Mbay, Nusa Tenggara Timur – Insan Bumi Mandiri bersama Majelis Taklim XL Axiata (MTXL) telah meresmikan fasilitas air bersih dan air siap minum di Pondok Pesantren Al-Ummah Al-Islamiyah, Kelurahan Mbay 1, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur.

Fasilitas ini merupakan hasil dari wakaf pimpinan dan karyawan PT XL Axiata Tbk yang disalurkan melalui Majelis Taklim XL Axiata dan diimplementasikan oleh Insan Bumi Mandiri. Program pembangunan berlangsung selama enam minggu, dimulai pada 7 Januari 2025 dan rampung pada awal Februari 2025.

Pembangunan meliputi instalasi tower air, tangki dengan kapasitas 5.200 liter, sistem filtrasi Reverse Osmosis (RO) untuk menghasilkan air siap minum, hingga gudang produksi air mineral. Fasilitas ini memberikan akses air bersih dan layak konsumsi bagi 79 santri Pondok Pesantren Al-Ummah Al-Islamiyah serta lebih dari 500 jamaah Masjid Nurul Islam yang berada di tengah kompleks pesantren.

Sebelum program ini dilaksanakan, para santri harus memasak air menggunakan kayu bakar untuk bisa mendapatkan air minum. Sumber air dari PAM hanya mengalir selama beberapa hari dalam sepekan dan sering kali tidak keluar sama sekali. Kini, dengan hadirnya fasilitas baru ini, kebutuhan air sehari-hari untuk minum, wudhu, dan sanitasi dapat terpenuhi secara layak dan berkelanjutan.

Ketua Pondok Pesantren Al-Ummah Al-Islamiyah, Ustadz Saiful Ismail Rena, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas hadirnya bantuan ini. “Kami sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan. Kehadiran air bersih ini menjadi anugerah bagi para santri dan masyarakat sekitar. Manfaatnya kami rasa bisa sampai generasi yang akan datang. Kami sangat berterima kasih, semoga ini menjadi amal jariyah bagi para donatur.”

Zulfa Faizah Musyahidah, Direktur Insan Bumi Mandiri, menyampaikan bahwa ini semua adalah bentuk gotong royong kebaikan. “Pembangunan ini adalah wujud gotong royong dari banyak pihak. Meratanya distribusi air bersih adalah salah satu misi yang terus Insan Bumi Mandiri jalani. Semoga air ini menjadi awal dari keberkahan dan semangat saling membantu.”

President Director & CEO PT XL Axiata Tbk., Ibu Hj. Dian Siswarini, juga menyampaikan apresiasinya. “Kami percaya, keberadaan fasilitas air bersih bukan hanya memenuhi kebutuhan dasar, tapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kolaborasi ini adalah bagian dari semangat berbagi kami bersama masyarakat pedalaman Indonesia.”

Kolaborasi ini merupakan wujud nyata semangat berbagi untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 6: Akses terhadap Air Bersih dan Sanitasi, khususnya bagi masyarakat pedalaman di Nusa Tenggara Timur.

Insan Bumi Mandiri secara konsisten menjalankan program-program strategis dalam bidang tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar, pemberdayaan masyarakat, serta peningkatan kualitas hidup di wilayah tertinggal. Melalui kolaborasi seperti ini, Insan Bumi Mandiri terus memperkuat komitmennya untuk menghadirkan dampak nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat yang membutuhkan.

Tentang Insan Bumi Mandiri
Insan Bumi Mandiri (IBM) merupakan lembaga filantropi yang menggagas dan menjalankan program Tenunin sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat pedalaman melalui pendekatan kreatif dan berkelanjutan. Sejak berdiri pada tahun 2016, IBM berkomitmen untuk membangun dan memberdayakan masyarakat di pedalaman Indonesia melalui kolaborasi lintas sektor. Hingga saat ini, IBM telah menjalankan lebih dari 1.000 program dan menjangkau lebih dari 170.000 penerima manfaat di wilayah-wilayah tertinggal. IBM percaya bahwa langkah kecil yang dilakukan bersama akan menciptakan perubahan besar bagi saudara-saudara kita di pedalaman. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.insanbumimandiri.org.

Dokumentasi:

Tempat penampungan air yang menampung air bersih untuk digunakan santri dan warga setempat

Pemotongan pita dalam rangka meresmikan fasilitas air bersih untuk Pesantren Al-Ummah Al-Islamiyah

Acara peresmian fasilitas air bersih dihadiri pihak dari MTXL, Insan Bumi Mandiri, serta warga setempat