Tentang IBM

Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus, Akses Masker dan Air Bersih Terbatas

Kabupaten Sikka, NTT – Hingga Rabu (26/6), status Gunung Lewotobi Laki-Laki masih berada di Level IV (AWAS). Aktivitas vulkanik masih tinggi, dengan gempa hembusan yang terus terjadi. Warga diminta tetap waspada terhadap potensi bahaya lanjutan, termasuk banjir lahar dingin saat hujan turun. Erupsi pertama terjadi pada 18 Juni 2025, dengan abu vulkanik yang mencapai ketinggian hingga 10.000 meter di atas puncak gunung dan menyebar ke sejumlah wilayah. Menyikapi kondisi darurat ini, Insan Bumi Mandiri bergerak cepat menyalurkan masker kepada warga di Kabupaten Sikka yang terdampak dan kesulitan mendapatkan perlindungan dasar dari sebaran abu.

Akses terhadap perlindungan dasar seperti masker, air bersih, dan makanan mulai terbatas. Warga di Desa Nangahale, Kecamatan Talibura, dan sepanjang Jalan Raya Waigete termasuk yang paling terdampak. Aktivitas warga terganggu, mata perih karena abu, dan mobilitas tersendat karena kondisi jalan tertutup debu vulkanik.

Di tengah kondisi ini, relawan Insan Bumi Mandiri turun ke lokasi untuk menyalurkan masker bagi lebih dari 400 warga yang kesulitan akses. Namun kebutuhan jauh lebih besar dari sekadar masker. “Sulit sekali menyalurkan bantuan saat guguran abu vulkanik masih terjadi. Kami harap bisa segera membantu lebih banyak warga yang kesulitan,” ujar Pak Yanto, relawan lokal dari Yayasan Insan Bumi Mandiri.

Insan Bumi Mandiri mengajak masyarakat untuk turut memberi dukungan berkelanjutan, karena saat ini sangat dibutuhkan agar warga terdampak bisa bertahan dan pulih. Erupsi belum mereda, dan banyak warga belum merasa aman di rumah sendiri.

Tentang Insan Bumi Mandiri

Respons cepat terhadap bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki merupakan bagian dari komitmen Insan Bumi Mandiri untuk selalu hadir di tengah masyarakat terpencil yang menghadapi krisis. Sejak 2016, Insan Bumi Mandiri telah bekerja di wilayah-wilayah terluar Indonesia, menghadirkan program di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan kebencanaan.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.insanbumimandiri.org atau temukan kami di media sosial @insanbumimandiri.