Tentang IBM

Insan Bumi Mandiri Bersama Paragon Corp Bangun Akses Air Bersih di Manggarai Barat

Manggarai Barat, NTT — Sebelumnya, masyarakat di Pulau Medang, Manggarai Barat, menghadapi kesulitan besar untuk mendapatkan air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga harus membeli air dari Labuan Bajo atau penjual air bersih yang rutin datang ke pulau. Sebenarnya akses air bersih tersedia di pulau seberang, namun warga perlu menggali sumur bor dan melakukan pipanisasi agar pasokan tetap tersedia. Kondisi ini membuat akses air bersih menjadi mahal dan terbatas.

Warga lokal dan anak-anak berkumpul bersama di sekitar tandon air bersih di Pulau Medang

Menjawab kebutuhan tersebut, Yayasan Insan Bumi Mandiri (IBM) bersama Paragon Corp membangun infrastruktur sumur dan fasilitas air bersih di Pulau Medang. Kehadiran program ini menjadi solusi nyata bagi warga yang selama ini hanya mengandalkan dua sumur pribadi dan pasokan dari luar pulau, termasuk dari Labuan Bajo.

Sebelum proyek ini dimulai, warga harus mengeluarkan biaya Rp15.000 untuk satu galon air dari sumur pribadi, atau Rp25.000 hingga Rp40.000 per galon jika membeli dari Labuan Bajo, dengan tambahan ongkos kapal dan bensin sebesar Rp500.000 hingga Rp1.000.000 per perjalanan.

Hadirnya sumur bor baru dan fasilitas MCK (Mandi, Cuci, Kakus), membuat warga tak perlu lagi membayar atau pergi keluar pulau untuk mendapatkan air bersih. “Biasa kami itu hemat-hemat kalau ada air, soalnya kalau beli mahal, atau harus pergi jauh dulu,” ungkap Ibu Maria, salah satu warga Pulau Medang.

Penampung air di Pulau Medang yang dibangun di sekitar pemukiman warga

Program pembangunan akses air bersih ini dimulai pada bulan April 2025, mulai dengan survei lokasi dan sosialisasi masyarakat, dilanjutkan dengan pengeboran hingga kedalaman 40 meter, uji debit air, pembangunan infrastruktur pendukung, hingga akhirnya tugu keran dan MCK bisa digunakan masyarakat di bulan Juli 2025.

“Air bersih adalah hak dasar, dan kami ingin memastikan saudara-saudara kita di pelosok juga merasakannya,” kata Zulfa Faizah Musyahidah, Direktur Yayasan Insan Bumi Mandiri.

Insan Bumi Mandiri berharap, program ini bisa menjadi inspirasi bagi lebih banyak kolaborasi untuk menjangkau wilayah-wilayah terpencil yang masih menghadapi krisis serupa.

Tentang Insan Bumi Mandiri

Yayasan Insan Bumi Mandiri (IBM) adalah lembaga kemanusiaan yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat pedalaman dan wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Sejak 2016, IBM telah menginisiasi lebih dari 1.000 program dan menjangkau 163.792 masyarakat melalui intervensi di bidang air bersih, pendidikan, ketahanan pangan, hingga kesehatan masyarakat.

Informasi lengkap dan peluang kolaborasi: www.insanbumimandiri.org