Kurban

Masalah Pembagian Daging Kurban di Indonesia: Ketidakmerataan hingga Persoalan Kemasan

Setiap tahunnya, jutaan umat Muslim di Indonesia berbondong-bondong melaksanakan ibadah kurban di hari raya Idul Adha.

Di hari raya tersebut, hewan-hewan kurban seperti sapi, kambing, atau domba disembelih dengan niat ibadah. Setelah itu dagingnya akan dibagikan kepada masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu.

Namun di balik semangat berbagi itu, terdapat sejumlah permasalahan yang masih menjadi pekerjaan rumah. Berikut adalah beberapa contoh masalah pembagian daging kurban di Indonesia.

Distribusi Kurban Tidak Merata

Salah satu masalah pembagian daging kurban di Indonesia yang paling mencolok adalah distribusi daging yang tidak merata.

Di kota-kota besar, tumpukan kantong daging kurban bisa menumpuk di rumah-rumah warga, bahkan bisa terbagi untuk mereka yang secara ekonomi mampu membeli daging sendiri. Sebaliknya, di daerah pedalaman atau pelosok Indonesia yang aksesnya sulit, para warganya hanya bisa berharap dan sering kali kecewa karena tidak kebagian daging kurban sama sekali.

Fenomena ini memperlihatkan bahwa sistem pembagian daging kurban kita masih bersifat lokalistik. Kebanyakan para panitia dan penyelenggara kurban hanya membagikan daging di lingkungan sekitar masjid atau wilayah pemukiman masing-masing tanpa berkoordinasi dengan wilayah lain yang lebih membutuhkan.

Hasilnya, terjadi surplus atau kelebigan daging di satu titik dan kekurangan pasokan daging kurban di tempat lain.

Tumpang Tindih Penerima

Masalah pembagian daging kurban di Indonesia lainnya adalah kurangnya data akurat tentang masyarakat yang berhak menerima.

Seringkali para panitia kurban tidak memiliki daftar nama mustahik (penerima yang layak) yang jelas dan akurat.

Akibatnya, ada orang yang menerima lebih dari satu kantong daging karena mendaftar ke beberapa tempat, sementara warga lain yang benar-benar membutuhkan justru tidak kebagian.

Selain itu, tak jarang penerima daging adalah orang-orang yang secara sosial dan ekonomi tergolong masyarakat mampu dan sudah cukup mapan. Namun ia tetap menerima daging karena dikenal panitia, tinggal di dekat lokasi penyembelihan, atau aktif di lingkungan masjid.

Hal ini tentunya berlawanan dengan semangat kurban yang seharusnya lebih memprioritaskan orang miskin dan mereka yang jarang menikmati daging.

Kurangnya Edukasi dan Ketidak Tertiban

Tidak semua orang yang berkurban serta merta memahami filosofi dan syariat di balik ibadah kurban yang ia lakukan.

Terkadang bagi sebagian orang, kurban hanya dianggap sebagai ritual tahunan tanpa refleksi sosial yang dalam.

Padahal, inti dari ibadah kurban adalah pengorbanan dan kepekaan sosial. Hal ini juga termasuk bahwa kita harus memastikan bahwa daging kurban kita sampai kepada mereka yang jarang menikmatinya.

Kurangnya edukasi juga berdampak pada permasalahan ketidaktertiban saat  proses pembagian daging kurban.

Setiap tahunnya, proses pembagian daging kurban masih sering menimbulkan antrian panjang yang tidak tertib.

Bahkan insiden saling berebut daging, saling dorong, dan kericuhan pun tak bisa dihindari. Hal ini tidak hanya mengurangi nilai ibadah kurban, tapi juga bisa menimbulkan risiko keselamatan para masyarakat.

Baca juga: Cerita Singkat Nabi Ibrahim dan Ismail Tentang Kurban

Masalah Kemasan dan Kualitas

pembagian daging kurban

Aspek teknis pembagian daging kurban juga tidak lepas dari masalah. Setiap tahunnya masih banyak panitia kurban yang menggunakan kantong plastik tipis dan tidak higienis untuk membungkus daging kurban.

Penggunaan plastik yang rentan bocor ini tentunya akan membuat daging cepat rusak.

Selain mengurangi kualitas daging, penggunaan plastik sekali pakai dalam jumlah besar juga berdampak buruk pada lingkungan. Pembagian daging dengan cara ini dapat menambah limbah plastik yang sulit terurai.

Selain itu, kurangnya fasilitas pendingin atau pengolahan pasca pemotongan kurban membuat daging kurban kadang dibagikan dalam kondisi tidak optimal.

Di daerah terpencil yang tidak memiliki lemari pendingin misalnya, daging bisa rusak dalam hitungan jam.

Solusi untuk Masalah Pembagian Daging di Indonesia

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, diperlukan solusi dengan pendekatan yang sistematis.

Salah satu solusinya ialah dengan sentralisasi distribusi melalui lembaga-lembaga sosial atau platform zakat dan kurban nasional yang terpercaya, seperti Insan Bumi Mandiri.

Melalui program Kurban di Pedalaman Insan Bumi Mandiri, kamu bisa menyalurkan daging kurban ke daerah-daerah yang lebih membutuhkan, seperti daerah pelosok yang menjadi daerah rawan gizi dan jarang mendapat daging kurban.

Kolaborasi antar masjid atau antar wilayah juga perlu ditingkatkan. Dengan saling berbagi data mustahik yang akurat dan merancang pembagian yang adil, pembagian daging kurban bisa jadi lebih merata.

Contohnya, apabila satu lingkungan memiliki pasokan daging berlebih, maka mereka bisa mengalokasikan sebagian ke desa lain yang kekurangan daging.

Penting pula untuk membangun database mustahik berbasis RT/RW atau kelurahan, agar pembagian daging kurban bisa lebih tepat sasaran dan menghindari tumpang tindih penerima.

Di era digital, proses pembagian daging kurban juga bisa dioptimalkan dengan teknologi. Dengan memanfaatkan teknologi seperti aplikasi pelaporan penerima daging, sistem kupon online, hingga pelacakan distribusi secara online bisa membantu membuat proses pembagian daging berjalan lebih tertib dan adil.

Saat ini, kurban online seperti di Insan Bumi Mandiri bisa menjadi pilihan. Kamu bisa memesan kurban dari rumah, mengecek proses kurban secara real time, dan mengirim daging kurban dengan jaringan distribusi luas yang menjangkau daerah-daerah terpencil.

Kurban di Pedalaman dari Insan Bumi Mandiri juga memperhatikan kesehatan lingkungan. Di pedalaman, warga membagikan daging kurban menggunakan daun, besek, atau wadah yang bisa dipakai ulang agar meminimalisir  penggunaan kantong plastik.

Intinya, proses berkurban tidak berhenti di momen penyembelihan saja. Namun kita juga harus peduli dan turut bertanggung jawab dengan proses pembagian daging kurban agar kurban yang kita berikan bisa sampai dengan baik pada mereka yang layak menerimanya.

Di Insan Bumi Mandiri, kamu juga sudah bisa melakukan pemesanan kurban mulai hari ini dengan beragam pilihan hewan yang variatif, sesuai syariat, dan tentunya dengan harga kompetitif. Cek di sini!

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Menyembelih Hewan Kurban