Manggarai Barat, NTT – Insan Bumi Mandiri kembali terpilih sebagai mitra pelaksana dalam program eMpowering Youths Across ASEAN (EYAA) untuk tahun ketiga berturut-turut. Tahun ini, program akan difokuskan pada pemberdayaan masyarakat pesisir di Desa Golo Mori, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Empowering Youths Across ASEAN (EYAA) merupakan program kolaborasi antara Maybank Foundation dan ASEAN Foundation yang bertujuan untuk memberdayakan pemuda melalui kegiatan kerelawanan sosial yang berdampak. EYAA mempertemukan organisasi masyarakat sipil dan social enterprise dari berbagai negara ASEAN dengan relawan muda ASEAN untuk merancang dan menjalankan program sosial yang relevan bagi komunitas lokal. Dengan dukungan mentoring dan jejaring lintas negara, program ini menjadi ruang belajar, kolaborasi, dan aksi nyata bagi generasi muda untuk merespon berbagai tantangan pembangunan dengan pendekatan inovatif dan terukur.
Golo Mori dipilih sebagai lokasi implementasi karena meski memiliki potensi alam luar biasa, dan masuk dalam rencana besar pengembangan pariwisata nasional, komunitas pesisirnya masih menghadapi kesenjangan. Akses terhadap listrik, infrastruktur usaha, dan koneksi pasar sangat terbatas. Nelayan kesulitan menyimpan hasil tangkapan karena tidak ada fasilitas penyimpanan dingin. Para perempuan hanya bisa mengandalkan pendapatan dari jualan musiman di tepi pantai.
Melalui program bertajuk Glorious Golo Mori, Insan Bumi Mandiri menginisiasi serangkaian upaya pemberdayaan, antara lain: pembangunan cold storage bertenaga surya bagi kelompok nelayan, pendampingan usaha olahan hasil laut untuk perempuan, pelatihan sertifikasi halal, pengembangan produk, hingga penguatan akses pasar. Para relawan ASEAN yang tergabung dalam program ini juga akan terlibat langsung dalam proses pendampingan komunitas.
“Sebagai organisasi, kami percaya bahwa perubahan yang berdampak harus berjalan seiring dengan penghargaan terhadap budaya dan tradisi yang hidup di tengah masyarakat. Pemberdayaan kami arahkan untuk memperkuat identitas dan kearifan lokal, bukan menggantikannya,” ujar Zulfa Faizah Musyahidah, Direktur Insan Bumi Mandiri.
Kepala Desa Golo Mori, Bapak Samaila, menyambut baik hadirnya program pemberdayaan ini di wilayahnya. “Kami sangat bersyukur atas perhatian yang diberikan kepada desa kami. Kehadiran program seperti ini tentu membawa harapan besar bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan penghasilan dan memperbaiki kondisi penyimpanan hasil tangkapan para nelayan. Jika warga kami bisa menyimpan ikan lebih lama dan menjual dengan harga yang lebih baik, itu akan menjadi perubahan yang luar biasa. Terima kasih atas niat baik dan dukungan yang diberikan.”
Sebelumnya, Insan Bumi Mandiri telah sukses melaksanakan dua program EYAA lainnya yang berfokus pada pemberdayaan komunitas lokal di wilayah 3T. Pada tahun 2023, program Tenunin digelar di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, dengan tujuan memperkuat ekonomi perempuan penenun. Kegiatan ini mencakup pembangunan pusat tenun, pelatihan penggunaan pewarna alami, literasi keuangan, serta pelatihan pemasaran dan pengembangan produk turunan tenun. Program ini melibatkan lebih dari 180 perempuan penenun dan pelajar SMK, serta didukung oleh kerja sama dengan pemerintah daerah dan mitra ekspor.
Pada tahun 2024, program Sesaot Rahayu dilaksanakan di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, dengan fokus pada pengembangan agritourisme atau pariwisata berbasis pertanian berkelanjutan. Program ini menjangkau 6.375 penerima manfaat, yang terdiri dari petani, siswa SMK, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), hingga pemerintah desa. Sejumlah capaian penting diraih, termasuk pembangunan satu lahan percontohan, penyusunan dua kurikulum edukasi digital, pendirian Pojok Rahayu sebagai pusat kegiatan komunitas, serta penyusunan satu buku panduan wisata berbasis komunitas.
Insan Bumi Mandiri terus berkomitmen menjalankan program pemberdayaan ekonomi masyarakat di wilayah-wilayah tertinggal, khususnya melalui kolaborasi dengan berbagai mitra strategis dan inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Setiap program dirancang berdasarkan kebutuhan di lapangan, dengan tujuan membuka akses, memperkuat kapasitas, dan mendorong kemandirian ekonomi yang berkelanjutan bagi komunitas lokal.
Tentang Insan Bumi Mandiri
Insan Bumi Mandiri (IBM) merupakan lembaga filantropi yang menggagas dan menjalankan program Tenunin sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat pedalaman melalui pendekatan kreatif dan berkelanjutan. Sejak berdiri pada tahun 2016, IBM berkomitmen untuk membangun dan memberdayakan masyarakat di pedalaman Indonesia melalui kolaborasi lintas sektor. Hingga saat ini, IBM telah menjalankan lebih dari 1.000 program dan menjangkau lebih dari 170.000 penerima manfaat di wilayah-wilayah tertinggal. IBM percaya bahwa langkah kecil yang dilakukan bersama akan menciptakan perubahan besar bagi saudara-saudara kita di pedalaman. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.insanbumimandiri.org.
Dokumentasi: