasar. Dalam prosesnya, relawan dan tenaga pendamping lokal terlibat secara langsung untuk memastikan bantuan tersalurkan tepat sasaran, sekaligus membuka ruang interaksi yang lebih hangat antara anak-anak dan para fasilitator.

MAA International sendiri merupakan organisasi kemanusiaan global yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat rentan melalui program bantuan darurat, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan komunitas. Sedangkan Insan Bumi Mandiri (IBM) adalah lembaga filantropi Indonesia yang berkomitmen membangun dan memberdayakan desa-desa terpencil melalui pendekatan pemberdayaan berkelanjutan. Kolaborasi ini menjadi salah satu langkah penting untuk menghadirkan akses yang lebih merata pada kebutuhan dasar anak-anak yang kehilangan salah satu atau kedua orang tuanya.

“Penyaluran kali ini adalah kerjasama kedua dengan Muslim Aid Australia (MAA) International. Alhamdulillah, tim Insan Bumi Mandiri di Lombok dapat kepercayaan lagi untuk menyalurkan 100 paket. Harapannya semoga kegiatan ini semakin menguatkan hubungan kedua lembaga, dan yang pasti bermanfaat untuk anak-anak yang menerima paket ini.”ungkap Zulfa Faizah, Direktur Insan Bumi Mandiri.

Di lapangan, para relawan memperlihatkan keterlibatan emosional yang kuat. Iwan Suryadi, relawan yang memimpin penyaluran bantuan sejak pagi, menceritakan bahwa kegiatan seperti ini sudah lama menjadi hal yang ia tekuni. “Saya sudah lama terlibat di kegiatan sosial, tapi setiap kali bertemu anak-anak seperti ini, rasanya selalu berbeda. Mereka hidup dengan banyak keterbatasan, jadi paket-paket mulai dari makanan, pakaian, sampai hygiene dan alat sekolah, itu sebenarnya kebutuhan dasar yang sangat mereka butuhkan,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya layanan kesehatan dalam kegiatan ini. “Pemeriksaan kesehatan, termasuk cek gigi, itu jarang sekali mereka dapatkan. Jadi melihat mereka bisa diperiksa satu per satu, membuat kami semua berharap mereka bisa tumbuh lebih sehat dan percaya diri,” tambahnya.

Sementara itu, Zulkarnaen, Kepala Yayasan sekaligus guru pendamping dari TPQ Asy-Syifa memberikan kesaksian terkait kondisi para muridnya. “Banyak dari anak-anak ini datang dari keluarga yang benar-benar serba kekurangan. Mereka jarang sekali mendapatkan perhatian khusus, apalagi bantuan yang lengkap seperti ini. Ketika mereka menerima paket bantuan, kami para guru merasa sangat terharu. Rasanya seperti ada beban yang ikut terangkat,” jelasnya. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini membawa dampak psikologis positif bagi anak-anak.

Kegiatan ini sekaligus menunjukkan bagaimana sinergi organisasi internasional dan lembaga lokal dapat membuka ruang perubahan yang lebih luas bagi komunitas rentan di Indonesia. MAA International dan Insan Bumi Mandiri berharap kegiatan ini dapat menggerakkan lebih banyak pihak untuk berkolaborasi dan memperluas jangkauan program kemanusiaan di masa mendatang.