Di bulan Ramadhan ini, uluran tangan Sahabat sudah menghampiri saudara-saudara kita di pedalaman. Puji syukur, pada bulan Maret ini, sebanyak 1.867 penerima manfaat dari 115 wilayah berbahagia menerima uluran tangan tersebut. Penerima manfaat menerima uluran tangan Sahabat dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah dalam bentuk pembangunan masjid. Berikut ini beberapa kisah pembangunan atau renovasi masjid yang Sahabat patut simak!
Masjid Panduwara
Masjid Panduwara sudah berdiri di Kampung Panduwara, Desa Sambinasi Barat, Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada, NTT, sejak 46 tahun lalu. Muslim di sana jumlahnya semakin hari semakin banyak, sementara kondisi Masjid Panduwara semakin memburuk. Melihat kondisi tersebut, warga setempat kemudian berinisiatif untuk merenovasi masjid. Namun, semenjak 2017, masjid impian mereka tak kunjung selesai karena hasil patungan warga belum mencukupi.
Kondisi Masjid Panduwuara saat itu masih tidak ada dinding, pintu, jendela, dan lantai, sehingga sering dimasuki hewan ketika masjid sedang kosong. Namun, kondisi tersebut tidak mengecilkan niat warga untuk beribadah di sana karena masjid lain berjarak 4 km. Berkat uluran tangan Sahabat, kondisi tersebut sekarang sudah berubah. Masjid yang semula tidak berpintu, berdinding, berjendela, dan berlantai, kini sudah mulai dibangun.
Pengerjaan tembok dan pemasangan kusen serta jendela sudah selesai dilakukan. Saat ini, masjid yang sudah mangkrak sejak 2017 tersebut sudah memasuki tahap pemlesteran dalam dan luar. Jika tahapan tersebut sudah selesai dilakukan, maka kusen jendela dan pintu, keramik, serta plafon akan dipasang.
Warga setempat sangat bersyukur karena renovasi Masjid Panduwara dapat dilanjutkan. Walau belum seratus persen selesai direnovasi, tetapi Masjid Panduwara sudah bisa dimanfaatkan untuk beribadah.
Masjid Wawonduru
Selama dua belas tahun, muslim di Dusun Wawonduru Timur, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, NTB, harus berjalan selama 20 menit ke dusun tetangga untuk sholat berjamaah. Hal tersebut dilakukan oleh warga karena di dusun tempat mereka berasal tidak ada masjid.
Bukan tak ada upaya, selama ini warga setempat sudah patungan dan saling bergotong royong demi memiliki masjid di dusunnya. Sayangnya, meski tanah dan lokasi sudah ada, namun pembangunan masjid masih belum dapat dimulai karena keterbatasan biaya mengingat mayoritas warga yang hanya bekerja sebagai buruh tani. Kerendahan Sahabat untuk membantu akhirnya dapat merubah kondisi tersebut. Terhitung sejak 28 Desember 2022, Masjid Wawonduru mulai dibangun.
Pembangunan dimulai dengan pembelian 50 sak semen, tiang, dan baja ringan. Setelah semua material yang dibutuhkan terkumpul, warga kemudian memulai membangun pondasi dengan mengecor bantalan untuk lantai masjid. Tahapan selanjutnya yang akan dilakukan adalah pembuatan dinding dan pemasangan kaca keliling.
Kebahagiaan dan antusias warga yang begitu besar karena masjid impiannya mulai dibangun membuat mereka melakukan tarawih dan sholat lima waktu di Masjid Wawonduru padahal masjid tersebut belum sepenuhnya selesai dibangun.
Masjid Jabal Nur
Masjid Jabal Nur terletak di Desa Campang, Soba, NTT. Masjid tersebut didirikan 30 tahun lalu secara swadaya oleh para petani setempat menggunakan kayu, bambu, dan semen yang tersedia seadanya. Warga setempat membangun masjid ini karena sebelumnya mereka harus menempuh jarak sejauh 5 km menuju masjid terdekat.
Setelah berdiri selama 30 tahun, akhirnya tiba saatnya Masjid Jabal Nur untuk direnovasi karena kondisinya sudah mengenaskan. Kayu-kayunya mulai retak dan penuh lubang sehingga angin, debu, dan hujan dapat dengan mudah masuk ke dalam masjid. Mimpi warga untuk mempunyai masjid yang layak akhirnya dapat diwujudkan karena Sahabat yang tak kunjung henti membantu.
Renovasi Masjid Jabal Nur dimulai dengan membuat fondasi masjid yang kemudian dilanjutkan dengan pemasangan kusen pintu dan jendela serta penyusunan bata untuk dinding masjid. Pada saat masjid belum sepenuhnya jadi, warga sudah mulai beribadah di sana. Meski pembangunan masjid sempat terhambat karena cuaca yang tidak menentu, akhirnya Masjid Jabal Nur saat ini sudah selesai dibangun sepenuhnya. Warga menggelar syukuran pada saat peresmian Masjid Jabal Nur. Warga yang dulu terganggu karena angin, debu, dan hujan yang mudah masuk lewat lubang-lubang dinding kayu masjid, saat ini sudah dapat beribadah dengan lebih nyaman.
Sahabat, terima kasih karena telah membantu wujudkan mimpi masyarakat pedalaman untuk mempunyai masjid sendiri. Semoga Sahabat senantiasa diberkahi Allah SWT atas kebaikan yang Sahabat lakukan. Kedepannya, mari kita berdoa agar lebih banyak lagi masjid di pedalaman yang berhasil dibangung. Sekali lagi, terima kasih, Sahabat!